Rabu, 25 November 2015

Mengatasi Anak Cengeng


Ayah Bunda yang baik, sebagai orangtua tentu anda punya harapan memiliki buah hati yang kuat, mandiri, tangguh, dan tidak cengeng. Memang butuh perjuangan dan penuh kesabaran sebagai orangtua dalam mendidik anak agar menjadi sesuai dengan harapannya. Apalagi mengatasi anak cengeng, Ayah Bunda perlu memiliki tips ampuh untuk membujuk, memberi pengertian, serta berkomunikasi dengan anak.


Anak anda suka menangis karena alasan yang tidak jelas?  Misalnya, teman anda berkunjung bersama anaknya yang sebaya dengan anak anda. Anak-anak itu asyik bermain hingga tiba waktunya teman anda pulang. Ketika mereka sudah pergi, anak anda menangis dan sulit dibujuk. Makin dibujuk, makin keras tangisnya.

Anak cengeng atau anak yang suka menangis karena sebab-sebab yang sulit dipahami sering membuat orang tua frustrasi, bahkan sering menyebabkan kejadian memalukan di depan umum.

Bagaimana mengatasi anak cengeng? Mengancam, memarahi atau menghukum anak jelas bukan solusinya. Anak cengeng biasanya terjadi karena anak tidak dapat mengendalikan emosinya. Mengajarkan anak memahami dan mengatasi emosi akan sangat membantu. Berikut adalah beberapa tips ampuh mengatasi anak cengeng yang bisa menjadi solusi bagi Ayahbunda di rumah.

1. Jangan melabeli "Anak cengeng"
Jangan melabeli anak sebagai "Anak cengeng". Dalam beberapa kasus seperti ini, orangtua melepaskan emosinya dengan berkata "Dasar anak cengeng!" atau "Cengeng banget sih kamu!" Tidak jarang peristiwa itu terjadi di depan umum dan menjadi tontonan orang banyak. Jika hal demikian terjadi, selain akan mempermalukan si anak, kedepannya akan terpatri di otaknya masuk ke alam bawah sadar kalau dia anak cengeng, kemudian ia cenderung malas mengubah perilakunya. 

2. Perhatikan dan catat polanya
Apa yang terjadi sebelum anak menangis? Emosi apa yang dirasakan anak pada saat itu? Bagaimana reaksi anak pada kejadian itu? Bila Anda dapat mengenali polanya, Anda akan lebih mudah mencari solusi yang tepat.

3. Abaikan tangisan anak
Apabila anak menangis dan menggunakan tangisannya sebagai senjata, sebaiknya abaikan saja. Jika kita mendekatinya dan menuruti kemauannya, maka hal tersebut akan berulang. Anak akan menganggap menangis merupakan cara agar keinginannya dituruti. Menurut sebuah paradigma teori stimulus respon, sebuah perilaku yang tidak memperoleh penguatan, maka lama-kelamaan akan mengalami pengehentian. Jika tangisan sudah berhenti, mulailah Ayahbunda memberikan nasihat, bisa melalu cerita tentunya dengan penjelasan yang relevan.

4. Ajak anak bicara
Tentunya bukan diskusi panjang lebar seraya menginterogasi anak menanyakan mengapa ia menangis, cukup denga kata-kata ringan yang mudah dimengerti anak. "Coba bicara baik-baik sama ayah, kakak mau apa? Tidak perlu menangis." atau "Kalau adik nangis, bunda gak tau apa maunya adik. Coba bicara baik-baik." Dengan cara ini anak akan belajar bagaimana mengungkapkan keinginannya dengan cara yang baik.

5. Ajarkan anak menahan emosi
Salah satu penyebab anak menangis adalah ada keinginannya tidak terpenuhi, misalnya ia ingin membeli mainan tapi anda tidak mengizinkan. Ajarkan anak untuk dapat menunda keinginan dan menahan emosinya. Ayahbunda bisa mengatakan ini, "Bunda belum bisa membelikan itu sekarang karena belum punya uang, nanti klo buunda udah punya uang, bunda belikan." Syarat: Orangtua harus konsisten, tetap tidak membelikan biarpun anak menangis. Tiba saatnya sudah punya uang, janji harus ditepati. Jika tidak ditepati maka anak tidak akan percaya lagi kepada orangtuanya.

6. Jangan terlalu manjakan anak
Wajar sekali jika orangtua memenuhi apa yang diinginkan anaknya. Namun, hindari memanjakan anak secara berlebihan dan selalu menuruti segala keinginannya dengan mudah. Terlalu memanjakan anak akan membuat anak merasa semua keinginannya harus dipenuhi dengan cepat dan instan, jika tidak dipenuhi maka ia akan marah, merengek, dan menangis. Jika orang tua tidak konsisten, anak akan tau satu cara, yaitu menangis agar keinginannya terpenuhi.

7. Berikan anak pujian
Pujian yang tepat sangat efektif bagi proses mengubah perilaku anak. Berikan pujian ketika anak sudah dapat mengendalikan emosinya dan menghadapi masalahnya cara-cara yang lebih baik.

Demikian beberapa tips ampuh mengatasi anak cengeng yang bisa diterapkan sehari-hari, semoga bermanfaat. Jika Ayahbunda punya pengalaman pribadi tentang mengatasi anak cengeng, boleh dibagikan disini agar kita dapat belajar bersama-sama.

Semoga Bermanfaat.
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646

#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Untuk Informasi Lebih Lengkap, dapat menghubungi kami pada setiap hari kerja.

Address:

Jl Arya Putra No 34 RT 009/010 Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten 15414

Work Time:

Monday - Friday from 7am to 5pm

Phone/WA Messenger:

+628 235 235 3646

Diberdayakan oleh Blogger.

Ceria Sepanjang Hari

Ceria Sepanjang Hari

Hari Kartini

Hari Kartini

Main Lagi

Main Lagi

Ayo Bermain

Ayo Bermain

Kegiatanku

Kegiatanku

Sekolahku

Sekolahku

Translate

Blogroll

About

Jihan DayCare
; Rumah Penitipan Dan Pendidikan Anak Usia 4 bulan sampai 6 Tahun