Menjadi ibu akan melengkapi naluri wanita sebagai mahkluk yang luar biasa dengan kemampuan yang berbeda dibandingkan lawan jenisnya. Secara alamiah wanita memiliki naluri akan kasih sayang yang lebih besar dan lebih peka terhadap hal-hal yang ada disekitarnya. Wanita pun lebih sering menggunakan insting dan perasaan ketika menghadapi dan menyelesaikan sebuah masalah dari pada menggunakan akal dan logika. Naluri wanita yang penuh kasih sayang dan belas kasian sudah tertanam semenjak wanita masih berada di dalam kandungan.
Naluri alamiah itu pun akhirnya melekat seiring dengan pertumbuhannya dari mulai kelahirannya di dunia, menjadi gadis kecil, wanita hingga akhirnya menjadi sosok ibu bagi anak-anaknya. Wanita merupakan mahkluk yang mulia karena memiliki kemampuan yang berbeda dengan pria. Kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan adalah sebuah karunia bagi kelangsungan hidup umat manusia karena wanita memiliki kemampuan untuk mengandung bayi sebagai penerus keturunan umat manusia. Kemampuannya pun dibarengi dengan kelembutan dan kasih sayang yang dimiliki membuat wanita merupakan sosok yang penuh perhatian dan penyayang, tidak hanya bagi anak-anak dan keluarganya, tetapi juga kepada semua orang yang berada disekitarnya.
Wanita yang telah tumbuh dewasa dan telah memiliki pasangan hidup pun akhirnya memasuki fase baru dalam hidupnya. Kehamilan merupakan sebuah pertanda awal bahwa sosok wanita sebentar lagi akan menyandang julukan “Ibu” bagi anak yang sedang dikandungnya. Tentunya semua wanita menginginkan untuk bisa merasakan sebuah momen yang menakjubkan ini di dalam hidupnya. Masa kecil yang penuh dengan kasih sayang yang diperoleh dari seorang ibu memperkuat naluri alami wanita bahwa sekarang adalah saatnya untuk membagikan kasih sayang yang dulu pernah dirasakannya kepada anak yang akan dilahirkannya.
Tentunya perasaan bahagia seperti ini sering membuat wanita merasa panik dan gugup karena tidak ada panduan pasti bagaimana cara menjadi seorang sosok ibu yang baik bagi anak-anaknya kelak. Banyak wanita sering merasa takut apakah nanti ia akan bisa untuk menjadi ibu yang baik bagi anaknya, atau justru terlalu mengumbar kasih sayang dengan memanjakan anaknya yang akhirnya juga berdampak buruk bagi psikologis anaknya. Ketakutan yang dirasakan oleh calon ibu merupakan sebuah hal yang wajar karena pasti semua wanita ingin untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya nanti. Berikut ini merupakan tips menjadi ibu teladan yang baik bagi anak-anaknya :
Tips menjadi ibu yang pertama dan paling utama adalah menanamkan nilai-nilai moral kepada sang buah hati. Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan sejak anak masih kecil sehingga nanti ketika anak tumbuh dewasa ia akan memahami nilai-nilai yang berlaku disekitar lingkungan tempat tinggalnya. Keluarga merupakan tempat pertama kali anak melakukan sosialisasi sebelum akhirnya berinteraksi dengan dunia luar. Keluarga bisa dikatakan adalah media pengenalan bagi anak sehingga nantinya dapat mengetahui peran dan posisinya di lingkungan masyarakat.
Bagi seorang ibu, masa kanak-kanak merupakan saat paling intim dibandingkan dengan masa-masa lainnya. Masa kanak-kanak adalah masa dimana sang buah hati mulai belajar memahami semua yang ada disekitarnya.
Ibu adalah sosok yang selalu dicari anak ketika anak bahagia, ibu adalah sosok yang selalu dicari anak ketika anak mengalami kesulitan, bahkan anak juga sering menanyakan dimana ibu berada kepada sang ayah jika ia tidak mengetahui keberadaan ibu. Ini membuktikan bahwa ada keterikatan emosional yang lebih besar antara anak dan ibu dibandingkan anak dengan ayahnya. Disinilah peran ibu sangat berarti dalam kehidupan sang buah hati nanti. Ibu yang baik harus mampu mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai agama bagi si buah hati.
Nilai-nilai tersebut bisa diterapkan sejak anak masih kecil karena pada saat itu anak masih mudah untuk diarahkan dan mudah dalam menyerap segala hal yang diajarkan. Nilai-nilai kehidupan bisa diterapkan dengan pendekatan penuh kasih sayang yang sudah melekat pada naluri seorang ibu. Naluri ini pun harus ditularkan kepada sang buah hati agar anak merasakan kasih sayang dan kenyamanan agar kelak ia pun akan membagikan kasih sayang dan perhatiannya kepada anak-anaknya.
Anak yang tumbuh dengan penuh kasih sayang akan lebih menyayangi dan perhatian kepada orang-orang disekitarnya dari pada anak yang tumbuh tanpa sentuhan kasih sayang. Anak yang tidak merasakan kasih sayang yang cukup sejak kecil cenderung tumbuh menjadi anak yang nakal dan pemberontak. Kedekatan antara ibu dan anak merupakan bekal utama untuk membagikan nilai kehidupan dan agama dari ibu kepada anaknya.
Nilai kehidupan dan nilai agama merupakan nilai dasar yang harus dimiliki agar anak memiliki karakter sebagai bekal untuk berinteraksi dengan masyarakat dan dunia luar. Jika anak sudah memiliki nilai-nilai kehidupan dan nilai agama yang kuat, maka ia bisa mengetahui mana yang baik dan buruk bagi dirinya nanti.
Ibu dan anak memiliki ikatan batin yang lebih kuat dari pada anak dan ayah. Banyak praktisi kesehatan dan psikolog mengatakan bahwa ikatan batin ini tercipta sejak anak berada di dalam kandungan. Ikatan batin ini terjadi akibat interaksi langsung antara ibu dan anak sejak masih di dalam kandungan. Janin yang dikandung selalu mendapat perhatian dan kasih sayang dari ibu, dan interaksi ini berlangsung salama bayi ada di dalam kandungan hingga bayi lahir ke dunia. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan semenjak di dalam kandungan pun akhirnya menjadi ikatan batin yang tidak bisa terpisahkan walaupun ibu dan anak berada di tempat yang berbeda. Kedekatan batin antara ibu dan anak sangat jauh berbeda dengan kedekatan antara anak dan ayah.
Walaupun ayah sering melakukan interaksi ketika anak masih berada di dalam kandungan, namun ikatan batin antara ibu dan anak yang terjadi secara alamiah telah lebih duu melekat pada naluri anak. Peran ayah sebagai keluarga sering kali membuatnya tidak memiliki waktu yang cukup untuk dihabiskan dengan buah hatinya. Masa kecil anak pun lebih sering dihabiskan untuk bermain dan berinteraksi dengan sang ibu. Ikatan batin yang sudah ada pun lebih kuat karena kedekatan antara ibu dan anak berlanjut saat anak melewati masa emas pertumbuhannya. Dalam kondisi seperti ini, sosok ibu harus bisa menjadi teman bagi anaknya.
Berikan cara pandang berbeda antara menjadi seorang ibu dan menjadi teman bagi sang buah hati. Menjadi seorang ibu tentunya berbeda dengan menjadi seorang teman bagi anaknya. Ibu memiliki tanggungjawab yang besar atas semua hal yang berkaitan dengan anaknya seperti tumbuh kembangnya, kesehatan, pendidikan dan berbagai kewajiban lainnya. Sedangkan menjadi seorang teman bagi anaknya, membutuhkan cara pandang yang berbeda dari biasanya. Jadilah seorang teman bagi anak dengan mendengarkan berbagai keluhannya, memberikan pendapat dan solusi baginya, dan yang terpenting jangan pernah memarahi anak. Memarahi anak akan memberikan trauma tersendiri karena anak akan memiliki rasa takut untuk menceritakan sesuatu yang dialaminya. Inilah yang membedakan antara menjadi seorang ibu dan teman bagi anaknya. Jika anak dimarahi karena pernah melakukan kesalahan, maka anak tidak akan mau lagi untuk menceritakan masalahnya karena memiliki perasaan takut dimarahi lagi. Ketakutan ini justru akan membuat kedekatan antara ibu dan anak yang sudah terjalin mulai menjauh.
Jika anak mengalami masalah akibat kesalahan yang telah dilakukan, posisikan diri anda sebagai teman yang dapat menerima semua ceritanya tanpa perlu memarahinya dan jadilah teman yang bisa memberikan solusi terbaik baginya. Dengan menjadi teman yang baik bagi anak, ibu akan menjadi sosok yang terpercaya sehingga anak tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Anak yang memiliki masalah dan tidak bisa menyelesaikannya sendiri karena tidak memiliki orang yang tepat untuk mencurahkan isi hatinya cenderung akan melakukan perbuatan radikal sebagai bentuk ekspresi untuk mendapatkan perhatian dari orang yang ada disekitarnya.
Tips menjadi ibu selanjutnya adalah dengan menjadi contoh yang baik bagi anaknya. Kedekatan antara ibu dan anak yang telah lama terjalin membuat anak mengetahui persis gerak-gerik dan sifat ibunya. Masa emas pertumbuhan otak dan kecerdasan anak adalah antara umur 3 hingga 8 tahun, dimana sebagian besar masa-masa tersebut selalu dihabiskan dengan sang ibu. Pada masa emas pertumbuhan otak dan kecerdasan, anak dapat menyerap berbagai informasi yang ada disekitarnya. Masa ini juga merupakan masa dimana semua indera yang dimiliki anak menjalankan fungsinya dengan maksimal. Otak anak dapat menyerap berbagai informasi yang diterima oleh mata, telinga, dan ditransformasikan dalam bentuk perkataan melalui mulut, ataupun berbagai respon gerakan tangan dan kaki. Semua indera anak dapat menangkap dan merasakan keadaan yang terjadi disekitar.
Anak merupakan imitator yang baik. Hanya dengan melihat tingkah laku keseharian dari ibunya ia dapat menyerap informasi dari apa yang dilihatnya. Pun demikian dengan berbagai indera lainnya. Perkataan merupakan contoh yang paling sering terjadi sebagai bukti bahwa anak adalah peniru yang baik. Anak kecil sering menirukan ucapan yang sering keluar dari mulut ibunya. Jika ibu sering berkata kasar, maka anak akan menyerap perkataan tersebut bahkan yang lebih parah adalah menirukan ucapan perkataan tersebut dan mengucapkannya berulang-ulang. Jika kebiasaan ini sudah dimulai sejak kecil, maka kebiasaan tersebut bisa menjadi sifat dasar yang melekat dalam diri anak. Menjadi sosok yang memiliki kepribadian dan perangai yang baik di depan anak dapat menjadi pedoman yang baik pula bagi perkembangan anak. Anak akan menirukan segala hal yang kita lakukan dan semuanya akan terekam dengan jelas dalam memori anak. Menjadi contoh yang baik untuk anak-anak bisa dimulai dengan melakukan kebiasaan kecil.
Sebuah kebiasan yang dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang lama kelamaan bisa menjadi kebiasaan yang susah untuk dihilangkan. Jika yang dilakukan adalah kebiasaan baik maka anak akan memiliki kelakuan yang baik, dan sebaliknya, jika yang ditanamkan adalah kebiasaan buruk maka anak akan memiliki sifat buruk. Semuanya tergantung dengan apa yang ibu tanamkan sejak anak masih kecil.
Jihan DayCare Rumah Penitipan Anak Usia 4bln-6thn, Jl Arya Putra No.34 Kedaung, Pamulang - TangSel 15415, CP: Bunda Yayat, Mobile: +628-235-235-3646. Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, bisnis, hipmi, ukm, umkm, bank, mandiri, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, Ahok, Joko, Monas, Bus Way, Tol, Money, Bank, Bisnis, UKM, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, TDA, Tangan Di Atas, JDC solusinya, Ayah, Bunda, Ibu, Bapak, Adik, Kakak, Bobo, Tidur, Parenting, Keluarga, Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Telkom, Telkomsel, Simpati, Presiden, Sehat, ceria, nyanyi, cerita, dongeng, senyum, bahagia, senang, hormat, sopan, santun, budi pekerti, lemah lembut, penitipan anak, penitipan anak, penitipan, anak, penitipan anak jakarta, penitipan anak jabotabek, makan, minum, gratis, free, asri, alami, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar