Beberapa waktu lalu, dua anak berusia 7 dan 8 tahun tewas tenggelam di kolam renang hotel berbintang di Surabaya, Jawa Timur. Berita itu ramai diperbincangkan karena alih-alih memerhatikan mereka berenang, mama salah seorang anak itu - yang seharusnya mengawasi - malah sibuk dengan ponselnya. Tak hanya papa dan mama sebenarnya, para pengasuh, kakek nenek, dan saudara pun harus paham rambu-rambu penggunaan gadget, saat mereka bersama anak.
Menurut Danah Boyd, pendiri Data & Society Research Institute, AS, orang tua yang menggunakan perangkat mobile saat menemani anak makan maupun beraktivitas, meningkatkan risiko anak menjadi rewel maupun berulah membahayakan. Jadi, jika anak mulai berulah, segera tutup aplikasi atau percakapan yang tengah dilakukan, dan kembali pusatkan perhatian kepada anak.
Dari penelitian Sherry Turkle, profesor sains, teknologi dan masyarakat, Massachusetts Institute of Technology, AS, didapatkan fakta bahwa anak-anak kerap merasa sakit hati, jika orang tua lebih sibuk dengan ponsel pintar, khususnya pada momen bersama, seperti saat berolahraga, menjemput sekolah, makan, dan menemani kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Sayang, kebanyakan anak tak mau menceritakan kekecewaan mereka langsung kepada orang tua. Ujung-ujungnya, hal itu dapat merusak hubungan emosional, juga bonding, orang tua dengan anak.
Pada penelitian yang diterbitkan jurnal Pediatrics dan ditulis Jenny Radesky, dokter anak dari Boston Medical Center, AS, 40 dari 55 orang tua yang mengasuh anak pada restoran fast food di Boston, mengeluarkan ponsel mereka saat anak-anak mulai makan. Dan, 16 dari 40 orang tua itu terpaku ke layar perangkat hingga anak-anak selesai makan. Sementara Nilli Lavie, peneliti Institute of Cognitive Neuroscience, University College London, Inggris, menyebutkan bahwa saat orang tua sibuk ke layar gadget sembari mengasuh anak, ada dua perintah melalui retina ke korteks visual di otak yang saling tumpang tindih. Jika informasi dari ponsel lebih penting, maka informasi itu bisa menguasai korteks visual dan mengabaikan informasi lain. Akibatnya, orang tua tak menyadari saat anak terjatuh atau celaka.
Jadi, sebaiknya Anda tak mengeluarkan ponsel saat sedang mengasuh anak, Ayah dan Bunda, terlebih lagi untuk membaca e-mail atau teks penting.
Jihan DayCare Rumah Penitipan Anak Usia 4bln-6thn, Jl Arya Putra No.34 Kedaung, Pamulang - TangSel 15415, CP: Bunda Yayat, Mobile: +628-235-235-3646. Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, bisnis, hipmi, ukm, umkm, bank, mandiri, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, Ahok, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, TDA, Tangan Di Atas, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Telkom, Telkomsel, Simpati, Presiden, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar