Orang tua mana yang tega melihat anaknya sedih, gelisah dan marah? Rengekan si kecil meminta sesuatu untuk di penuhi bahkan seringkali mampu membuat Mama dan Papa berselisih pendapat. Kalau sudah begitu, apakah harus selalu orang tua mengikuti kemauan anak dan “terintimidasi” atas nama terlalu sayang pada buah hati? Rasa kecewa anak terhadap sesuatu juga tak jarang menimbulkan rasa bersalah orang tua.
Mery C Lamia, Ph.D. , seorang expert, penulis buku serta praktisi psikologi dari California School of Professional Psychology mendefinisikan kekecewaan adalah rasa yang mendalam atas kesedihan yang dialami. Banyak orang melakukan berbagai cara untuk menghindari rasa kecewa, bahkan terkadang sebagian orang mencari pembenaran atas sesuatu agar mereka terhindar dari rasa kecewa. Mery menambahkan, bahwa dalam kasus apapun kekecewaan adalah pengalaman menyedihkan dimana harapan seseorang tidak terpenuhi, dan seringkali menimbulkan rasa marah.
Jim Taylor, Ph.D., dosen ilmu psikologi Universitas San Fransisco menjelaskan bahwa umumnya pada seorang anak kekecewaan adalah respons alami terhadap suatu kegagalan atau tidak sesuainya harapan dengan kenyataan. Beberapa anak seringkali over-reacted terhadap kekecewaan mereka dengan cara yang semakin menguatkan rasa kecewa dalam dirinya. Seorang anak yang dihadapkan dengan rasa kecewa akan mudah menyerah, tidak semangat, bahkan tidak jarang merasa putus asa sehingga menjadi penghambat mereka mencapai tujuan atau prestasi yang semula semangat ingin di raih. Reaksi dari rasa kecewa bisa menyebabkan seorang anak merasa tidak kompeten yang jika terus-menerus terjadi, akan menurunkan harga diri mereka.
Pentingnya seorang anak mengalami peristiwa yang di sebut rasa kecewa dikemukakan Natalia Indrasari Soetrisno, Psi (psikolog, terapis keluarga yang fokus menangani masalah parenting, relationship dan communication). “Anak sangat penting untuk dilatih merasakan apa itu sakit karena rasa kecewa, bagaimana jika apa yang di inginkan suatu hari harus pupus karena sebuah alasan. Hidup tak selamanya sejalan dengan yang kita maui. Belajar menghadapi kekecewaan, ketika hidup mengalami kondisi ‘jatuh’, sangatlah penting.” Natalia menjelaskan lebih jauh jika “Orangtua bisa saja berusaha untuk tidak mengecewakan anak, tapi bukan berarti anak bisa terlindungi (terbebas) dari perasaan kecewa. Rasa kecewa itu bisa bersumber dari berbagai faktor atau disebabkan oleh orang lain dalam hidupnya. Kita tidak bisa mencegah orang lain mempunyai perasaan negatif. Pola kesalahan persepsi seperti berpikiran terlalu kaku kerap menimbulkan perasaan negatif, dan kita tidak bisa mengontrol orang lain untuk tidak berpikir negatif. Jadi rasa kecewa itu tidak bisa dielakkan. Anak tetap harus diajarkan cara menghadapi perasaan kecewa yang sifatnya positif dan konstruktif, supaya anak tumbuh menjadi manusia yang resilient (pantang menyerah).”
Sesekali merasakan apa itu kecewa sangat bermanfaat bagi perkembangan karakter seorang anak, sejauh orang tua menyertai dan mengajarkan bagaimana menjadikan kecewa berbalik menjadi nilai positif yang membangun.
Beberapa langkah bijak yang bisa di lakukan orang tua untuk memulihkan kondisi buah hati dari rasa kecewa diantaranya adalah:
Memahami posisi sebagai orang tua;
Sebagai orang tua tidaklah memungkinkan jika setiap saat dapat memberikan kepuasan atau kebahagiaan untuk seorang anak, yang mungkin dilakukan adalah membantu mereka memilih untuk bahagia. Sebagai suatu contoh, ketika anda mengajak anak anak berkunjung ke sebuah museum, anda mungkin merasa hal tersebut adalah hal terbaik dan menyenangkan. Di akhir kunjungan anda mungkin saja mendapatkan jawaban yang kurang sesuai dari anak anda. Bisa jadi komentar inilah yang akan anda dengar “hmm, biasa saja Ma…aku malah merasa lebih banyak bosan dengan yang aku lihat.” Kuncinya sebagai orang tua, jangan menunjukkan reaksi berlebih untuk merespond komentar tersebut, melainkan coba memberikan sisi baik lainnya seperti dengan menanyakan “Hal apa yang paling kamu sukai saat di museum tadi nak?” Anak akan meniru apa yang menjadi cara orang tua dalam menghadapi sebuah kekecewaan atau kondisi yang tidak sesuai harapan.
Empati Terhadap perasaan anak
Ketika anak merasa sedih atau kecewa akibat suatu hal, ungkapkan rasa simpati dan empati Anda. Agar ia tahu dan mengerti pedihnya rasa kecewa. Biarkan anak mengerti ada rasa kecewa/frustasi dalam hidupnya. Misalkan saja ketika anak tidak jadi pergi ke pesta ulang tahun, akibat hujan besar, jelaskan bahwa kondisi itu memang mengecewakan.
Ajarkan anak Tehnik Menenangkan diri sendiri
Dalam sebuah buku berjudul Dealing with Dissapointment: Helping Kids Cope With Things Don’t Go Their Way yang ditulis oleh Elizabeth Crary, ada 6 (enam) kategori atau tehnik dalam hal mengatasi rasa kecewa atau ( menenangkan diri sendiri) untuk anak balita sampai dengan 12 tahun yaitu:
Aktifitas Fisik
Bergerak; misal berlari, menari, melompat, mendaki atau apapun untuk mengeluarkan energi.
Bernafas dengan tenang; Ajarkan anak anak bagaimana menarik nafas dalam-dalam, dan hembuskan sambil meniup lilin ulang tahun, bulu hingga terjatuh dari meja, atau meniup apapun yang berakhir dengan
Mendengarkan/Berbicara
Bicara dengan seseorang; anak-anak butuh untuk didengar sebelum mereka menyelesaikanmasalah. Jadilah pendengar yang baik, jangan interupsi dan tanpa mencoba untuk memperbaiki keadaan. Cukup Dengarkan!
Berbicara pada diri sendiri yang bersifat positif. Contohkan kepada anak anak, bahwa selalu ada hikmah atau pesan positif dibalik semua peristiwa yang membuat mereka kecewa.
Mendengarkan Musik, identifikasi jenis musik apa yang dapat mengembalikan rasa bahagia anak anak ketika merasa sedih atau tidak nyaman. Pada beberapa kasus, cara tersebut mampu mengembalikan mood anak kembali kondusif.
Visual
Membaca Buku; membaca buku dapat membantu anak anak menjadi lebih fokus akan hal yang dibacanya
Kreatif; Menggambar, untuk anak usia dini,mintalah mereka menggambarkan apa yang dirasakan di atas kertas
Membuat sesuatu; memasak kue, membuat patung, origami dan sejenisnya dapat membantu merubah fokus dan emosi anak menjadi lebih baik dan menyenangkan.
Menenangkan diri Sendiri (Self Calming)
Berikan Pelukan; Sentuhan fisik sangat nyaman dan dibutuhkan anak saat kondisi psikis mereka tidak stabil.
Mandi air hangat; mandi dengan air hangat bisa jadi alternatif mengurangi perasaan sedih dan tidak menyenangkan.
Humor
Membaca buku-buku dengan cerita lucu
Menonton video – video lucu
Konsisten
Lakukan hal yang sama setiap kali anak berhadapan dengan peristiwa-peristiwa yang membuatnya kecewa. Jangan pernah menolak perasaan tersebut, melainkan, akuilah sebagai perasaan yang wajar.
Berikan peneguhan
Ketika anak sudah berhasil melewati perasaan kecewanya dan tenang, berilah peneguhan (reinforce) dengan kata-kata, sehingga kelak anak akan mampu mengatasi kekecewaannya dengan memilih alternatif lain yang ditemuinya dalam hidup. Misal dengan mengatakan, “wah, ternyata meskipun tidak jadi ke pantai, kita bisa bersenang-senang dengan melakukan kegiatan ini ya…”
Pada akhirnya, orang tua tidak dapat selalu mendampingi dan memberikan kenyamanan bagi anak. Seorang anak kelak akan tumbuh dengan segala masalah yang akan ditemui, dan rasa kecewa akan menjadi sesuatu yang dapat dikelola dengan baik. Tugas orang tua ialah mendampingi dan membiasakan anak bersahabat dengan rasa kecewa serta memberikan pejelasan bahwa kecewa itu memang ada dan nyata.
Jihan DayCare Rumah Penitipan Anak Usia 4bln-6thn, Jl Arya Putra No.34 Kedaung, Pamulang - TangSel 15415, CP: Bunda Yayat, Mobile: +628-235-235-3646. Penitipan anak jakarta, Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, baby daycare tangerang, baby daycare jakarta, baby daycare pamulang, baby daycare bintaro, baby daycare ciputat, baby daycare pondok cabe, baby daycare pd cabe, baby daycare di tangerang selatan, baby daycare di tangerang, baby daycare di jakarta, baby daycare di pamulang, baby daycare di bintaro, baby daycare di ciputat, baby daycare di pondok cabe, baby daycare di pd cabe, baby daycare tangerang di selatan, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, prnitipan anak di bintaro, penitipan anak di ciputat, penitipan anak terbaik di jakarta, bisnis, hipmi, ukm, umkm, bank, mandiri, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, Ahok, Joko, Monas, Bus Way, Tol, Money, Bank, Bisnis, UKM, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, TDA, Tangan Di Atas, JDC solusinya, Ayah, Bunda, Ibu, Bapak, Adik, Kakak, Bobo, Tidur, Parenting, Keluarga, Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Telkom, Telkomsel, Simpati, Presiden, Sehat, ceria, nyanyi, cerita, dongeng, senyum, bahagia, senang, hormat, sopan, santun, budi pekerti, lemah lembut, anies baswedan, smart, cerdas, tutur kata, runut, penitipan anak, penitipan anak, penitipan, anak, penitipan anak jakarta, penitipan anak jabotabek, makan, minum, gratis, free, asri, alami, makan, minum, belajar, sosialisasi, apartemen, rumah, susun, rumah susun, pemilu, pemilukada, cagub, cawagub, gubernur, walikota, bupati, kpu, hari pencoblosan, parenting, meeting, bisnis, tanah abang, pasar, kereta, kereta api, pesawat, indonesia, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 08-235-235-3646, 082352353646, anak, penitipan, penitipan anak, baby, daycare, baby daycare, tempat penitipan anak, jakarta, ciputat, pamulang,bintaro, persib, baby massage, baby spa, terapi, urut, pijat, #Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar