Setiap bunda pasti menghadapi kasus ini, “Bagaimana agar anak tidak mengompol?”. Sebagai guru TK, pertanyaan ini sering dilontarkan wali murid setiap kali konsultasi. Solusi yang biasa didapatkan dan dilakukan wali murid pada umumnya adalah
BAK (Buang Air Kecil) sebelum tidur
Memantau asupan cairan
Menstimulus alam bawah sadar anak sebelum tidur
Namun yang sering saya temui, semua cara tersebut sudah dilakukan oleh beberapa orang tua. Akan tetapi, anak masih juga mengompol. Pernah kala itu, saya mengajak murid saya berdialog,
“Kak, kenapa sih koq masih pakai pempres kalau tidur?” tanyaku santai.
“Sebenernya aku ndak mau. Tapi mama mesti maksa makek”, jawabnya dengan agak bersungut-sungut.
“Memangnya kakak klo ndak pakai pempres ngompol? BAK dulu dong sebelum tidur…”, lanjutku.
“Sudah, tapi tetep ngompol….jadi dipake’in pempres lagi”, jawabnya lugu.
Karena orang tua yang cukup sibuk, sampai raport tengah semester kala itu belum juga diambil. Alhasil, saya pun tidak berkomunikasi lebih jauh tentang “mengompol” ananda. Alhamdulillah, di sela kegiatan family gathering jalan sehat, saya sempatkan untuk berjalan di sanding beliau,
“Bagaimana Ma dengan ngompolnya kakak….?” tanyaku langsung pada sasaran tapi tetap dengan gaya santai.
Sambil tersenyum malu, beliau berkata, “Iya ….masih ngompol semua nih …kakaknya juga…aduuuh bagaimana ya us?”
“Kemarin saya dapat sharing dari ustadzah lain Ma tentang murid kelompok B yang masih mengompol karena di rumah memang dilayani ibarat princess ma. Kakak B itu selama tidur hanya diberi alas perlak Ma dilapis kain dan tanpa menggunakan pempres. Jangka waktu dua hari, kakak B tersebut sudah tidak mengompol Ma….walau memang selama dua hari itu pula dia penuh emosinya. Mungkin bisa dicoba Ma tapi dengan resiko, ananda mungkin emosinya sulit dikontrol selama proses terapi tersebut,” tuturku dengan santai.
“Wah kalau begitu saya ambil cuti saja Us beberapa hari, soalnya ribet ….apalagi klo ngompolnya merembes ke mana-mana…. ketiga anak saya masih mengompol semua ,” cerita sang mama.
“Iya Ma…memang harus ada pengorbanan… tapi kan untuk seterusnya Ma….”, tegasku.
Seringkali hal penting ini dipandang remeh oleh orang tua. Ketuntasan ananda dalam urusan mengompol dapat mempengaruhi kepercayaan diri ananda. Kewajiban para orang tua lah untuk mendampingi ananda walau harus menyisihkan banyak waktu bahkan mengorbankan pekerjaan. Untuk apa bekerja jika bukan untuk anak.
Wallahu a’lam bish showab
Penitipan
anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok
cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak
tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman
penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak,
Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang,
Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak
bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir,
berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia
baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare,
anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan
anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah
Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya
Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar