Daily Baby and Toddler DayCare
Jumat, 25 Maret 2016
Setiap orang tua diberi tanggung jawab besar, keistimewaan luar biasa, serta anugerah karena menjadi teladan yang menentukan hidup, bahkan mungkin membentuk seseorang yang suatu hari nanti akan menjadi orang tua juga. Sudah pasti, cara kita menjadi orang tua anak kita adalah satu-satunya faktor terpenting dalam menentukan masa depan mereka. Ingatlah selalu bahwa suatu hari nanti mereka akan bercermin dan menyadari betapa mereka sangat mirip dengan Anda.
Semua orang tua adalah teladan. Satu-satunya pertanyaan adalah, teladan macam apa kita? sebaik apa tugas yang sedang kita lakukan?
Ingat!
Orang tua memasang fondasi kehidupan anak-anak mereka.
Anak-anak anda dipengaruhi oleh seseorang atau sesuatu sepanjang hari setiap hari
"Lakukan seperti yang kukatakan,bukan seperti yang kulakukan" tidak akan berguna. Anda adalah teladan untuk anak anda
Semua anak lambat laun akan menyerupai orang tua mereka.
Nilai-nilai anak anda "diajarkan", dan "ditularkan".
Jika mungkin, tetaplah tinggal bersama"demi kebaikan anak-anak".
Orangtua tunggal harus memilih dengan sangat hati-hati saat mereka mencari bantuan.
Prinsip Penting
Jadilah orang seperti yang Anda inginkan dari anak-anak anda.
Bagaimana Mencapainya
Gandakan jumlah waktu yang anda pakai untuk percakapan penuh arti bersama anak-anak anda minggu ini dan minggu selanjutnya!
Pakai waktu untuk menonton drama TV dengan anak-anak anda dan bicarakan dengan mereka tentang pokok persoalan yang diangkat.
Ingatlah bahwa perbuatan lebih berguna daripada ucapan. Pikirkan pesan yang ditangkap anak-anak anda dari anda minggu ini.
Carilah dengan sengaja kesempatan untuk menurunkan salah satu nilai-nilai anda kepada anak anda.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Pengaruh Bentakan Terhadap Masa Depan Anak
Sepertinya membentak anak telah menjadi sebuah kebiasaan para orang tua ketika melihat sang anak tidak patuh atau pun melakukan kesalahan, para orang tua sering sekali di buat jengkel. Karena emosi, secara reflek orang tua sering sekali menasehati dengan nada yang cukup tinggi. Kebiasaan seperti ini juga biasanya lebih sering dilakukan orang tua yang cukup tempramental. Menasehati sang anak dengan melakukan bentakan tentu sangat tidak efektif dilakukan, karena ketika sang anak sangat sering dibentak, kemungkinan sang anak akan tumbuh menjadi anak yang tertutup, minder bahkan menjadi anak yang pemberontak. Sang anak juga dapat menjadi sangat tempramental karena mengikuti kebiasaan sang orang tua yang suka membentak. Yang perlu diingat para orang tua ialah anak merupakan cerminan orang tua.
Sebuah teguran, larangan, koreksi atau pun sebuah hukuman yang terjadi ketika timbul sebuah kesalahan yang telah dilakukan oleh anak. Namun sayangnya orang tua seringkali melakukan tindakan pada saat kesalahan dilakukan oleh sang anak. Bukan dengan mencegah, membimbing dan mengarahkan sebelum kesalahan tersebut terjadi. Pada dasarnya sebuah aturan dibuat dengan mengawalinya dengan menanamkan pemahaman yang lebih pada sang anak dengan mempertimbangkan segalanya bagi tingkat perkembangan sang anak. Sebaiknya anda memastikan bahwa sang anak mengerti perilaku seperti apa yang orang tuanya harapkan. Dengan begitu kesalahan dapat diminimalisir. Ketika sang anak telah memahami aturan dan segala bentuk konsekuensinya, diharapkan sang anak tidak lagi melakukan kesalahan. Namun pada kenyataannya tidak seperti itu. Ketika saat itu lah akan timbul rasa kecewa, marah dan kesal dari sang orang tua sebab harapannya tidak dapat terpenuhi. Hal itu seringkali diekpresikan melalui kalimat yang lantang serta kata-kata yang tidak menyenangkan, teriakan, bentakan, hingga cacian.
Bagi anak yang cukup sering mendapatkan respon yang negatif dibandingkan dengan respon yang positif, seperti bentakan, teriakan ataupun lainnya bisa membuat sang anak mengalami berberapa efek yang negatif, seperti kurangnya rasa percaya diri pada anak, pemarang, kurang inisiatif, bahkan sang anak tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Hal ini sangat tergantung pada orang tua dan sang anak mengolahnya dengan berbagai kepribadiannya yang cukup unik. Dapat dibayangkan pada saat sang anak melakukan kesalahan, sang anak selalu disalahkan dan tidak sama sekali dihargai, maka sang anak akan mempunyai pemikiran bahwa semua yang dilakukan olehnya akan salah. Dengan begitu bisa saja sang anak menjadi tidak berani dan tidak mau melakukan sesuatu. Sebuah bentakan, cacian dan teriakan bisa dikategorikan pada kekerasan verbal dan juga emosional. Efeknya akan sangat berat dan juga berbahaya jika hal itu terjadi secara berkali-kali serta dalam kurun waktu yang sangat panjang. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan sang anak tersebut kesulitan dalam berpikir jernih dan juga tangkas.
Ada baiknya anda tidak berteriak dan membentak anak anda. Sebaiknya ketika anda sudah terlalu emosi, anda dapat meninggalkannya sebentar, kemudian menjelaskannya dengan baik bahwa yang ia lakukan ialah hal yang salah. Ingatlah akan terjadi dampak yang buruk pada masa depan anak anda atas bentakan atau teriakan yang anda lakukan. Akan sangat menyakitkan ketika harus mempunyai anak yang memiliki kepribadian yang rapuh pada saat menginjak dewasa nanti. Beri anak anda perhatian yang cukup agar anda mengetahui apa yang anak anda butuhkan.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Bentakan Pada Anak
Sepertinya membentak anak telah menjadi sebuah kebiasaan para orang tua ketika melihat sang anak tidak patuh atau pun melakukan kesalahan, para orang tua sering sekali di buat jengkel. Karena emosi, secara reflek orang tua sering sekali menasehati dengan nada yang cukup tinggi. Kebiasaan seperti ini juga biasanya lebih sering dilakukan orang tua yang cukup tempramental. Menasehati sang anak dengan melakukan bentakan tentu sangat tidak efektif dilakukan, karena ketika sang anak sangat sering dibentak, kemungkinan sang anak akan tumbuh menjadi anak yang tertutup, minder bahkan menjadi anak yang pemberontak. Sang anak juga dapat menjadi sangat tempramental karena mengikuti kebiasaan sang orang tua yang suka membentak. Yang perlu diingat para orang tua ialah anak merupakan cerminan orang tua.
Sebuah teguran, larangan, koreksi atau pun sebuah hukuman yang terjadi ketika timbul sebuah kesalahan yang telah dilakukan oleh anak. Namun sayangnya orang tua seringkali melakukan tindakan pada saat kesalahan dilakukan oleh sang anak. Bukan dengan mencegah, membimbing dan mengarahkan sebelum kesalahan tersebut terjadi. Pada dasarnya sebuah aturan dibuat dengan mengawalinya dengan menanamkan pemahaman yang lebih pada sang anak dengan mempertimbangkan segalanya bagi tingkat perkembangan sang anak. Sebaiknya anda memastikan bahwa sang anak mengerti perilaku seperti apa yang orang tuanya harapkan. Dengan begitu kesalahan dapat diminimalisir. Ketika sang anak telah memahami aturan dan segala bentuk konsekuensinya, diharapkan sang anak tidak lagi melakukan kesalahan. Namun pada kenyataannya tidak seperti itu. Ketika saat itu lah akan timbul rasa kecewa, marah dan kesal dari sang orang tua sebab harapannya tidak dapat terpenuhi. Hal itu seringkali diekpresikan melalui kalimat yang lantang serta kata-kata yang tidak menyenangkan, teriakan, bentakan, hingga cacian.
Bagi anak yang cukup sering mendapatkan respon yang negatif dibandingkan dengan respon yang positif, seperti bentakan, teriakan ataupun lainnya bisa membuat sang anak mengalami berberapa efek yang negatif, seperti kurangnya rasa percaya diri pada anak, pemarang, kurang inisiatif, bahkan sang anak tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Hal ini sangat tergantung pada orang tua dan sang anak mengolahnya dengan berbagai kepribadiannya yang cukup unik. Dapat dibayangkan pada saat sang anak melakukan kesalahan, sang anak selalu disalahkan dan tidak sama sekali dihargai, maka sang anak akan mempunyai pemikiran bahwa semua yang dilakukan olehnya akan salah. Dengan begitu bisa saja sang anak menjadi tidak berani dan tidak mau melakukan sesuatu. Sebuah bentakan, cacian dan teriakan bisa dikategorikan pada kekerasan verbal dan juga emosional. Efeknya akan sangat berat dan juga berbahaya jika hal itu terjadi secara berkali-kali serta dalam kurun waktu yang sangat panjang. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan sang anak tersebut kesulitan dalam berpikir jernih dan juga tangkas.
Ada baiknya anda tidak berteriak dan membentak anak anda. Sebaiknya ketika anda sudah terlalu emosi, anda dapat meninggalkannya sebentar, kemudian menjelaskannya dengan baik bahwa yang ia lakukan ialah hal yang salah. Ingatlah akan terjadi dampak yang buruk pada masa depan anak anda atas bentakan atau teriakan yang anda lakukan. Akan sangat menyakitkan ketika harus mempunyai anak yang memiliki kepribadian yang rapuh pada saat menginjak dewasa nanti. Beri anak anda perhatian yang cukup agar anda mengetahui apa yang anak anda butuhkan.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Akibat Membentak Anak
Membentak anak merupakan hal yang sulit dihindari oleh orangtua. Apa dampaknya bagi anak? Dan bagaimana cara mengurangi bentakan pada anak?
Sebagian orangtua mungkin mampu meredam amarah dan tidak melakukan tindak kekerasan pada putra-putrinya yang dianggap melakukan kesalahan atau bertindak nakal. Namun, sedikit sekali orangtua yang yang mampu menahan suaranya dan tidak membentak anak untuk menunjukkan kekesalannya.
Membentak anak ataupun berteriak merupakan hal spontan yang biasa dilakukan orangtua untuk menunjukkan superioritasnya dan untuk menarik perhatian anak agar memperhatikan dan mendengarkan ucapannya.
Tahukah Bunda, bahwa bentakan yang merupakan gelombang suara ini, bila disertai dengan gelombang emosi yang dihasilkan oleh otak kiri akan berkolaborasi menghasilkan gelombang baru dengan efek negatif. Efek ini bersifat destruktif terhadap sel-sel otak, terutama bagi anak yang menjadi sasaran bentakan tersebut.
Apa yang terjadi ketika membentak anak?
Dalam hal ini, penelitian Lise Gliot yang dilakukannya pada anaknya sendiri, adalah yang paling populer. Ia melakukan penelitian dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya.
Dari hasil penelitian tersebut, Gliot bisa melihat rangkaian indah yang terbentuk ketika sang anak disusui dengan sentuhan lembut di kepalanya. Namun, pada saat anaknya sedang terkejut dan mendengar bentakan, rangkaian indah itu berubah menjadi gelembung, lalu pecah berantakan dan menyebabkan perubahan warna.
Dari penelitian ini jelas menunjukkan bahwa marah dan suara bentakan terhadap anak akan mempengaruhi perkembangan otak anak. Selain mempengaruhi perkembangan otak, suara bentakan juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh sang anak.
Bila pada saat berlangsungnya bentakan, maka 1 milyar otak anak akan mengalami kerusakan, maka apakah yang terjadi apabila anak sering mendengar suara bentakan dari orangtuanya?
Dampak jangka panjang membentak anak :
Anak akan menjadi minder dan takut mencoba hal-hal baru.
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peragu dan tidak percaya diri
Anak akan memiliki sifat pemarah dan egois
Anak cenderung memiliki sifat menantang, keras kepala dan suka membantah nasehat orangtua.
Anak akan memiliki pribadi yang tertutup
Anak cenderung apatis, dan tidak peduli terhadap lingkungan
Bunda, mendidik anak dengan cinta dan kelembutan kadangkala tidak semudah mengucapkannya. Pola dan tingkah laku anak sendiri kerap menjerumuskan orangtuanya untuk mengambil tindakan paling praktis yang bisa dilakukan.
Namun mengingat dahsyatnya dampak yang bisa diakibatkan oleh bentakan yang berkelanjutan dalam jangka panjang ada baiknya, kita berusaha untuk meminimalisir membentak anak.
Mungkin bunda bisa mengikuti tips berikut :
Jangan terpengaruh untuk menghentikan teriakan anak dengan bentakan yang lebih hebat.
Sebelum membentak anak, ingatlah, bahwa anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru setiap serpihan kata-kata yang kita teriakan di benaknya.
Ingatlah, kepribadian anak di masa depan adalah hasil bentukan kita di masa sekarang.
Segeralah mengubah posisi tubuh anda, seperti dari berdiri menjadi duduk. Hal ini akan menurunkan ketegangan emosi anda.
Palingkan sejenak wajah anda dari anak yang telah membuat dada anda terasa meledak.
Tarik napas dan hembuskan pelahan sambil memejamkan mata. Hal ini akan membuat dada yang sesak terasa longgar dan lapang.
Bagaimana, bunda?
Yuk kita berusaha memberikan yang terbaik pada buah hati dengan mengurangi bentakan dan menggantinya dengan pelukan.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Hindari Membentak Anak
Saat anak berulah, dan Anda tidak cukup sabar menghadapinya, sering sekali Anda berteriak sambil marah. Bagaimana menahan amarah?
Sering membentak anak juga menimbulkan efek yang tidak baik pada perkembangan sikapnya. Ia bisa meniru Anda dan akan berteriak sesuka hati baik kepada Anda maupun orang-orang di sekitarnya. Tentunya Anda tidak ingin anak bersikap demikian. Untuk itu sebaiknya hindari berteriak meskipun Anda sedang marah padanya.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperingatkan anak tanpa harus membentak dan berteriak:
Ajarkan anak bersikap
Jika anak mulai berulah, posisikan diri Anda setinggi anak Anda kemudian lihat matanya. Bicarakan baik-baik pada anak kalau sikapnya tidak baik dan harus diperbaiki. Ajarkan bagaimana seharusnya ia bersikap. Cara ini lebih mengena pada anak dibandingkan Anda berteriak untuk memperingatkannya.
Beri hukuman efektif
Jika cara di atas tidak berhasil dan malah membuat ulah anak semakin menjadi-jadi, mau tidak mau Anda harus memberikannya hukuman. Minta ia duduk di pojok hukuman selama beberapa menit, hingga emosinya dan Anda turun. Kemudian baru bicara baik-baik padanya, jangan lupa untuk mengungkapkan rasa sayang Anda padanya.
Berikan peringatan
Tekankan sampai tiga kali bagaimana seharusnya ia bersikap. Penelitian menunjukkan seseorang akan menanggapi serius sebuah peringatan jika disampaikan minimal tiga kali. Tanyakan juga alasan mengapa ia berulah, dengan begitu Anda bisa mengetahui penyebabnya. Anak pun merasa dihargai dan didengarkan pendapatnya.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Jumat, 18 Maret 2016
Penyebab Anak Suka Berkata Kasar
Anak suka memaki dan berkata kasar? Ini dilakukan anak, terutama usia praremaja karena ia meniru orang lain. Penyebabnya bisa jadi karena pengaruh nonton film. Umumnya, anak usia ini sudah boleh nonton film remaja yang notabene untuk anak di atas usia mereka. Bukan tidak mungkin ada katakata yang tidak seharusnya mereka dengar. Selain itu, mungkin saja ia melakukannya karena meniru omongan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Lakukan ini!
Ajak anak bicara. Katakan kepadanya bahwa apa yang dikatakan itu tidak pantas dan tidak bisa diterima oleh orang lain. Dari sini, buatlah aturan main, yang disepakati bersama. “Atau, beritahu dia kalau lebih baik melakukan aktivitas lain, seperti berolahraga, ketimbang duduk-duduk nonton TV. Bila perlu, masukkan anak ke dalam klub olahraga,” katanya lagi.
Tip:
Bila anak ngomong kasar, jangan langsung marah. Tanyakan dulu apa arti kata yang diucapkan tersebut. Mungkin saja, ia asal meniru dan sama sekali tidak tahu artinya. Tanyakan lagi dari mana ia tahu kata tersebut dan mengapa ia harus mengatakannya? Ingat, ya, Ma. Dalam beberapa kasus, anak berkata kasar secara sengaja karena sama sekali tidak menghargai orang tuanya. Dan, ini bisa terjadi karena ia terlalu dimanjakan. Jadi, orang tua harus bercermin pada diri sendiri dulu.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Mengatasi Anak Suka Menjerit
Ada suatu fase dalam tahap perkembangan anak, saat ia sangat senang mengeksplorasi suaranya. Karena itulah ia sering berteriak-teriak atau menjerit-jerit.
Anak menikmati bukan hanya intensitas suaranya sendiri, tetapi juga reaksi pendengarnya, yang mungkin terkejut, tersenyum memaklumi, atau memberi teguran. Yang jelas, berkat teriakan itu, orang jadi berhenti beraktivitas dan memberi perhatian padanya.
Coba ikuti saran berikut untuk menghadapinya:
• Jangan memarahi, karena justru akan membuat dia mengulangi lagi perbuatan itu. Tapi kalau Anda diam saja, ia tidak akan berubah.
• Sampaikan harapan Anda secara jelas, termasuk apa yang bisa Anda tolerir dan apa yang tidak. “Mama senang melihatmu asyik bermain, tapi kamu lebih manis kalau tidak berteriak-teriak. Cobalah memperdengarkan suaramu yang lembut pada Mama.”
• Mintalah anak keluar rumah bila ingin berteriak. Sesekali bila sedang tak sibuk, ajaklah anak pergi ke taman, atau piknik ke tempat yang lebih luas lagi, seperti pantai.
Biarkan di sana ia berteriak dan menjerit-jerit sesuka hati. Katakan padanya, “Kita boleh berteriak lantang di tempat-tempat seperti ini, bukan di rumah karena akan mengganggu orang lain.”
Mungkin ia tak langsung menuruti permintaan Anda, tapi bersabarlah. Pelan-pelan, ia akan belajar di mana sebaiknya memperdengarkan suara lantangnya.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Selasa, 15 Maret 2016
Bermain Sambil Belajar
Serahkan uangnya
Berikan tiga lembar uang mainan untuk si kecil dan untuk Anda sendiri. Angsurkan selembar uang lagi bolak-balik antara Anda dan dia sambil nyanyikan sebuah lagu. Siapa yang memegang lembar uang itu ketika lagu berakhir, boleh menambahkan ke dalam tumpukan uangnya. Siapa yang mengumpulkan lembaran uang terbanyak, dialah yang menang.
Mencari harta karun
Timbun beberapa koin di dalam wadah berisi pasir. Mintalah si kecil mencari koin menggunakan tangan. Hitung setiap koin yang berhasil dia temukan, (Awasi dengan hati-hati, koin bisa menyebabkan anak di bawah umur tiga tahun tersedak bila tertelan.)
Bayar untuk bermain
Taruh beberapa lembar uang dengan pecahan berbeda di dalam satu tas. Minta si kecil untuk menjumput selembar. Bila yang terambil pecahan Rp. 1.000,- dia harus melompat sebanyak satu kali; pecahan Rp. 5.000,- berarti melompat lima kali. Buat tantangan lain, seperti memberikan 10 ciuman atau 10 lompat kodok bila yang terambil pecahan Rp. 10.000,-.
Usia prasekolah
Mencocokkan uang
Rekatkan dua lembar pecahan Rp. 1.000,- ke dua kartu. Lakukan hal yang sama dengan pecahan Rp. 5.000,-, Rp. 10.000,- dan Rp. 20.000-. Tutup (balik) kartunya, kocok, dan minta si kecil untuk mencocokkan kartu dengan membalik dua kartu secara bersamaan.
Puzzle berhadiah
Fotokopi lembaran Rp. 1.000,-, Rp. 5.000,-, dan Rp. 20.000,-. Potong fotokopiannya menjadi beberapa bagian besar. Acak, lalu minta dia menyusunnya kembali. Letakkan lembaran uang asli sebagai acuannya.
Tebak-tebakan
Berikan beberapa petunjuk. Misalnya, “Aku berwarna biru, dan bergambar Kapitan Pattimura, uang pecahan berapakah aku?” Atau, “Aku berwarna cokelat, dan bergambar Tuanku Imam Bonjol, uang pecahan berapakah aku?”
Tebak siapa?
Lipat selembar uang Rp. 1.000,- hingga yang terlihat misalnya hanya pedang Kapitan Pattimura. Lalu pelan-pelan tampilkan lebih banyak bagian, hingga si kecil Anda bisa menebak uang pecahan berapa yang sedang Anda pegang.
Botol penuh uang
Isi botol dengan uang logam, dan minta dia menebak berapa kira-kira jumlah uang di dalamnya. Lalu biarkan si kecil mengeluarkan uang tersebut dan menghitungnya untuk mengetahui apakah perkiraannya mendekati kebenaran.
Usia sekolah
Apa bedanya?
Bantu si kecil membandingkan uang pecahan Rp. 50.000,- lama dengan yang baru. Lihat apakah dia bisa melihat apa yang berubah dan yang masih tetap sama dari kedua lembar uang tersebut. Lalu jelaskan, mengapa versi yang baru lebih sulit untuk dipalsukan. Misalnya, di uang baru benang pengamannya lebih terlihat, atau teksturnya lebih kasar.
Ayo belanja
Taruh berjajar beberapa benda favorit si kecil (misalnya stiker, apel, biskuit, penghapus, atau apapun), kemudian beri label harga pada masing-masing benda. Berikan si kecil uang, dan minta dia untuk membayar benda yang ingin dibelinya. Dia boleh menyimpan benda yang telah dibelinya.
Bikin bekal
Berikan padanya tabloid masakan lama, dan minta dia menggunting gambar masakan yang dia suka, sekaligus membuat perkiraan harganya. Tantang dia untuk membuat makan malam yang sehat untuk seluruh keluarga dengan biaya maksimal Rp. 50.000,-.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Belajar Anak Adalah Bermain
Sekelompok anak sudah sepanjang minggu ini main kejar-kejaran. Kelompok yang sama. Namun, sepanjang minggu permainan mereka berubah. Mereka berdiskusi dan bernegosiasi untuk menerapkan aturan-aturan baru dalam permainan. Aturan yang mereka buat sendiri, dan mereka sepakati bersama. Sesekali satu –dua anak bertengkar. Ia dan teman-temannya belajar mengatasi konflik untuk kemudian bermain lagi bersama-sama.
Di sudut lain, beberapa anak memanfaatkan kotak-kotak dan kardus untuk bermain. Mereka pura-pura berkunjung ke ATM dan mengambil uang atau membayar tagihan. Si kotak ATM mereka buat dan gambar sendiri. Ternyata, di kelas mereka sedang belajar tentang uang.
Beberapa anak kelas 1 sibuk dengan kertas bekas. Mereka melipat, menggulung, dan mengubah kertas bekas itu menjadi senapan, pedang dan entah apalagi. Seorang anak membantu teman-temannya mengelem atau membuat benda yang sama dengan miliknya.
Saat bermain, anak-anak berada di saat paling santai, paling aktif, dan paling bahagia. Bayangkan bagaimana sibuknya otak dan tubuh mereka bekerja. Begitu sibuk dan begitu kompleksnya kegiatan bermain yang mereka lakukan sehingga saya merasa sulit menguraikan manfaat apa yang diperoleh anak ketika bermain. Setiap saat selalu ada gagasan baru yang muncul ketika melihat anak-anak bermain. Ada insight tentang bagaimana anak-anak berkembang menjadi manusia seutuhnya ketika bermain.
Orang cenderung lupa betapa seriusnya bermain itu. Sementara saya tidak bisa berhenti terkagum-kagum bagaimana anak-anak mampu memberi tantangan pada dirinya sendiri, kadang kala melewati batas usia dan kemampuannya, saat bermain. Mereka bisa melompat lebih tinggi, bisa berlari lebih kencang, bisa menciptakan sesuatu yang sama sekali baru dan bisa begitu pandai berhubungan dengan orang lain.
Barangkali kita perlu mengingat-ingat hal ini saat kita merengut karena anak kita menolak duduk manis dan “belajar”. Anak-anak bukan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Saat bermain, anak-anak belajar tentang seisi dunia. Siapalah kita mengomeli anak-anak bermain hanya karena takut mereka dimarahi guru atau malu jika mereka dapat nilai buruk di sekolah.
Bermain, sama sekali tidak membuang-buang waktu. Bermain adalah waktunya belajar dan melatih banyak hal yang telah dipelajari. Bermain adalah waktunya mengembangkan diri.
Alih-alih mengingatkan anak untuk tidak lupa pada kewajibannya sebelum bermain, barangkali kita perlu mengingatkan diri sendiri bahwa kewajiban kita sebagai orang tua dan guru adalah memberi anak-anak kesempatan untuk bermain bebas seluas-luasnya dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Senin, 14 Maret 2016
Komunikasi Efektif Dengan Anak 2
Kalimat-kalimat ini bisa menjadi pembuka untuk mengawali percakapan Anda dengan anak. Selain menciptakan relasi yang kuat antara orang tua dan anak, percakapan berkualitas melatih keterampilan komunikasi anak, serta membentuk perilaku masa depan mereka.
6. "Kita membaca, yuk!"
Menurut Nina, membaca bersama adalah langkah pertama belajar membaca. Jika anak belum merasakan kenikmatan membaca, sebaiknya jangan diajari membaca dulu. Sejak putri saya, Pendar (9), masih kecil, saya selalu mengajak ia membaca sebelum tidur. Sewaktu Pendar belum bisa membaca, tentu saya yang membacakan buku untuknya. Namun ketika Pendar masuk SD dan sudah lancar membaca, ia ‘keenakan’. Ia tetap minta dibacakan cerita dan tak mau membaca sendiri, walaupun ia sudah menyukai buku. Barulah ketika sudah kelas 3, tiba-tiba ia berkata, “Bunda, kita ‘klub buku’, yuk!” Rupanya, yang ia maksud klub buku adalah: Kami duduk berdampingan, lalu kami membaca buku kami sendiri-sendiri. Sejak itu, saya tak perlu lagi membacakan untuknya karena ia sudah hobi membaca sendiri.
7. "Kita semua pernah salah."
Bila Anda yang melakukan kesalahan, ini justru momen untuk memperlihatkan kepada anak bagaimana Anda bertanggung jawab terhadap kesalahan itu dan move on. Anak-anak kecil bisa menyalahkan diri mereka sendiri, bila merasa tak sempurna atau tak bisa memenuhi standar Anda. Saling memberikan ruang untuk berbuat kesalahan (dan belajar dari kesalahan itu) sangat baik untuk Anda dan anak. “Kalimat ‘Kita semua pernah salah’ sebaiknya didahului oleh pembahasan mengenai kesalahan yang dilakukan anak. Misalnya, dengan bertanya, bagaimana awalnya, atau, kok, bisa begitu, lalu pelajaran apa yang bisa kamu ambil. Penting sekali bagi anak untuk merasakan, mengenali, dan mengeluarkan emosi negatifnya dulu. Jangan buru-buru diredam. Setelah itu, orang tua bisa menutup dengan kalimat, kita semua pernah salah, kok. Barulah kalimat itu sakti, karena terasa sangat menghibur dan menyetarakan. Anak diberi tahu bahwa semua orang – termasuk orang tuanya – juga tak luput dari kesalahan,” tutur Nina.
8. "Maaf"
Menurut Nina, kata maaf akan lebih efektif, bila yang mengucapkan benar-benar merasa menyesal. Selama ini, Sekar memberi contoh kepada Hario untuk meminta maaf, jika melakukan kesalahan. Tempo hari, ketika ia ingin memotret Hario bersama beberapa temannya, Hario rupanya ingin berdiri paling depan. Ia lalu mendorong seorang kawannya, hingga marah dan menangis. Sekar langsung meminta Hario minta maaf. Namun tak mudah bagi Hario langsung minta maaf karena saat itu masih malu. ia tetap meminta maaf, walau dengan berurai air mata. Dua hari kemudian, ketika kembali bermain bersama, Hario meminta maaf ulang kepada temannya. Rupanya ia belum lega dan merasa harus meminta maaf lagi.
9. "Menurut pendapatmu bagaimana?"
Meminta masukan anak dan memberi mereka kesempatan dalam diskusi keluarga akan membuat anak belajar membuat keputusan dan mulai bertanggung jawab terhadap pilihan mereka. Irawati Diah selalu melibatkan putrinya Nadira (7) dalam diskusi keluarga, dari pemilihan restoran, tempat liburan, hingga sekolah. Bagi Ira, hal itu penting karena anak akan merasa dihargai dan dianggap oleh orang tuanya. Selain itu, “Kalau kita ingin anak kita bisa bersikap dewasa, kita harus melatih mereka berpikir seperti orang dewasa, bukan?” ucap Ira.
10. "Iya"
Orang tua kerap melarang, tapi lupa mengarahkan. Misal, jika anak ingin makan di depan TV, Mama bisa bilang, “Ya, kamu boleh nonton TV, TAPI setelah makan.” Jadi, anak punya arahan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan keinginannya. Irawati menerapkan hal ini. Ketika Nadira meminta nonton TV hingga malam di hari sekolah, Ira tidak langsung melarangnya. Ia mengajak Nadira berdiskusi dan memikirkan konsekuensi logisnya. “Kalau kamu nonton sampai malam, besok pagi bisa terlambat bangun. Akibatnya, bisa terlambat sekolah. Nadira mau, nggak, terlambat sekolah?” Ira menyukai cara ini karena komunikasi berlangsung dua arah. Ia melatih Nadira untuk tidak sekadar patuh, tapi juga memahami akibat perbuatannya.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Berkomunikasi Efektif Dengan Anak 1
Kalimat-kalimat ini bisa menjadi pembuka untuk mengawali percakapan Anda dengan anak. Selain menciptakan relasi yang kuat antara orang tua dan anak, percakapan berkualitas melatih keterampilan komunikasi anak, serta membentuk perilaku masa depan mereka.
1. "Mama suka kamu."
Berbeda dari “Mama sayang kamu,” kalimat ini cenderung bermakna, “Mama suka kepribadian atau perilakumu.” Menurut Psikolog Anna Surti Ariani (Nina), kalimat ini akan lebih efektif bila lebih spesifik dan disesuaikan dengan konteks. Misal, “Mama suka, deh, kalau kamu membersihkan kamar tanpa disuruh.” Atau, “Mama suka karena kamu mau berbagi dengan adik.” Dengan merinci perilaku baik yang sudah anak lakukan, ia akan memahami perilaku yang disukai Mama, dan lebih mudah mengulangi perbuatan tersebut.
2. "Kamu cepat paham, ya."
Anak kecil luar biasa cepat mempelajari sesuatu. Yang Anda ucapkan saat mereka berusia dini akan memengaruhi cara belajar mereka di masa depan. “Kalimat ini lebih efektif daripada sekadar ‘kamu pintar’ karena lebih spesifik. Pintar terdiri atas beberapa aspek, antara lain cepat memahami sesuatu, punya daya ingat bagus dan mampu berkonsentrasi,” tutur Nina. Coba ucapkan setelah anak menguasai kemampuan baru. Misal, ucapkan saat Mama mengajari si bungsu cara menutup kotak makanan sendiri, lalu ia bisa melakukannya. Dengan begitu, anak memahami, yang dipuji adalah kecepatannya memproses informasi. Kelak, ia akan berusaha mereproduksi kemampuan itu agar bisa menunjukkan lagi kepada Mama.
3. "Terima kasih!"
Sopan santun sederhana adalah tanda respek. Hal ini akan mengasah kemampuan sosial dan emosional anak. Sekar Ayu, mama dari Hario (6), sudah melatih putranya berterima kasih, dengan mencontohkan. Sejak Hario kecil, Sekar selalu berterima kasih bila ia berbuat baik kepadanya, atau melakukan tugas sederhana. Ia juga memberi teladan dengan berterima kasih kepada orang lain yang membantu atau melayaninya. Hasilnya, saat ini Hario sudah pandai berterima kasih. Sekar teringat ketika mereka berkunjung ke kebun binatang di luar kota. Ia sebenarnya kurang menikmati karena kondisi kebun binatang itu kotor, becek, gelap, dan kurang pengawasan petugas. Sebaliknya, Hario senang dan merasa pengalaman itu seru sekali. Di akhir perjalanan, seluruh lelah Sekar terbayar ketika mendengar Hario berkata manis, “Ibu, terima kasih jalan-jalan hari ini, ya.”
4. "Bagaimana kalau kita sepakat untuk..."
Menyepakati perjanjian akan membantu Anda menghindari masalah-masalah yang biasa terjadi, dan mungkin muncul. Menurut Nina, melibatkan anak dalam menegakkan peraturan adalah tanda pola asuh autoritatif atau moderat. Ni Luh Ketut Ayu selalu membuat kesepakatan dengan kedua putrinya, Rassa (12) dan Gayatri (4). Ayu punya banyak sekali kesepakatan dengan mereka. Misalnya, untuk 30 menit bermain gadget, Rassa harus
berlatih soal-soal Ujian Nasional selama 30 menit, sedangkan Gayatri harus merapikan mainannya sendiri. Bila mereka melanggar, Ayu akan memperingatkan, dan sanksi terberat adalah menyita gadget – walau hal itu belum pernah terjadi. Bila Rassa ingin bermain gadget lebih lama, misalnya, mereka tinggal mengulang kesepakatan agar Rassa menambah waktu belajarnya.
5. "Ceritain, dong. Terus bagaimana?"
Selain menunjukkan bahwa Anda berminat dan perhatian kepada anak, kalimat ini akan memacu perkembangan kognitif anak, merangsang kecerdasan bahasa dan merangsangnya agar lebih mudah mengungkapkan ide. Anak sulung Lea Roosa yang bernama Miska (8) dulu cenderung tertutup dan jarang bercerita banyak kepada orang lain, termasuk kedua orang tuanya. Namun, Lea setiap hari sabar memancingnya dengan kalimat, “Bagaimana tadi di sekolah? Asyik, nggak? Tadi main sama anak kelas lain, nggak? Sama siapa saja? Terus?” Biasanya Lea juga melihat kondisi Miska. Bila Miska sedang lelah sehabis pulang sekolah dan ogah-ogahan menjawab, Lea tak meneruskan pertanyaannya. Namun bila Miska terlihat sudah segar, Lea kembali memancing dengan menceritakan pengalamannya sendiri sewaktu kecil. Kini Miska jauh lebih terbuka dan kerap bercerita panjang lebar kepada orang tuanya, juga kepada teman-temannya. Menurutnya, kemauan dan kemampuan anak bercerita sangat menyehatkan jiwa. Selain itu, ketika anak bercerita kepada orang lain, ia akan mendapatkan banyak masukan dan pendapat yang memperkaya wawasannya.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Minggu, 13 Maret 2016
Cara Atasi Anak Suka Jajan
Buat Anda yang sudah berkeluarga dan punya anak, masalah jajan anak tentu jadi problem. Bisa karena kebiasaan jajan anak yang tak terkontrol, suka jajan yang aneh-aneh, selalu minta ini dan itu. Coba anda renungkan dan jawab sendiri pertanyaan dibawah ini :
Anak anda suka jajan?
Dalam satu hari berapa biaya yang harus kamu keluarkan untuk jajan si buah hati?
Sudahkah anda sebagai orang tua benar-benar perduli dengan jajan yang buah hati anda konsumsi?
Apa upaya yang sudah anda lakukan untuk mengatasi hal ini?
Banyak orang tua yang salah kaprah dalam mengartikan "sayang" dan "perduli" terhadap anak. Memberikan apapun yang anak suka, bahkan membelikan apapun yang anak mau, termasuk jajanan mereka. Belum lagi dengan kondisi anak yang sudah masuk usia 5-8 Tahun, mereka mulai mengenal lingkungan sosial; lingkungan sekolah, teman bermain. So, semakin sulit bagi orang tua untuk mengontrol dan selalu tahu apa yang jadi konsumsi anak setiap hari.
Contoh sederhana, di lingkungan sekolah. Begitu banyak jajanan yang tersedia, baik itu yang ada dikantin sekolah maupun yang ada di sekitar area sekolah. Apa yang ada dalam banyangan anda saat melihat kondisi tersebut? yup! mengkhawatirkan!
Begitu banyak jajanan murah dan penuh warna yang ditawarkan ke anak-anak sebagai daya tarik. Enak? mungkin "iya", tapi sehat kah? That's the problem! Apa lagi saat melihat pemberitaan yang ada di media, tentang penggunaan zat-zat berbahaya dalam jajanan, dan itu bisa jadi dalil bagi orang tua untuk cemas terhadap kondisi ini.
Jika kondisi ini yang terjadi, dan anda masih tetap acuh beberapa hal yang mungkin bisa terjadi adalah
1) Anak akan cenderung boros;
2) Pola makan anak menjadi tidak seimbang dan mudah sakit;
3) Akan semakin banyak biaya yang harus anda sisihkan hanya untuk jajan anak;
4) Anak lebih suka jajan dibanding makan di rumah.
Membatasi jajan anak
Membatasi jajan anak bisa jadi cara efektif untuk mengatasi kebiasaan anak untuk jajan. Namun secara kenyataan sangat sulit untuk diterapkan, apa lagi jika anak terus memaksa untuk dibelikan jajan atau menangis. Apa yang harus kamu lakukan?
Jangan bingung, mulailah untuk mengenalkan arti "reward" dan "punishment" sejak dini. Dalam konteks ini, anda harus rela sejenak untuk membiarkan anak untuk belajar memahami apa yang disebut "reward" dan "punishment". Contohnya, jika anak terus-terus an minta uang saku atau ingin jajan bukan hal yang baik untuk terus kita kabulkan. Nanti akan menjadi manja dan terus tergantung dengan orang tua. Biarkan anak menangis, sambil memberikan penjelasan dan maksud dari larangan yang kamu berikan. Jika anak masih tidak mengerti kamu bisa gunakan mimik marah dan tidak suka terhadap apa yang terjadi. Kondisi ini membantu anak untuk merangsang rasa empati dalam dirinya, mengajarkan tentang apa yang seharusnya dia lakkukan dan apa yang tidak seharusnya.
Jika cara ini berhasil, anak akan paham karena saat dia terus merengek dan selalu minta jajan akan membuat ibu/ ayah marah. Anak tidak akan melakukan kesalahan serupa di lain waktu.
Selanjutnya, sebagai orang tua anda harus jeli dengan perubahan yang terjadi. Anda harus apresiasi perubahan anak dengan penghargaan. Mungkin dengan mengajaknya jalan-jalan saat weekand, memberikan hadiah dengan barang yang dia suka, menyajikan masakan favorit, atau yang paling sederhana sekalipun; sebuah pelukan dan kecupan!
Usahakan membuat makanan sendiri untuk bekal si buah hati
Menyajikan bekal untuk anak bisa jadi senjata ampuh bagi para orang tua untuk menghilangkan kebiasaan jajan anak. Kebiasaan ini harus dimulai sejak ini, cukup mudah! Caranya, sajikan bekal untuk dibawa ke sekolah setiap hari. Makanan yang disajikan harus menarik dan enak, sehingga anak lupa dengan jajanan yang ada disekitar. Sajikan dengan menu yang berbeda setiap harinya. Pasti berhasil!
Dampingi anak saat menonton televisi
Tayangan televisi adalah media "cuci otak" yang ada di era modern saat ini. Begitu banyak tayangan dan iklan yang akan menarik perhatian anak anda saat menonton televisi. Tanpa disadari anak akan terpengaruh dengan sendirinya. Apa sebabnya? Ini disebut sugesti, secara sederhana tujuannya adalah untuk mempengaruhi. Cara mainya sangat "simple", karena yang diserang bukan otak sadar, melainkan otak bawah sadar kita. Otak bawah sadar sangat berperan aktif dalam menentukan setiap tindakan yang kita lakukan saat kondisi kita sadar.
Sebagai orang tua, anda harus memahami hal ini. Lantas apa kaitanya dengan jajan anak? Ya, jelas ada! saat menonton televisi akan banyak iklan makanan yang akan menarik perhatian anak anda baik sadar maupun tidak. Sudahkah anda pernah mendampingi anak saat menonton? Jika sudah anda pasti pernah ditanya oleh anak tentang keinginanya saat melihat iklan yang ada di televisi. "Mah,, itu apa?; "Mah,,Adek pengen itu", pernahkah anda melihat ekspresi anak seperti itu?
Dampingi anak saat menonton, kemudian berikan anak pejelasan terhadap acara atapupun iklan-iklan yang ada. Ajak anak untuk "ngobrol" hal-hal positif yang sarat makna pendidikan. Sajikan tontonan yang baik, jauhkan dari tontonan yang mengandung unsur dewasa.
Ajarkan anak untuk menabung
Memberikan jajan boleh-boleh saja, asal tidak berlebihan. secukupnya saja. Selain itu, beri motivasi sejak dini tentang pentingnya menabung. Ajarkan anak untuk menyisihkan uang jajanya. Bagaimana caranya? cukup mudah! Sebagai orang tua anda bisa gunakan cara-cara sederhana, bisa dengan bermain peran atau dengan membelikan celengan yang menarik. Ajak anak untuk menyebutkan keinginannya. Entah itu ingin membeli mobil remote control, baju bola, boneka, dan lain-lain. Ajarkan anak dengan motivasi-motvasi sederhana tentang menabung. Misalnya, "Nak,, dengan menabung kamu bisa membeli apa saja yang kamu inginkan. Apa saja!"
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Mengatasi Anak Suka Jajan
Kenapa anak suka jajan? Sebagian orang tua menyalahkan anak-anak di sekitar rumah yang suka jajan sehingga membuat anaknya ngiler ingin jajan. Menyalahkan teman sekolah yang konsumtif, atau neneknya yang selalu ngasih uang jajan. Yang jelas orang lain yang salah termasuk menyalahkan anak itu sendiri. “Adik, kenapa sih jajan melulu?”.
Jika kita telusuri asal muasal anak jajan, ternyata penyebabnya tidak lain adalah orang tua sendiri. Bingung??? Anak itu lahir dalah keadaan putih bersih otaknya. Yang menentukan anak jadi seperti apa adalah orang tua. Termasuk menentukan anak suka jajan atau tidak. Saat lahir, anak tidak mengenal kata jajan sampai ada beberapa tindakan orang tua yang akhirnya membuat anak mengenal kata itu dan menjadikannya kebiasaan.
Beberapa hal yang membuat anak jadi tahu jajan pada usia dini :
Beberapa orang tua bila anak rewel akhirnya mengajak anak jajan untuk mendiamkan anak.
Beberapa orang tua punya kebiasaan jajan yang akhirnya ditiru oleh anak.
Orang tua sengaja mengajak anak jajan.
Orang tua memberi jajanan yang berlebihan untuk bekal sekolah.
Jadi, sebenarnya jika keempat hal diatas dihindari, anak tidak akan tahu tentang jajan. Ketika anak rewel, sebenarnya yang dia butuhkan adalah perhatian orang tua. Apabila anak rewel tersebut kita ajak bicara, kita dengarkan keluhannya, kita ajak bermain, kita ajak bercanda, kita ajak bercerita, anak tidak akan ingat lagi dengan jajan. Jadi, mulailah menghilangkan solusi jajan untuk mendiamkan anak sementara, tapi merusak mentalnya di masa depan menjadi anak yang konsumtif.
Bersabarlah untuk konsisten dalam hal ini, karena betapa besar penghematan yang orang tua akan dapatkan karena memiliki anak yang sholeh, yang tidak suka jajan.
Anak adalah peniru yang baik. Oleh karena itu, orang tua juga harus memperlihatkan contoh tidak jajan kepada anaknya. Apalagi sengaja mengajak anak jajan secara teratur, sehingga anak terbiasa jajan. Sebenarnya, jajan itu boleh. Tapi, ada beberapa syaratnya, yaitu :
1. Tidak untuk jadi satu kebiasaan (hanya sesekali)
2. Tidak berlebihan
3. Pilih jajanan yang sehat
Ada beberapa orang tua juga yang memberikan jajanan (snack) bekal sekolah dalam jumlah yang berlebihan. Akan lebih baik, bila konsep hemat itu tertanam pada diri anak. Ketika dia memilih snack untuk bekal sekolahnya, sebaiknya diberi batasan jumlah uang. Misalnya : “Kakak, umi hanya punya uang Rp 3.000,- untuk snack. Silahkan Kakak pilih makanan yang harganya tidak lebih dari itu.” Hal ini, membuat anak berpikir bahwa jumlah uang ada batasnya. Hal ini bisa diterapkan untuk masalah pembelian mainan atau apapun di masa depan.
Semoga bermanfaat.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Jumat, 11 Maret 2016
Mengajarkan Persahabatan Masa Kanak-Kanak
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup dalam kesendirian. Kecenderungan untuk saling memberi dan menerima menjadikan seorang muslim akan berusaha untuk menjalin persahabatan. Persahabatan islami terbentuk karena kecintaan kepada Allah semata dengan mengoptimalkan potensi kebaikan yang dimilikinya. Berikut ini cara orang tua mengajarkan anak agar menjalin persahabatan islami.
Sangatlah penting bagi orang tua mencermati cara anak menjalin persahabatan karena peran orang-orang terdekat sangatlah dominan untuk memengaruhi kehidupan sehari-harinya.
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya,” (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi.
Bersahabat dengan orang-orang saleh dapat memberikan banyak manfaat. Sebaliknya, bersahabat dengan teman yang buruk dapat memberikan dampak yang juga buruk. Hal ini juga akan dirasakan anak seiring tumbuh kembangnya. Ada fase saat mereka harus mulai dikenalkan pada kehidupan sosial sehingga mereka akan menjadi pribadi yang siap dengan segala permasalahan di masyarakat ketika dewasa nanti.
Tak dapat dimungkiri bahwa dalam pergaulannya, mereka akan mengalami masa kritis berupa perselisihan, pertengkaran, dan perebutan karena rasa mau menang sendiri. Di sinilah anak-anak belajar cara berbagi, berkompromi, bekerja sama, dan belajar mengelola kesalahpahaman di antara teman-teman mereka. Biasanya, proses pergaulan akan menumbuhkan kecenderungan untuk berkelompok yang didasarkan pada suka dan tidak sukanya anak pada teman-temannya. Setelah itu, muncullah lapis-lapis kedekatan dalam bergaul. Ada yang sedemikian dekat sehingga disebut sahabat, ada yang ala kadarnya, bahkan ada yang kemudian menjadi tak mau kenal.
Mendampingi dan Mengarahkan Anak
Pendampingan orang tua dalam proses pendewasaan anak dalam pasang surutnya persahabatan tak boleh diabaikan. Di sinilah peran orang tua untuk mengarahkan anak kepada pola persahabatan islami agar anak-anak tetap tak kehilangan jati diri dan tetap berorientasi pada penggalian potensi kebaikan untuk bekal masa depannya nanti.
Memberikan pemahaman kepada anak terkait persahabatan islami bisa dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya sebagai berikut.
1. Berkisah tentang Sirah Nabawiyyah
Tinta emas menorehkan keindahan kisah islami persahabatan para generasi terpilih di zaman Rasulullah saw. dan sesudahnya. Sebuah bentuk persahabatan yang dilandasi oleh ruh ukhuwah islamiah yang melahirkan sosok-sosok pecinta luar biasa yang mencintai sahabatnya sama, bahkan melebihi kecintaan kepada dirinya sendiri. Kecenderungan-kecenderungan yang berbeda pada diri setiap sahabat tidak menjadikannya sebagai faktor pemecah belah, bahkan justru keanekaragaman itu telah saling menguatkan.
2. Mengenalkan Hakikat Persahabatan Islami
Persahabatan islami bukan sekadar kebersamaan yang memberikan kegembiraan ala kadarnya jika menguntungkan dari segi kepentingan pribadi dan meninggalkannya jika tak ada kemanfaatan yang bisa diambil. Persahabatan islami merupakan sebuah ikatan kebersamaan yang memberikan dorongan untuk bisa mengoptimalkan seluruh potensi kebaikan masing-masing pribadi sehingga berkembang menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Orientasi kebersamaan dalam persahabatan islami jauh melampaui batas ruang dan waktu karena tujuan akhir dari persahabatan tersebut adalah kebersamaan yang serupa ketika kelak akan bertetangga di surga-Nya. Oleh karena itu, koridor syariah tetap dikedepankan dalam akhlak bersahabat dan perlakuan terhadap sesama jenis dan lawan jenis tidaklah sama.
3. Mengajarkan Keterampilan Persahabatan
Memberikan petuah, menceritakan kisah, melarang, dan memerintah tentu tak seefektif dengan memberikan uswah/keteladanan. Keteladanan orang tua lebih riil bagi anak sehingga anak lebih mudah mengaplikasikan nilai-nilai persahabatan islami. Mengajarkan empati, saling menghargai, saling menasihati, dan mencintai dengan sepenuh hati bisa diawali dari dalam rumah. Cara orang tua berinteraksi dengan saudara, tetangga, dan lingkungan dalam jangkauan yang lebih luas lagi menjadi contoh nyata bagi anak agar bisa terampil dalam persahabatan.
Pasang Surut Persahabatan
Agar persahabatan islami terjalin kokoh, perlu dipahami bahwa ikatan yang berlandaskan ukhuwah ini memiliki jiwa penuh cinta kasih. Semakin besar cinta kasih, semakin kuat pula ikatan persahabatan ini. Bentuk cinta kasih yang paling lemah adalah berlapang dada, sedangkan puncaknya adalah itsar (mendahulukan kepentingan sahabat daripada kepentingan pribadi).
Layaknya sebuah hubungan yang melibatkan hati, persahabatan islami juga berpeluang mengalami pasang surut. Ada ujian ukhuwah yang harus diwaspadai. Namun, akhlak seorang anak muslim tidak boleh melupakan hal mendasar sebagai berikut.
1. Sahabat Tidak akan Saling Menyakiti
Sebesar apa pun ujian persahabatan, seorang sahabat tidaklah berniat untuk saling menyakiti antara satu dan yang lain, baik melalui bahasa tubuh, lisan, maupun perbuatan. Tidaklah pantas menyelesaikan permasalahan dengan sahabat melalui pertengkaran, bahkan perkelahian.
Rasulullah saw. bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lain. Ia tidak boleh menzalimi, merendahkan, dan meremehkannya. Takwa adalah di sini—seraya menunjuk dadanya sampai tiga kali. Dan, cukuplah seseorang dikatakan buruk bila meremehkan saudaranya sesama muslim. Seorang muslim terhadap muslim lain adalah haram darah, kehormatan, dan hartanya,” (H.R. Muslim)
2. Sahabat Tidak akan Saling Membenci
Alloh Swt. adalah Maha Pembolak-balik Hati. Kecintaan dan kebencian memiliki sekat yang sangat tipis sehingga akan mudah sekali rasa itu berganti hanya karena masalah-masalah sepele, apalagi jika terjadi pada dunia anak-anak yang tentu lebih banyak hal baru yang mereka temui setiap harinya. Kelabilan emosi kadang-kadang mendominasi ketika mereka terlibat konflik. Namun, persahabatan islami harus mampu menepis kebencian yang timbul akibat perselisihan.
Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, dan saling membelakangi. Jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara,” (Muttafaq ‘Alaih).
3. Sesama Muslim adalah Bersaudara
Konsep ukhuwah ini harus terpatri dalam jiwa anak-anak muslim sehingga dalam persahabatan islami, mereka menyadari bahwa keimananlah yang menjadi pengikat mereka. Ibarat bulir-bulir, tasbih, benang yang menyatukannya adalah keimanan sehingga antara satu dan yang lain saling melengkapi, saling menopang. Bisa juga diibaratkan persahabatan itu seperti anggota badan. Jika salah satu merasa sakit, sakitnya bisa dirasakan oleh seluruh badan.
Rasulullah saw. pun sudah menggambarkan, “Perumpamaan kaum mukminin satu dan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi, dan saling berlemah lembut di antara mereka, seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur,” (H.R. Bukhâri dan Muslim).
Dukungan dan Penghargaan
Dunia anak adalah dunia belajar. Dalam menjalani proses di fase-fase kehidupannya dan menikmati jeda demi jeda perjalanannya tentu butuh dukungan dan penghargaan dari orang tua. Begitu pun ketika mereka menjalani proses dalam pergaulannya. Menjalin persahabatan, memperluas jangkauan pertemanan, dan memilih orang-orang kepercayaan tak lepas dari sebuah konsep pengejawantahan nilai-nilai yang telah orang tua tanamkan dari dalam rumah.
Diperlukan kebijakan orang tua dalam menyikapi segala permasalahan anak. Masuk terlalu dalam atau tak acuh dan menjauh bisa menyakiti anak bisa berakibat pada padamnya potensi kebaikan yang seharusnya bisa dikembangkan. Apalagi, dunia pergaulan anak-anak masa sekarang jauh melintasi sekat-sekat tempat. Sahabat bisa jadi bukan lagi seseorang yang kehadirannya nyata sehingga orang tua bisa memantau perilakunya. Namun, persahabatan anak-anak bisa terjalin melalui dunia maya yang lebih rumit untuk bisa dikontrol parameter keamanannya. Dibutuhkan orang tua yang cerdas, bahkan lebih cerdas dari waktu ke waktu untuk bisa mengimbangi tuntutan realitas kekinian dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Hal ini penting untuk meminimalisasi risiko pergaulan yang bisa berakibat pada kerusakan akhlak generasi mendatang.
Wallahualam bissawab.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Rabu, 09 Maret 2016
Cara Efektif Menghukum Anak
Tahukah Anda, kekerasan fisik bisa menyebabkan keseimbangan emosi anak terganggu. Bahkan, tak jarang perilaku ia juga bisa makin 'liar'.
Masalahnya, ketika anak berbuat kesalahan, hampir 90 persen orang tua mengaku pernah memberikan hukuman fisik. Padahal sudah banyak psikolog melarang orang tua menghukum anak secara fisik, karena dapat berlanjut ke kekerasan fisik.
Sebuah penelitian dari University of New Orleans, AS, menyimpulkan tiga hukuman untuk anak berikut ini adalah yang paling efektif dibandingkan memukul, yaitu:
1. Mendiamkan atau memberikan mereka waktu sendiri untuk merenungi kesalahannya. Setelah itu, baru ajak dia mengobrol menanyakan apa alasan anak berulah.
2. Memberikan anak tugas rumah tambahan.
3. Tidak memperbolehkan anak melakukan aktivitas favoritnya untuk sementara. Misalnya, tak diizinkan bermain internet dan menonton teve selama seminggu.
Kekerasan memang bukan solusi terbaik. Sebab, meski orang tua hanya sesekali memukul anak, tetap saja dapat membuat anak cenderung mudah stres dan tidak percaya diri.
"Kuncinya adalah konsistensi. Memberikan hukuman fisik, bagi Anda mungkin cukup keras sehingga si kecil bisa menghentikan kenakalannya. Tapi, cara itu justru bisa menimbulkan masalah yang lebih besar. Lebih baik menggunakan tipe untuk mendisiplinkan anak dan fokus pada konsistensi," kata Dr. Paul Frick, salah satu pengajar dariUniversity of New Orleans, AS.
Pada penelitian ini, Dr. Frick dan tim peneliti mengamati dampak dari kekerasan fisik pada 98 anak. Dampaknya ternyata lebih banyak negatifnya. Pelajaran yang didapat anak justru, jika sedang marah pada seseorang, kita diperbolehkan untuk memukul.
"Kuncinya adalah memiliki beragam bentuk hukuman yang tergantung pada usia anak. Pada anak yang masih di bawah 5 tahun, lebih baik diberi hukuman dengan mendiamkannya. Sedangkan bagi anak yang berusia di atas lima tahun, akan lebih baik jika diberi hukuman tambahan tugas rumah dan tidak diizinkan melakukan aktivitas favorit anak untuk sementara. Tiga cara ini cukup efektif dan tanpa menyakiti anak-anak," ujar Frick, lewat hasil penelitian ini dimuat dalam 'Journal of Applied Developmental Psychology'.
Penitipan
anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok
cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak
tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman
penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak,
Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang,
Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak
bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir,
berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia
baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare,
anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan
anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah
Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya
Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Hindari Membentak
Saat anak berulah, dan Anda tidak cukup sabar menghadapinya, sering sekali Anda berteriak sambil marah. Bagaimana menahan amarah?
Sering membentak anak juga menimbulkan efek yang tidak baik pada perkembangan sikapnya. Ia bisa meniru Anda dan akan berteriak sesuka hati baik kepada Anda maupun orang-orang di sekitarnya. Tentunya Anda tidak ingin anak bersikap demikian. Untuk itu sebaiknya hindari berteriak meskipun Anda sedang marah padanya.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperingatkan anak tanpa harus membentak dan berteriak:
Ajarkan anak bersikap
Jika anak mulai berulah, posisikan diri Anda setinggi anak Anda kemudian lihat matanya. Bicarakan baik-baik pada anak kalau sikapnya tidak baik dan harus diperbaiki. Ajarkan bagaimana seharusnya ia bersikap. Cara ini lebih mengena pada anak dibandingkan Anda berteriak untuk memperingatkannya.
Beri hukuman efektif
Jika cara di atas tidak berhasil dan malah membuat ulah anak semakin menjadi-jadi, mau tidak mau Anda harus memberikannya hukuman. Minta ia duduk di pojok hukuman selama beberapa menit, hingga emosinya dan Anda turun. Kemudian baru bicara baik-baik padanya, jangan lupa untuk mengungkapkan rasa sayang Anda padanya.
Berikan peringatan
Tekankan sampai tiga kali bagaimana seharusnya ia bersikap. Penelitian menunjukkan seseorang akan menanggapi serius sebuah peringatan jika disampaikan minimal tiga kali. Tanyakan juga alasan mengapa ia berulah, dengan begitu Anda bisa mengetahui penyebabnya. Anak pun merasa dihargai dan didengarkan pendapatnya.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Efek Memanjakan Anak
Setiap orangtua pasti sayang anak, dan ingin selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan anak. Tapi, sayang bukan berarti harus selalu menuruti apa yang diminta atau diinginkan anak, lho! Bisa jadi Anda malah jadi memanjakan dan cenderung bersikap permisif. Sikap seperti ini sama sekali tidak dianjurkan karena justru bisa berdampak buruk bagi anak.
Menurut Eileen Hayes dalam bukunya Practical Parenting: Tantrums, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang permisif akan tumbuh menjadi anak-anak yang tidak mandiri, tidak bisa memecahkan masalah, dan tidak bertanggung jawab terhadap tingkah laku mereka sendiri.
Karena selalu memperoleh apa yang diinginkan, akhirnya anak-anak ini akan tumbuh dengan keyakinan, kepentingannya sendiri jauh lebih penting daripada kepentingan orang lain. Ia pun bisa melakukan apa saja yang ia suka, dan orang lain harus mengalah. Bila perlu, ia tak akan segan untuk menunjukkan senjata andalannya, yaitu tantrum, agar keinginannya dituruti. Wah… .
Tak mau anak yang Anda kasihi menjadi seperti ini, kan? Terapkan pola pengasuhan yang tepat. Boleh saja peka terhadap kebutuhan anak, namun tetap terapkan batasan disiplin yang tegas agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Bila anak perlu ditegur dan ‘diluruskan’, mengapa Anda tidak melakukannya? Justru dengan melakukan hal itulah Anda menunjukkan kasih sayang Anda padanya.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Senin, 07 Maret 2016
Saat Anak Ajak Temannya Main Ke Rumah
Mungkin saat ini anak tak lagi malu-malu ketika diperkenalkan dengan teman sebayanya. Ia justru mulai menikmati acara bermain bersama teman. Tak jarang, Andalah yang kewalahan meminta teman-teman pulang, mungkin karena untuk beristirahat.
Ya, anak memang sedang mengembangkan kemampuan sosial dan mulai menyukai kesempatan berinteraksi dengan anak lainnya. Hal ini biasa disebut dengan playdate, yaitu saat anak sedang dalam tahap membangun pertemanan lebih akrab dengan teman-teman melalui bermain.
Bahkan, mungkin anak sudah mulai mengajak teman ke rumah untuk bermain. Nah, jika anak sudah berada pada rentang usia yang memungkinkan untuk melakukan playdate, maka Anda perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi saat anak sedang bermain dengan temannya.
Sebab, ada kalanya acara bermain diwarnai kejadian-kejadian seperti berikut, dan inilah yang dapat Anda lakukan bila masalah datang:
Berebut mainan
Yang bisa Anda lakukan: Anda mungkin tidak tahan dengan jeritan anak dan temannya yang merebutkan mainan yang sama, tapi Roslina Verauli, M.Psi, psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah, menyarankan agar Anda tidak langsung terlibat.
“Kecuali, bila sudah ada aksi fisik seperti memukul di antara mereka,” tambah Vera. Setelah itu, Anda dapat segera menghentikan mereka dan tanyakan masalahnya. Sarankan mereka untuk bermain bersama, atau memainkan mainan secara bergantian.
Tidak berhasil juga? Ambil mainan dari mereka. Menurut Vera, langkah ini dapat membantu kemampuan anak untuk memecahkan masalah, dimana Ia akan belajar untuk berbagi mainannya daripada tidak bermain sama sekali.
Ada satu teman yang tersisih
Yang bisa Anda lakukan: Kemampuan sosial dan karakter tiap anak memang berbeda-beda. Ada yang suka mengamati kejadian dan asyik dengan dirinya sendiri, daripada terlibat dalam pembicaraan. Sementara ada juga anak yang suka mengarahkan semua temannya untuk ikut serta.
Jadi, biarkan saja. Namun, Anda bisa mengarahkan anak untuk menjadi tuan rumah yang baik di sini. Minta Ia untuk menemani temannya yang misalnya belum selesai makan, dan melibatkan semua temannya dalam kegiatan-kegiatan permainan. Tuan rumah yang baik tidak akan membiarkan tamunya tertinggal, bukan?
Anak nempel terus sama mama
Yang bisa Anda lakukan: Biarkan anak mengamati situasi terlebih dulu. Beri ia waktu, dan pastikan Anda tetap berinteraksi dengan Mama-Mama yang lain (jika ikut) atau teman-teman baru anak. Dari sini, anak bisa melihat bagaimana caranya bersikap baik dengan orang lain. Ada beberapa anak, secara psikososial, lebih terlambat dari anak lainnya.
Misalnya, Ia berusia 5 tahun tapi kemampuan sosialnya masih seperti anak 3 tahun. Jadi, Ia harus lihat mamanya dulu, mengamati, dan merasa aman dulu. Hindari memaksanya. Semakin ditekan, Ia akan semakin merasa insecure dan menempel terus dengan mama. Beri si snsk sedikit waktu dan tanyakan sesekali bilamana Ia siap untuk bermain dengan teman-temannya.
Anak terlalu aktif
Yang bisa Anda lakukan: Menemukan teman yang cocok diajak bermain pasti akan membuat anak ingin mengeksplorasi rumah Anda dengan berlari, berteriak, dan tawa yang tak terhentikan. Cukup ingatkan anak untuk tidak berperilaku ceroboh, hingga merusak barang, dan melukai dirinya atau temannya. Pastikan juga Ia tahu bahwa Ia harus merapikan kembali mainan atau barang-barang di rumah yang berantakan.
Teman anak terlalu sering datang
Yang bisa Anda lakukan: Bila Anda merasa tidak keberatan untuk menerimanya hari itu, dan anak pun merasa tidak keberatan untuk bermain, biarkan saja dulu. Namun, bila waktu kedatangannya ini mengganggu waktu tidur atau belajar anak, maka saatnya Anda bertindak.
Bila orang tua teman anak menghubungi untuk meminta izin bermain terlebih dulu, katakan bahwa anak sedang tidak bisa bermain saat ini, atau Anda tidak akan ada di rumah untuk mengawasi. Katakan maaf dan janjikan waktu bermain di kesempatan lain. Namun, bila anak datang sendiri tanpa menghubungi Anda terlebih dulu, tanyakan apakah Ia sudah mendapatkan izin dari Mamanya untuk bermain. Hubungi orang tuanya bila Anda keberatan anak meluangkan waktu bermain di hari itu.
Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia