Daily Baby and Toddler DayCare
Senin, 29 Februari 2016
Rumah adalah tempat terbaik bagi anak untuk belajar mengenai cinta dan bagaiman hubungan antar pribadi yang positif.
Pernahkah saat Mama sedang berpelukan dengan Papa, atau mungkin Papa mencium Mama, lalu anak berkata, “Cieeee….”? Jika pernah, Mama dan Papa sebenarnya tidak perlu malu untuk menunjukkan kemesraan di depan anak, asalkan masih dalam batas kewajaran. Nyatanya, selain menambah kemesraan hubungan antara Mama dan Papa, memamerkan aksi mesra di depan anak merupakan cara yang tepat untuk mengajarkan anak mengekspresikan rasa sayang atau cinta.
Memeluk, membelai, merangkul, hingga mencium, dapat menjadi referensi yang baik bagi anak saat ia besar nanti, saat ia mulai menjalin hubungan yang serius. Dengan menunjukkan hubungan rumah tangga yang hangat dan sehat, maka nantinya rumah tangga anak Anda juga akan harmonis karena ia sudah terbiasa mengungkapkan rasa sayangnya secara positif dan sesuai dengan masa-masa yang ia lalui.
Seorang psikolog dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia, Anna Surti S.Psi., M.Psi., mengemukakakan bahwa, ketika anak memahami bahwa hubungan orang tuanya harmonis dan penuh cinta, ia akan merasa lebih aman dan nyaman. Kemudian, rasa aman itulah yang kemudian akan menjadi dasar rasa percaya diri pada anak, sehingga nantinya ia lebih mandiri, mudah bersosialisasi, berprestasi, dan disiplin.
Selain itu, pada dasarnya, setiap anak kemungkinan memilki ketakutan apakah orang tua mereka akan berpisah. Nah, dengan memperlihatkan kemesraan sebagai pasangan suami istri di depan anak, dapat meyakinkan anak bahwa Anda dan pasangan memang saling mencintai. Boleh juga saat Anda sedang berpelukan dengan pasangan, ajak anak masuk ke dalam pelukan sehingga anak juga merasa dicintai oleh Mama dan Papanya sehingga membentuk ikatan keluarga yang hangat dan harmonis.
Penitipan anak jakarta,Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Mengasuh Anak Dengan Kasih & Sayang
Mengasuh anak bukanlah pekerjaan mudah. Bila cara kita mengasuh anak tidak tepat, dapat berakibat buruk pada perilaku anak.
Mengasuh anak dengan penuh kasih sayang tidak semudah yang dibayangkan
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa di dalam suatu keluarga anak-anaknya sangat baik, sedangkan di keluarga lainnya, anak-anaknya nakal? Bila berbicara tentang mengasuh anak, aspek penting untuk orang tua adalah “mengajar dengan memberi contoh”. Namun pada kenyataannya, mengajar dengan memberi contoh bukanlah satu-satunya yang harus dilakukan dalam mengasuh anak.
Saya teringat film drama di TV dengan adegan seorang ibu sedang menjenguk anaknya di penjara. Dengan air mata berlinang, ibu bertanya,”Mengapa anakku menjadi seorang penjahat? Aku merawat dan mengasihimu dengan segenap hati, dan memberikan apapun yang kamu mau.. Mengapa semua ini terjadi?” Ini adalah adegan paling menyentuh hatiku.
Orang tua tentu mengasuh anak dengan penuh kasih sayang. Namun mengasuh anak hanya dengan memberi teladan saja tidak cukup untuk mempengaruhi anak menjadi orang yang baik dan penyayang. Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda. Beberapa anak merespon positif apa yang mereka lihat dan mereka mencoba menirunya. Namun sayangnya sebagian anak merespon kasih sayang dengan cara yang berbeda. Mereka terus kekanak-kanakan dan akhirnya tumbuh menjadi egois dan nakal.
Pembentukan karakter
Sebagai orang tua, kita jangan berasumsi bahwa anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang pasti secara alami menjadi anak yang baik dan penuh kasih sayang pula. Jangan pula menganggap pembentukan karakter adalah tugas sekolah ataupun pemimpin agama. Kita sebagai orang tua harus mengasuh anak-anak kita dengan baik, melatih dan membimbing mereka.
Mengasuh anak dengan penuh cinta kasih
Cinta dan kasih sayang yang kita berikan kepada anak-anak kita harus diimbangi dengan ketegasan dan kedisiplinan. Bila tidak, resikonya anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang egois dan keras kepala atau bandel. Mengasuh anak dengan kasih sayang bukan berarti memberikan apapun yang anak kehendaki.
Luapan cinta kasih orang tua kepada anak-anak, sering membuat mereka merasa pusat tumpuan kasih sayang orang tuanya. Mereka menerima kasih sayang, Ajarkan anak bahwa kita harus lebih banyak memberi daripada menerima. Biasakan agar mereka saling berbagi, misalnya berbagi makanan dengan saudaranya atau berbagi mainan.
Sikap Anda harus konsisten dalam merespon perilaku mereka. Misalnya, bila anak Anda merampas mainan milik teman atau saudaranya, jangan dibiarkan karena Anda lelah. Nantinya anak Anda akan bingung mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Jadilah teladan yang baik. Bersikaplah ramah, lembut, dan selalu membantu orang lain.
Jangan pernah lupa untuk mengajar dan menanamkan ajaran agama di dalam hati anak-anak Anda, karena agama apapun yang baik selalu mengajarkan kasih sayang dan welas asih kepada sesama.
Penitipan anak jakarta,Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Jumat, 26 Februari 2016
Bercerita & Perkembangan Anak
Waktu yang Anda habiskan untuk memeluk anak-anak Anda, melihat mereka terlibat dalam sebuah kisah yang diceritakan kepada mereka dari bibir Anda sendiri, adalah pengalaman yang tak ternilai. Di atas nilai sentimental, semakin banyak penelitian yang membuktikan bagaimana membaca memberikan banyak keuntungan dalam masa perkembengan anak-anak.
MENGAPA MEMBACA ITU PENTING UNTUK BAYI DAN ANAK-ANAK
Berbagi cerita, berbicara dan bernyanyi setiap hari membantu perkembangan anak Anda.
Anda membantu anak Anda menjadi akrab dengan suara, kata-kata, bahasa dan nilai dari sebuah buku. Ini semua membangun keterampilan keaksaraan awal anak Anda, membantu dia untuk berhasil di kemudian hari.
Membaca cerita memicu imajinasi anak Anda, merangsang rasa ingin tahu dan membantu perkembangan otak. Ilustrasi menarik dan pola kata – seperti sajak – bisa mengajarkan anak Anda berbicara tentang apa yang dia lihat dan berpikir, dan membantunya memahami pola-pola bahasa.
Menjelajahi cerita juga membantu anak Anda belajar perbedaan antara ‘nyata’ dan dapat membantu mengembangkan ide mereka sendiri.
Membaca atau bercerita juga bisa cara yang aman untuk mengeksplorasi emosi yang kuat, yang dapat membantu anak Anda memahami perubahan, serta peristiwa baru atau menakutkan. Buku tentang pergi ke dokter gigi atau rumah sakit, mulai dari perawatan anak atau membuat teman baru akan membantu anak Anda belajar tentang dunia di sekelilingnya. Berbagi cerita dengan anak Anda tidak berarti Anda harus membaca
Membaca adalah salah satu cara termudah untuk meningkatkan kesiapan sekolah. Ketika Anda membaca untuk anak Anda, Anda sedang membangun kosakata, bahasa dan keaksaraan keterampilan mereka, sambil meningkatkan konsentrasi, rasa ingin tahu dan memori.
Sukses di Sekolah. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan banyak buku di rumah cenderung lebih sukses di sekolah.
Membaca bersama-sama membangun hubungan keluarga yang kuat. Dengan berpelukan bersama-sama dengan buku yang bagus, Anda mengajarkan anak Anda bahwa membaca adalah menyenangkan-bahkan untuk orang dewasa.
Buku adalah cara yang bagus untuk mengajar anak-anak bagaimana menangani pengalaman baru dan situasi tertekan. Cerita dapat membantu anak-anak memahami, berbicara tentang dan menangani segala sesuatu dari mulai sekolah baru sampai hilangnya hewan peliharaan.
Hanya dengan melihat buku dengan anak Anda, Anda bisa menjadi pendongeng yang hebat dan contoh yang baik untuk menggunakan bahasa dan buku. Anak Anda akan belajar dengan menonton Anda memegang sebuah buku dengan cara yang benar dan melihat bagaimana Anda bergerak melalui buku dengan lembut memutar halaman.
Membaca cerita dengan anak-anak memiliki manfaat untuk orang dewasa juga. Waktu khusus ini dapat memperkuat ikatan dan membantu membangun hubungan Anda, meletakkan dasar untuk anak Anda secara sosial, komunikasi dan keterampilan interpersonal.
KAPAN WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMBACA DAN BERCERITA
Pada saat tidur, waktu mandi, waktu buang air, di kereta, di bus, di dalam mobil, di taman, di kereta dorong bayi, di ayunan, ketika Anda berada di ruang tunggu… setiap saat adalah saat yang tepat untuk bercerita! Anda dapat membuat buku sebagai bagian dari rutinitas harian Anda – membawa mereka dengan Anda untuk berbagi dan menikmatinya dimana saja.
Mengetahui kapan harus berhenti bisa sama pentingnya dengan menemukan waktu untuk berbagi cerita di tempat pertama. Perhatikan reaksi anak Anda untuk cerita, dan berhenti jika dia tidak menikmatinya. Anda selalu dapat mencoba sebuah buku cerita di lain waktu.
Jika Anda tidak memiliki buku, atau tidak dapat bercerita, jangan khawatir. Ada banyak cara lain untuk membaca bersama anak Anda untuk dapat berbagi huruf, kata-kata dan gambar. Sebagai contoh, Anda dapat melihat:
• Kemasan barang yang ada di rumah atau di supermarket, terutama kemasan makanan
• Label pakaian – apa yang tertulis pada label t-shirt? Apa warnanya?
• Surat dan catatan – apa saja yang tertulis disana? Siapa yang mengirim mereka?
• Rambu-rambu atau poster di toko-toko, atau di bus dan kereta api – menunjuk rambu atau plang yang memiliki huruf sama dengan nama anak Anda
• Menu restoran- ini bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak untuk melihat dan mengetahui apa yang mereka ingin makan.
Tips Untuk Berbagi Buku Dengan Bayi Dan Anak Kecil
• Buatlah rutinitas dan cobalah membaca setidaknya satu buku setiap hari. Sebuah kursi membaca di mana Anda berdua nyaman dapat menjadi bagian dari rutinitas Anda membaca.
• Matikan TV atau radio, dan tentukan tempat yang tenang untuk membaca sehingga anak Anda dapat mendengar suara Anda.
• Pegang anak Anda dekat atau di lutut Anda saat Anda membaca, sehingga dia bisa melihat wajah Anda dan buku yang dibaca.
• Cobalah suara lucu dan suara aneh- bermain dan bersenang-senanglah!
• Libatkan anak Anda dengan mendorong pembicaraan tentang gambar, dan dengan mengulang kata-kata yang akrab dan frase.
• Kunjungi perpustakaan setempat Anda – tempat gratis untuk bergabung dan meminjam.
• Biarkan anak Anda memilih buku ketika ia cukup tua untuk mulai bertanya.
• Bersiaplah untuk membaca buku-buku favorit lagi dan lagi!
• Jika Anda memiliki lebih dari satu anak, mereka dapat berbagi buku dengan anak-anak Anda yang lebih muda, atau Anda dapat membaca semua bersama-sama. Bergiliran, mengajukan pertanyaan dan mendengarkan jawaban merupakan keterampilan penting yang akan membantu anak Anda ketika dia mulai belajar membaca.
Penitipan anak jakarta,Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Pilihan Ibu Bekerja
Banyaknya wanita karir pada masa ini memunculkan dilema pada wanita antara pekerjaan dan rasa bersalah terhadap anak-anak karena tidak lagi bisa mengawasi mereka secara sepenuhnya.
Dilema Ibu yang Bekerja
Ibu yang bekerja, perlu pandai membagi waktu antara karir dan rumah tangga
Rasa bersalah Ibu yang bekerja terhadap anak karena meninggalkan mereka di bawah pengasuhan orang lain kadang menyelimuti perasaan para orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Ibu yang bekerja dari rumah-pun bisa merasakan hal yang sama. Karena merasa tidak bisa mengawasi putra-putri mereka sepenuhnya.
Sebagai Ibu yang bekerja, kadang kita berusaha mengabaikan perasaan bersalah itu. Kita merasa bahwa keadaan ini tidak adil bagi kita. Hidup diliputi rasa bersalah seperti mengemudikan mobil dengan perasaan was-was. Sedangkan perasaan negatif ini dapat menguras energi kita. Jadi mari kita mencoba menghilangkan beban perasaan bersalah itu dengan pemecahan masalah yang ada.
Kita coba gali akar dari permasalahan tersebut, agar kita bisa mendapatkan keputusan dan kesimpulan yang obyektif. Sehingga kita bisa mengubah sudut pandang kita terhadap masalah yang sedang kita alami.
Mari kita awali dengan latar belakang yang mendasarinya:
Dua pilihan kenapa Ibu yang bekerja merasa bersalah pada anak secara umum:
1. Memperoleh Pendapatan Tambahan
Selama 20 tahun terakhir, perkantoran yang semula didominasi pria secara signifikan telah berevolusi dipenuhi oleh wanita, bahkan sampai jenjang manajerial. Anggapan kuno tentang wanita yang telah menikah hanya bisa tinggal di rumah saja sudah ketinggalan jaman.
Bagi Ibu yang bekerja di rumah-pun mereka harus meluangkan waktu untuk tidak bersama anak-anak saat mereka harus menyelesaikan pekerjaannya. Jika tidak, mereka tidak akan bisa melakukan apa-apa karena tidak bisa fokus dengan pekerjaannya ataupun bahkan terganggu oleh anak-anak.
Rasa bersalah pada Ibu yang bekerja umumnya lebih dirasakan saat anak-anak dalam usia 3-4 tahun. Karena masa ini adalah masa emas, perkembangan mereka. Wajar saja sebagai Ibu kita berharap untuk bisa menghabiskan setiap waktu bersama mereka.
2. Orangtua Tunggal
Bagi pria hal seperti ini tidak akan menekan perasaan mereka sedangkan bagi Ibu yang bekerja, mereka cenderung lebih rentan terhadap perasaan bersalah ini. Kita bisa saja menitipkan anak pada orangtua atau saudara sehingga bisa fokus dengan karir. Kita berusaha untuk bisa mencukupi kebutuhan mereka daripada mengikuti pepatah jawa ‘mangan ora mangan sing penting kumpul’ yang intinya tentang pilihan hidup bersama tetapi tak bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Alasan umum Ibu yang bekerja meskipun diliputi rasa bersalah:
1. Keuangan
Tagihan yang harus dibayar. Biaya pendidikan yang mahal, dan ketika mereka memasuki perguruan tinggi, kita harus siap dengan dana yang tidak sedikit. Hidup sebagai orang tua tunggal, kita tidak punya pilihan lain kecuali harus bekerja. Bahkan keluarga yang utuh-pun kadang harus bekerja semua untuk dapat memenuhi kehidupan keluarga. Itulah kenyataanya.
2. Terjebak dengan tanggung jawab
Umumnya orangtua tunggal tidak punya pilihan. Ibu yang bekerja terbebani tanggung jawab dengan bekerja untuk memastikan ada makanan di meja. Bagi keluarga utuh dan berkecukupan, bisa jadi si Ayah memiliki bisnis yang sangat menguntungkan atau suatu pekerjaan dengan penghasilan tinggi yang sangat memuaskan untuk keluarga, sedangkan Ibu mewarisi bisnis keluarga yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Mereka-pun terjebak oleh tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.
3. Gaya Hidup Pilihan
Para bunda yang bekerja mengendarai mobil keluaran baru yang akan membuat para pria tergiur. Dia bisa membeli mobil bahkan untuk jenis mobil yang tergolong mewah sekalipun. “Pekerjaan ini sudah menjadi bagian hidupku. Aku bekerja sepanjang waktu dan hanya mengambil cuti 3 bulan untuk melahirkan. Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang harus tinggal di rumah untuk mengurus segalanya.
Ketika ditanya tentang hubungannya dengan bayinya, dia mengakui bahwa dia berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama bayinya, tetapi dia juga menambahkan, “Jika aku harus memaksakan diri untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, mungkin aku bisa jadi gila!”
Rasa bersalah Ibu yang bekerja bisa timbul dari salah satu atau beberapa alasan di atas. Tapi apa yang dimaksud rasa bersalah?
Rasa bersalah adalah apa yang kita rasakan jika kita berpikir (terlepas dari validitas pikiran kita) bahwa kita telah melakukan sesuatu yang salah. Bersalah adalah perasaan subyektif. Umumnya, rasa bersalah timbul dari perasaan jengkel saat kita merasa harus terpaksa mengurangi suatu standar tertentu. Yang jadi pertanyaan adalah: Standar siapakah itu?
Apakah kita sedang dipengaruhi oleh ibu mertua yang memandang tidak setuju sambil menggelengkan kepala? Apakah perkataan tetangga, “Bagaimana kita tega meninggalkan anak dibawah pengawasan pengasuh sepanjang hari”?
Mari kita kembali ke tiga alasan mengapa orang tua mesti bekerja seperti dikutip di atas. Kita dapat menyimpulkan bahwa setiap alasan tersebut sah . Tak seorangpun perlu merasa bersalah. Jangan terpengaruh oleh perkataan dan pikiran orang lain. Sebab perlu diketahui bahwa jauh di dalam hati mereka merasa iri dengan kesuksesan karir kita.
Hanya saja jangan sampai terlena. Kita juga perlu menyeimbangkan karir dengan meluangkan waktu bersama anak-anak kita (bukan berarti porsi pengaturan waktu ini harus sama rata). Kita mungkin tidak bersama anak dalam keseharian tetapi kita bisa meluangkan waktu yang berkualitas saat pulang kantor atau di akhir minggu. Kita luangkan waktu untuk menjalin ikatan dengan mereka agar mereka-pun tidak merasa kehilangan kasih sayang dari orangtuanya.
Ayah Bunda dan orangtua tersayang, Ini merupakan keseimbangan dan perspektif yang tepat. Kita harus berpikir mempertimbangkan dengan seksama jika kita berpikir untuk tidak bekerja. Kita pasti akan dihadapkan dengan kondisi keuangan keluarga. Kita mungkin tidak akan mendapatkan kebahagiaan jika harus berkutat dengan urusan rumahtangga. Dan hal ini-pun tentunya dapat mempengaruhi hubungan dengan anak-anak kita.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Hidup adalah suatu pilihan. Selama kita sudah merasa berada di jalur yang benar, maka nikmati saja garis hidup yang memang sudah menjadi jalan dan pilihan kita. Kita tidak perlu merasa bersalah dengan pola pengasuhan kita untuk anak. Karena kita sudah berusaha yang terbaik untuk mereka.
Penitipan anak jakarta,Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Jumat, 12 Februari 2016
Membangun Karakter Semenjak Usia Dini
Bunda, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa.
Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?
Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!
Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.
Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak.
Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya.
Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis.
Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.
Penitipan anak jakarta,Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Kamis, 11 Februari 2016
Cara Hadapi Bayi Sulit Makan
Bunda, elalu ada fase di mana seorang anak mulai untuk sulit dan pilih-pilih makanan. Apalagi jika si kecil sudah mengenal rasa dan jajan. Sebagai seorang bunda, sebaiknya Anda jangan lemah dan membiarkan si kecil menyantap apapun yang ia sukai. Pasalnya hal ini dapat membuat si kecil rentan terhadap penyakit.
Untuk menghadapi si kecil yang sulit dan pilih-pilih makanan sebaiknya Anda memperhatikan beberapa jurus di bawah ini seperti yang ditulis Babycentre.
Biarkan si kecil mengambil makanannya sendiri
Selain mengajari si kecil mandiri, membiarkan si kecil mengambil makanannya akan membuatnya bertanggung untuk menghabiskan makanannya sendiri. Bunda, tinggal menyiapkan beberapa menu di atas meja dan biarkan si kecil yang menentukan berapa banyak porsi dan menu yang diinginkannya.
Rantai makanan
Teknik rantai makanan ini adalah mengenalkan satu jenis makanan yang mirip dengan apa yang disukai anak hingga kemudian ia mau mencoba makanan yang sehat. Seperti misalnya si kecil suka dengan kentang goreng, maka kenalkan ia dengan makanan yang rasanya mirip seperti kentang panggang. Lalu, kenalkan ia pada kentang tumbuk dan lama-lama ia akan meninggalkan kentang goreng.
Tunggu hingga lapar
Biarkan si kecil merasa lapar. Semakin ia merasa lapar ia akan menjadi mudah untuk makan apa saja dan tidak pilih-pilih.
Awali hari dengan sarapan sehat
Ajari si kecil tentang pentingnya sarapan pagi. Bunda dapat memilih menu yang disukai si kecil namun sehat. Atau Bunda juga dapat membentuk sarapan si kecil dengan tampilan yang menarik.
Berani berkreasi
Banyak anak merasa jenuh dengan makanan yang itu-itu saja. Cobalah untuk berkreasi pada menu si kecil. Mulai dari mengkombinasikan makanan yang disukai hingga membentuk bento-bentoan di atas alat saji.
Penitipan anak jakarta,Bandung, tangerang, tangerang selatan, pamulang, bintaro, pondok cabe, pesawat, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik #KeretaCepat #Indonesia
Selasa, 09 Februari 2016
Kangen Anak Saat Kerja
Setiap orang tua tentu selalu ingin terus berkumpul bersama anak-anak nya, namun terkadang ada hal-hal yang mebuat orang tua harus pergi dan meninggalkan anak-anaknya untuk sementara.
Biasanya ini terjadi pada orang tua dengan profesi tertentu, misalnya tentara atau pelaut. Saat harus bertugas di tempat yang jauh dari rumah, rasa kangen pasti ada. Tidak hanya orang tua yang sedang bepergian, anak yang ditinggalkan juga akan didera perasaan rindu.
Tak jarang, kangen yang dirasakan anak membuat daya tahan tubuhnya drop. Si kecil jadi tidak doyan makan, lalu mudah tertular infeksi dan akhirnya jatuh sakit. Ditambah dengan stres, sakitnya lalu tidak sembuh-sembuh.
Agar tidak sampai separah itu dampaknya, psikolog Ratih Zulhaqqi, M.Psi punya saran bagi para orang tua. Secara bertahap, si anak harus diberi pengertian tentang pekerjaan orang tua yang mengharuskan untuk sering bepergian.
"Apa saja yang dilakukan ayahnya saat bekerja? Pokoknya beri info pekerjaan ayahnya tuh apa, dikenalkan, supaya anaknya nggak kaget," saran Ratih seperti ditulis pada Rabu (4/11/2015).
Jika memungkinkan, ajak anak untuk mengunjungi orang tua yang sedang bertugas jauh dari rumah. Selain menebus rasa kangen, cara ini juga bagus untuk mengenalkan si anak secara langsung dengan pekerjaan orang tua.
"Ada kok klien saya bapaknya TNI AL. Terus pas lagi dinas di mana gitu, singgah di mana, akhirnya diparanin (didatangi) sama keluarganya. Jadinya anaknya kan nggak kangen-kangen banget," tutur Ratih.
Penitipan anak Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Sedih saat sang Kakak Sekolah
Hore.. ... , mulai besok si kakak sudah masuk sekolah. Tentu Mama sibuk sekali mempersiapkan kebutuhannya. Obrolan di meja makan juga selalu membahas seputar dunia baru yang akan dijalani si kakak. Seluruh keluarga ikutan bersemangat menyambut hari pertama kakak sekolah.
Eits, tunggu dulu, Bunda. Ternyata si adik tidak sebahagia anggota keluarga yang lain saat tahu si kakak mulai masuk sekolah. Adik merasa cemas karena kehilangan teman bermain di rumah. Jangan heran jika ia mendadak berubah jadi pemarah, sulit berpisah, ataupun sedih di minggu-minggu pertama kakaknya bersekolah. Buat si adik, dunia kecilnya kini berubah karena si kakak tak selalu lagi ada bersamanya dan si kakak kini melakukan sesuatu yang tak dapat ia ikuti.
Bunda mari kita bantu si adik melewati masa transisi ini.
• Buat adik mengerti perasaan yang dihadapinya. Cobalah untuk menenangkannya saat ia melihat kakaknya berangkat ke sekolah. “Mama tahu kamu sedih karena kangen Mas Rafa. Tapi nanti siang, kita bisa jemput Mas Rafa di sekolahnya terus kita makan bareng ya.”
• Sibukkan adik dengan beragam aktivitas. BUnda bisa mengajaknya mewarnai gambar bersama atau bermain sekolah-sekolahan. Atau bunda juga bisa membawanya bermain di taman dekat rumah.
• Alihkan perhatiannya. Saat si adik sudah asyik dengan aktivitas barunya, jangan sekali-sekali mencoba mengingatkannya akan si kakak. Dibanding mengatakan: “Wah adik pinter banget bisa mewarnai, sebentar lagi pasti bisa ikutan kakak sekolah”, lebih baik katakan: “Adik sudah besar ya, sudah bisa mewarnai dengan rapi.” Fokuskan saja pada apa yang dilakukan si adik.
• Carikan teman bermain baru. bunda bisa mengajak si adik ke rumah sepupunya yang sebaya. Atau mungkin saja dengan berjalan-jalan ke taman, adik bisa menemukan teman baru.
• Temukan ‘pengganti’ kakak. Cetak foto kakak dengan ukuran 3R lalu katakan pada si adik “Kalau kamu kangen Kakak, kamu bisa lihat foto ini ya. Fotonya boleh kamu bawa ke manapun kamu pergi.” Atau berikan boneka yang bisa dipeluk setiap kali ia merasa rindu dengan kakaknya.
• Bersabar. Mungkin memang sulit untuk bisa mengalihkan perhatian si kecil terutama jika setiap pagi ia melihat kakaknya berangkat ke sekolah. Cobalah untuk bersabar ya, bun. Perasaan sedih yang dialami si adik hanya akan terjadi di minggu-minggu pertama kakaknya bersekolah.
• Nikmati momen. Si adik tak lama lagi juga akan tumbuh besar dan masuk sekolah, kan? Maka, selagi masih bisa, nikmati saja waktu-waktu berduaan dengan si adik ya, Bunda.
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Memperkuat Penciuman Bayi
Bunda, ada cara sederhana untuk memperkuat indra penciuman bayi. Bundadapat mencoba saran ala dr. BRW Indriasari, Sp.A., MSi.Med., M.Kes, yakni:SELALU CUCI TANGAN sebelum bersentuhan dengan bayi. Segala bentuk kuman dan bakteri bisa dengan mudah berpindah ke tubuhnya –termasuk hidungnya- bila Anda tidak menjaga kebersihan.
JAGA KEBERSIHAN HIDUNGNYA. Bila ia menunjukkan gelagat tak nyaman, coba cek siapa tahu ada benda asing di hidungnya. Waspadai juga adanya polip, yaitu selaput lendir hidung.
PUNYA BAKAT ALERGI? Hindarkan dia dari sumber alergi (alergen), seperti debu, AC, serangga, atau pembersih rumah.
HINDARI MENEMPATKAN AROMA YANG BERBAU TAJAM di bawah lubang hidungnya, misalnya minyak penghangat tubuh untuk membuat napasnya lega. Bila dilakukan terus menerus, hal ini bisa merusak sel rambut di rongga hidung. Padahal, sel rambut inilah yang berfungsi menerima rangsang penciuman.
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Jumat, 05 Februari 2016
Komunikasi Dengan Anak Saat Tugas Luar KOta
Bagi mama bekerja yang harus tugas ke luar kota, simak beberapa tip untuk mengalahkan business travel blues karena terpaksa jauh dari anak.
Saat harus bekerja ke luar kota, berarti harus berpisah sejenak dengan anak. Pikiran yang langsung menghantui benak Anda adalah, bagaimana dengan anak nanti? Dia rewel nggak ya?
Jangan-jangan nggak mau nurut sama Papanya. Dan yang penting bagi Bunda, bagaimana mengatasi kangen pada anak selama di luar kota. Jangan sedih Bun. Ini dia beberapa cara para Bunda frequent flyers untuk tetap dekat dengan anak walau sedang tugas ke luar kota:
1. Rencanakan penyambutan. “Suami saya selalu mengajak anak mengadakan ‘pesta penyambutan’ saat saya kembali dari tugas luar kota. Akan ada ‘pesta minum teh’ untuk kami bertiga di rumah, lengkap dengan dekor buatan anak. Tradisi itu membuat ia disibukkan dengan perencanaan homecoming party selama saya di luar kota,” cerita Sara Keagle, seorang pramugari dan blogger, theflyingpinto.com.
2. Membuat wetube. Buatlah channel di Youtube, agar anak dapat melihat kegiatan apa saja yang Anda lakukan pada saat berpergian untuk tugas kantor melalui video yang Anda upload. Dengan begitu, ketika anak sedang kangen dengan Anda, ia dapat meminta papanya untuk membukakan video Anda di Youtube, seperti yang dilakukan oleh Grant Cardone, seorang motivator dan pembawa acara dari TurnAround King.
3. Berikan “kembaran Anda”. Amanda Carman, seorang momtrepreneur dan pendiri Excited2Learn.com melakukan cara yang juga cukup efektif, Anda dan anak dapat membeli sebuah boneka yang sama, sehingga saat Anda sedang berpergian, Anda dapat mengirim foto Anda dan boneka itu melalui email, agar anak dan papa dapat melihatnya, dan anak juga bisa bermanja-manjaan dengan “kembaran Anda”.
4. Buatkan makanan kesukaannya sebelum Anda pergi. Jessica Kim yang merupakan CEO BabbaCo, biasanya akan menyiapkan makan kesukaan anak dan papanya sebelum pergi bertugas ke luar kota. Anda bisa membuatkan sup, bubur ayam, burger, atau macaroni schotel kesukaan anak, Anda juga dapat saling berbagi cerita saat makan bersama.
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Tips Menonton TV untuk Anak
Para ahli menyatakan anak-anak saat ini terlalu banyak menonton televisi. Hal tersebut merupakan sebuah kekawatirkan karena penelitian menyatakan bahwa televisi bisa menyebabkan obesitas anak. Daripada hanya menonton televisi anak-anak sebenarnya bisa diarahkan untuk melakukan sesuatu yang lebih sehat dan produktif.Jika sampai saat ini Anda masih belum tahu membatasi waktu menonton TV, University of Michigan Health System menawarkan tip membatasi menonton TV anak Anda di bawah ini.
Menetapkan aturan yang jelas tentang kapan anak-anak diperbolehkan menonton TV dan kapan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh menonton TV saat makan malam atau saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah.
Maksimal anak menonton TV dua jam setiap hari. Tambah satu jam pada malam hari untuk anak prasekolah dan tambah 2 sampai 3 jam pada akhir pekan. Beri pengecualian untuk melihat program pendidikan.
Kurangi waktu menonton TV anak Anda jika dia melakukan sesuatu yang tidak baik di sekolah seperti berkelahi.
Pastikan semua pekerjaan rumah dan tugas-tugas sekolah diselesaikan sebelum anak Anda menonton TV.
Biarkan si kecil menonton TV lebih lama untuk program acara yang meningkatkan kemampuan komunikasi, membaca, atau olahraga.
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Babby Sitter atau Penitipan Anak?
Dua pilihan ini bisa Anda pertimbangkan demi si buah hati.
Zaman sekarang, kedua orang tua pergi bekerja memang sudah bukan hal yang asing. Namun, satu hal yang bikin berat hati, Anda sebagai orang tua harus rela meninggalkan buah hati selama bekerja. Jika orang tua Anda tinggal di kota yang sama, tak jadi masalah. Itu karena Anda bisa menitipkannya di kediaman orang tua Anda.
Nah, bagaimana kalau Anda adalah perantau yang orang tuanya jelas-jelas tidak tinggal di kota yang sama? Belum lagi kondisi orang tua Anda yang sudah terlalu renta dan sakit-sakitan. Rasanya tak tega menitipkan si kecil yang butuh perhatian ekstra, sedangkan orang tua Anda bahkan lelah mengurus dirinya sendiri? Untuk itu, ada jasa yang bisa Anda manfaatkan sebagai solusi, baby sitter dan penitipan anak. Sebagai pertimbangannya, Anda bisa membaca ulasan singkat tentang dua hal tersebut di bawah ini.
Penitipan Anak
Jika tertarik menitipkan anak ke tempat yang satu ini, ada baiknya Anda menyurvei tempat penitipan itu tidak hanya sekali. Pastikan tempat penitipan anak tersebut resmi. Perhatikan pengurus-pengurusnya, jangan sampai Anda menitipkan si kesayangan ke orang-orang yang tak sabaran dan tak mau repot. Ruangannya pun patut Anda perhatikan. Kalau anak Anda termasuk anak yang mudah alergi, jangan sampai Anda menitipkan si buah hati di penitipan kotor dan memelihara hewan berbulu.
Jangan lupa pula perhatikan anak-anak yang sudah lebih dulu dititipkan di situ, apalagi kalau anak Anda pemalu dan cenderung introver. Hal yang ditakutkan, anak Anda akan dijahili atau diabaikan oleh anak yang dominan, terlalu aktif, dan nakal. Lebih baik, titipkan anak Anda pada penitipan yang anak-anaknya tidak kelewat aktif, tapi tetap bersahabat. Itu sebabnya Anda tak bisa hanya menyurvei sekali, butuh waktu memang untuk menilai “isi” penitipan anak demi kebaikan si buah hati.
Bagi Anda yang menitipkan anak di penitipan yang sudah tepat, selain mendapatkan keamanan dan perhatian dari penghuni penitipan, kreativitas dan soft skill si anak akan terlatih. Biasanya, untuk mengisi waktu, pengurus dan anak-anak penitipan akan bermain bersama. Permainan yang dilakukan pun permainan edukasi yang menyenangkan. Anak Anda lama-kelamaan terbiasa berhadapan dengan orang banyak dan mempunyai banyak teman. Manfaatnya untuk Anda, Anda tak perlu pusing-pusing menyiapkan makanan untuk si kecil karena semuanya sudah disiapkan penitipan anak.
"Baby Sitter"
Pilihan menggunakan baby sitter cocok untuk Anda yang lebih merasa aman ketika anak berada di rumah. Selain itu, bagi Anda yang khawatir kalau anak Anda tidak diurus secara intensif di penitipan anak, Anda patut menyewa baby sitter. Apalagi saat Anda bepergian dengan si buah hati, baby sitter akan 24 jam siaga menjaga anak Anda. Meskipun begitu, Anda harus benar-benar menyeleksinya, mengingat kasus kejahatan yang kerap dilakukan asisten rumah tangga dan baby sitter.
Untuk biaya, sebenarnya antara penitipan anak dan baby sitter hampir sama, per bulannya kisaran Rp 1,5-2 juta. Hanya, penitipan anak bisa dibayar per hari yang jatuhnya memang lebih mahal ketimbang bayar per bulan. Beruntunglah jika Anda mendapat baby sitter yang selain terampil mengurus anak, juga jago mengolah makanan alias masak. Itu karena Anda tak perlu kepikiran saat di kantor karena takut si anak dibiarkan jajan sembarangan atau dibuatkan makanan yang tidak sehat. Jika tidak? Anda siap-siap meluangkan waktu menyiapkan makanan atau setidaknya memberikan resep makanan si buah hati pada baby sitter.
Soal perhatian yang hanya terfokus pada anak, Anda tak perlu khawatir. Namun, yang patut dikhawatirkan, anak Anda akan terlalu bergantung pada baby sitter dan cenderung lebih akrab dengan pengasuh ketimbang orang tuanya.
Satu hal yang terpenting yaitu pertimbangan seringnya keluar-masuk babby sitter, baru sebulan, dua bulan sudah minta pulang dengan berbagai alasan. Jadi,berdasarkan ulasan di atas, mana yang Anda pilih?
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Kamis, 04 Februari 2016
Etika Menitipkan Anak Pada OrangTua
Bunda, adakah yang pernah menonton film Parental Guidance yang dibintangi Billy Crystal, Bette Midler, dan Marissa Tomei. Filmnya pas banget dengan kondisi saya. Kenapa? Karena saya gemar menitipkan anak pada orang tua untuk diawasi.
Memang sih, alur cerita Parental Guidance dan tema besarnya bukan tentang itu, thok. Tapi entah kenapa, yang lebih “jleb” justru urusan menitipkan anak pada ortunya itu, lho. Saya bisa melihat persoalan ini dari perspektif orangtua alias kakek dan nenek.
Hingga saat ini, saya masih suka menitipkan Nadira di rumah mertua saya. Kebetulan, rumah mertua hanya beda beberapa rumah dari rumah kami. Kemudian, suami saya itu tipe paranoid, yang enggan meninggalkan anak berdua saja dengan ART di rumah. Jadi, deh, setiap pulang sekolah, Anakku ke rumah neneknya dan dijemput saat kami pulang kantor. Meski begitu, saya tetap menugasi pengasuh sikecil untuk meladeni semua kebutuhannya. Jadi mertua saya hanya mengawasi saja.
Itupun kami masih suka merasa nggak enak. Saya dan suami takut kalau mertua jadi terbebani atau terkekang. Makanya kami berusaha keras agar kehadiran Nadira di rumah mertua tidak merepotkan beliau. Untuk makanan, susu dan snack, saya siapkan sendiri. Kemudian, kami juga memberi uang bulanan kepada mertua sebagai “kompensasi”. Awalnya mertua menolak, tapi karena kami yakinkan dengan argumentasi yang masuk akal, akhirnya beliau mengerti.
Kenapa kami mau repot-repot begini? Sebab kami berusaha memberi batasan. Putri adalah anak dan tanggung jawab kami. Semua kebutuhannya HARUS kami yang penuhi. Jangan sampai karena kami lalai memenuhi, Putri jadi merepotkan orang lain, meski itu kakek dan neneknya sendiri.
Ternyata, pedoman ini juga dianjurkan oleh seorang psikolog terkenal. Saya pernah baca rubrik konsultasi yang ia asuh di sebuah tabloid. Saat itu, ia menjawab pertanyaan seorang ibu yang mengeluh karena masih tinggal bersama mertuanya.
Saya lupa kalimat persisnya, tapi kira-kira tulisan sang psikolog begini, ya:
“Ibu saya itu saklek kepada anak dan cucunya. Saat saya menitipkan anak, ibu membolehkan. Tapi saya harus membawa pengasuh anak dan kebutuhan anak saya sendiri. Ibu menegaskan, anak saya adalah tanggung jawab saya. Jadi beliau bersedia dititipi anak, tapi hanya mengawasi dan mengajaknya bermain, bukan memandikan, menyuapi atau mengejar-ngejarnya. Itu sepenuhnya adalah tanggung jawab orang tua si anak, yang bisa didelegasikan ke pengasuh.
Selain itu, ibu saya juga tegas jika ada anaknya yang tinggal di rumah. Si anak harus membayar biaya listrik, biaya makan, dan lain-lain. Tidak ada namanya menumpang gratis. Apalagi jika si anak menumpang tinggal bersama istri/suami dan anaknya. Ia harus mengurus segala sesuatu sendiri, mulai dari makanan, cucian sampai membersihkan kamar. Rumah ibu saya ibaratnya hanya sebagai kos-kosan. Si anak dan keluarganya harus bertanggung jawab atas semua kebutuhannya sendiri dan membayar kewajibannya tiap bulan.
Memang banyak saudara yang kaget dengan sikap ibu. Tapi menurut saya, justru inilah yang terbaik. Saya dan adik-adik saya jadi terbiasa mandiri, baik secara psikis maupun finansial serta menghormati ibu sebagai orang tua maupun sebagai seorang pribadi. Jika ibu saya tidak tegas seperti itu, bisa jadi anak-anaknya akan bertingkah seenaknya dan memperlakukan ibu dengan tidak hormat. Tugas ibu mengurus anak-anaknya kan sudah selesai saat anak-anaknya mandiri. Masa harus ditambah dengan mengurus cucu dan anak-anaknya yang sudah menikah?”
Siapa yang merasa “jleb” dengan komentar sang psikolog tadi? *tunjuk diri sendiri hehehe…*
Makanya saya merasa beruntung punya suami yang satu visi untuk urusan ini. Bahkan suami saya lebih lebay. Dulu saat saya masih tinggal nebeng sama mertua dan orang tua saya, suami selalu membelikan beras, minyak dan kebutuhan rumah tangga lainnya untuk mertua dan ortu saya. Alasannya, kami sering tinggal dan numpang makan, plus menitipkan Putri. Padahal saya berpikir, memberi uang bulanan saja sudah cukup.
Anyway, poin-poin etika menitipkan anak pada orang tua mungkin bisa dirangkum sebagai berikut:
Awali semua dengan rasa “tidak enak”. Jangan mentang-mentang itu orang tua atau mertua sendiri, lantas kita bisa seenaknya menitipkan anak. Kita sudah jadi orang tua, lho, anak adalah tanggung jawab kita sepenuhnya, bukan orang lain meski itu kakek dan neneknya sendiri.
Penuhi kebutuhan anak agar tidak membebani ortu kita. Bu Elly Risman pernah berkata, “Tubuh kami (ortu, Red), tidak didesain untuk mengejar-ngejar cucu. Kami ini sudah renta. Anak adalah tanggung jawab ortunya, bukan kakek neneknya.” Jadi kalau kita mau menitipkan anak, sediakan pengasuh dan segala kebutuhan anak. Kalau kepepet, seperti pengasuh pulang kampung misalnya, minimal sediakan segala kebutuhan anak. Jangan sampai menyusahkan ortu secara fisik dan finansial sekaligus.
Berbeda pola asuh dengan ortu? Terima sajalah. Itu, kan, risiko yang kita ambil saat memutuskan untuk menitipkan anak pada ortu, bukan? Kalau tidak mau, ya, jangan titipkan anak, dong. As simple as that :)
Kalau memang ada yang mengganjal sekali, utarakan dengan hati-hati. Kita bisa kan bersikap ekstra hati-hati bahkan memanjakan ART/nanny dengan tujuan agar mereka tidak mudik? Lalu kenapa sama ortu sendiri nggak bisa? Padahal mereka yang melahirkan dan mengasuh kita sejak kecil, lho.
Kasih sayang ibu sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah. Ingat pepatah tersebut? Oleh karena itu, menurut saya, sebanyak apapun saya memberi uang atau harta benda pada ortu dan mertua, tetap tidak akan mampu membalas semua yang pernah mereka berikan. So please be generous to your parents, tentu sesuai kemampuan ya. Apalagi jika ortu kita sehari-hari membantu mengasuh anak. Sebisa mungkin berikan uang bulanan meski hanya sedikit. Kalau ortu menolak, berikan hadiah-hadiah kecil sebagai kejutan. Entah itu makanan kesukaannya, blus cantik atau pajangan favorit. Minimal, berikanlah perhatian kepada mereka because it’s the least that we can do, right?
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Ibu yang Bekerja
Banyaknya wanita karir pada masa ini memunculkan dilema pada wanita antara pekerjaan dan rasa bersalah terhadap anak-anak karena tidak lagi bisa mengawasi mereka secara sepenuhnya. kami akan kupas masalah ini secara obyektif.
Ibu yang bekerja, perlu pandai membagi waktu antara karir dan rumah tangga
Rasa bersalah Ibu yang bekerja terhadap anak karena meninggalkan mereka di bawah pengasuhan orang lain kadang menyelimuti perasaan para orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Ibu yang bekerja dari rumah-pun bisa merasakan hal yang sama. Karena merasa tidak bisa mengawasi putra-putri mereka sepenuhnya.
Sebagai Ibu yang bekerja, kadang kita berusaha mengabaikan perasaan bersalah itu. Kita merasa bahwa keadaan ini tidak adil bagi kita. Hidup diliputi rasa bersalah seperti mengemudikan mobil dengan perasaan was-was. Sedangkan perasaan negatif ini dapat menguras energi kita. Jadi mari kita mencoba menghilangkan beban perasaan bersalah itu dengan pemecahan masalah yang ada.
Kita coba gali akar dari permasalahan tersebut, agar kita bisa mendapatkan keputusan dan kesimpulan yang obyektif. Sehingga kita bisa mengubah sudut pandang kita terhadap masalah yang sedang kita alami.
Mari kita awali dengan latar belakang yang mendasarinya:
Dua pilihan kenapa Ibu yang bekerja merasa bersalah pada anak secara umum:
1. Memperoleh Pendapatan Tambahan
Selama 20 tahun terakhir, perkantoran yang semula didominasi pria secara signifikan telah berevolusi dipenuhi oleh wanita, bahkan sampai jenjang manajerial. Anggapan kuno tentang wanita yang telah menikah hanya bisa tinggal di rumah saja sudah ketinggalan jaman.
Bagi Ibu yang bekerja di rumah-pun mereka harus meluangkan waktu untuk tidak bersama anak-anak saat mereka harus menyelesaikan pekerjaannya. Jika tidak, mereka tidak akan bisa melakukan apa-apa karena tidak bisa fokus dengan pekerjaannya ataupun bahkan terganggu oleh anak-anak.
Rasa bersalah pada Ibu yang bekerja umumnya lebih dirasakan saat anak-anak dalam usia 3-4 tahun. Karena masa ini adalah masa emas, perkembangan mereka. Wajar saja sebagai Ibu kita berharap untuk bisa menghabiskan setiap waktu bersama mereka.
2. Orangtua Tunggal
Bagi pria hal seperti ini tidak akan menekan perasaan mereka sedangkan bagi Ibu yang bekerja, mereka cenderung lebih rentan terhadap perasaan bersalah ini. Kita bisa saja menitipkan anak pada orangtua atau saudara sehingga bisa fokus dengan karir. Kita berusaha untuk bisa mencukupi kebutuhan mereka daripada mengikuti pepatah jawa ‘mangan ora mangan sing penting kumpul’ yang intinya tentang pilihan hidup bersama tetapi tak bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Alasan umum Ibu yang bekerja meskipun diliputi rasa bersalah:
1. Keuangan
Tagihan yang harus dibayar. Biaya pendidikan yang mahal, dan ketika mereka memasuki perguruan tinggi, kita harus siap dengan dana yang tidak sedikit. Hidup sebagai orang tua tunggal, kita tidak punya pilihan lain kecuali harus bekerja. Bahkan keluarga yang utuh-pun kadang harus bekerja semua untuk dapat memenuhi kehidupan keluarga. Itulah kenyataanya.
2. Terjebak dengan tanggung jawab
Umumnya orangtua tunggal tidak punya pilihan. Ibu yang bekerja terbebani tanggung jawab dengan bekerja untuk memastikan ada makanan di meja. Bagi keluarga utuh dan berkecukupan, bisa jadi si Ayah memiliki bisnis yang sangat menguntungkan atau suatu pekerjaan dengan penghasilan tinggi yang sangat memuaskan untuk keluarga, sedangkan Ibu mewarisi bisnis keluarga yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Mereka-pun terjebak oleh tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.
3. Gaya Hidup Pilihan
Cathy, adalah seorang akuntan di **C. Dia bekerja mengendarai mobil keluaran baru yang akan membuat para pria tergiur. Dia bisa membeli mobil bahkan ntuk jenis mobil yang tergolong mewah sekalipun. “Pekerjaan ini sudah menjadi bagian hidupku. Aku bekerja sepanjang waktu dan hanya mengambil cuti 3 bulan untuk melahirkan. Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang harus tinggal di rumah untuk mengurus segalanya.
Ketika ditanya tentang hubungannya dengan bayinya, dia mengakui bahwa dia berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama bayinya, tetapi dia juga menambahkan, “Jika aku harus memaksakan diri untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, mungkin aku bisa jadi gila!”
Rasa bersalah Ibu yang bekerja bisa timbul dari salah satu atau beberapa alasan di atas. Tapi apa yang dimaksud rasa bersalah?
Rasa bersalah adalah apa yang kita rasakan jika kita berpikir (terlepas dari validitas pikiran kita) bahwa kita telah melakukan sesuatu yang salah. Bersalah adalah perasaan subyektif. Umumnya, rasa bersalah timbul dari perasaan jengkel saat kita merasa harus terpaksa mengurangi suatu standar tertentu. Yang jadi pertanyaan adalah: Standar siapakah itu?
Apakah kita sedang dipengaruhi oleh ibu mertua yang memandang tidak setuju sambil menggelengkan kepala? Apakah perkataan tetangga, “Bagaimana kita tega meninggalkan anak dibawah pengawasan pengasuh sepanjang hari”?
Mari kita kembali ke tiga alasan mengapa orang tua mesti bekerja seperti dikutip di atas. Kita dapat menyimpulkan bahwa setiap alasan tersebut sah (bahkan alasan teman saya, Cathy). Tak seorangpun perlu merasa bersalah. Jangan terpengaruh oleh perkataan dan pikiran orang lain. Sebab perlu diketahui bahwa jauh di dalam hati mereka merasa iri dengan kesuksesan karir kita.
Hanya saja jangan sampai terlena. Kita juga perlu menyeimbangkan karir dengan meluangkan waktu bersama anak-anak kita (bukan berarti porsi pengaturan waktu ini harus sama rata). Kita mungkin tidak bersama anak dalam keseharian tetapi kita bisa meluangkan waktu yang berkualitas saat pulang kantor atau di akhir minggu. Kita luangkan waktu untuk menjalin ikatan dengan mereka agar mereka-pun tidak merasa kehilangan kasih sayang dari orangtuanya.
Para orangtua tersayang, Ini merupakan keseimbangan dan perspektif yang tepat. Kita harus berpikir mempertimbangkan dengan seksama jika kita berpikir untuk tidak bekerja. Kita pasti akan dihadapkan dengan kondisi keuangan keluarga. Atau jika kehidupan kita seperti Cathy, kita mungkin tidak akan mendapatkan kebahagiaan jika harus berkutat dengan urusan rumahtangga. Dan hal ini-pun tentunya dapat mempengaruhi hubungan dengan anak-anak kita.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Hidup adalah suatu pilihan. Selama kita sudah merasa berada di jalur yang benar, maka nikmati saja garis hidup yang memang sudah menjadi jalan dan pilihan kita. Kita tidak perlu merasa bersalah dengan pola pengasuhan kita untuk anak. Karena kita sudah berusaha yang terbaik untuk mereka
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear #MenjadiYangTerbaik
Senin, 01 Februari 2016
Mengatasi Anak Nakal
Menurut beberapa pendapat psikiater terkemuka, sebutan anak nakal yang disematkan orang tua pada anaknya seharusnya dihindari. Sebutan ini tidak baik untuk anak. Terlebih bila sebutan itu diberikan pada anak yang masih kecil. Anak yang masih kecil tidak akan mengerti kalau disebut nakal. Nakal merupakan suatu pengertian yang abstrak. Jadi ketika kita menasehati anak supaya tidak nakal, anak kadang tidak akan mengerti. lebih baik kita memberikan pernyataan yang konkrit seperti "Jangan memukul adik", "Jangan menonton TV dan belajar setiap hari" Pernyataan yang kongkrit seperti ini akan membuat anak lebih mengerti daripada sekedar menyatakan "Jangan nakal ya...!!!"
Dengan menyebut anak kecil nakal, kita sudah memberi label (cap) pada anak tersebut. kita seolah meramalkan anak tersebut menjadi anak nakal. Hal ini sangat mempengaruhi kosep dirinya kelak karena nantinya dia beranggapan dan dapat merasa rugi apabila dia tidak berbuat nakal karena sudah teranjur di "cap" nakal.
Pengertian anak nakal sendiri terkadang berbeda-beda. biasanya anak dibilang nakal karena dia melangggar peraturan dengan sengaja. perilaku nakal ini berkembang selama tahun pertama kehidupannya dan menjadi lebih nyata ketika anak mulai belajar perbedaan antara ya atau tidak.
Ada beberapa tahapan usia yang menonjol terkait perkembangan anak. Pada usia 3 tahun, anak-anak bisa memperlihatkan rasa bersalah yang nyata, tetapi mereka belum mengerti tentang pengetian salah atau benar. Baru pada usia 7 sampai 9 tahun seorang anak baru bisa mulai membedakan salah atau benar dalam peraturan kehidupan sehari-hari. Hal ini lebih terlihat karena si anak sudah mulai masuk sekolah dan merasakan beberapa aturan dan disiplin yang dia dapatkan dari lingkungan sekolah.
Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh 20% nature (genetik atau alam) dan 80% nurture (pola asuh atau lingkugan). Kenakalan anak dari nature atau dari dalam dapat disebabkan oleh faktor biologis misalnya hiperaktif, dimana neurotransmiter dopamin yang berlebihan. Sedangkan dari luar bisa disebabkan karena si anak ingin diperhatikan oleh orangtuanya atau orang lain.
Kenakalan anak yang sudah terlihat diusahakan harus ditangani secepatnya karena bila tidak, akan berdampak buruk terhadap diri anak dan orang tuanya. Bagi anak, sifat nakalnya itu akan menjadikan dia ditinggalkan atau dimusuhi oleh anak lain hingga menjadikan pergaulan sosial dan prestasi akademiknya menjadi terhambat. Sedang bagi orangtua bisa menimbulkan rasa frustasi apabila kehilangan kesabaran dalam menghadapi anak yang nakal tersebut.
Bagaimana seharusnya menangani anak nakal? tergantung dari faktor penyebabnya. Apabila kenakalan disebabkan kelebihan hormon neurotransmiter dopamin, tentu penanganannya harus dengan obat supaya zat dopamin tersebut berkurang.
Apabila karena faktor psikologis misalnya anak kurang perhatian, maka orangtua harus mulai berubah. Orangtua mesti berusaha memberikan perhatian pada anak, tidak hanya pada saat anak itu akal tetapi justru pada saat ia berbuat kebaikan. Alhasil anak tidak perlu nakal untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Bila penyebabnya faktor ingkungan, maka lingkunganlah yang harus dijaga seperti menjauhkan anak dari anak-anak lain yang berkelakuan nakal.
Selain hal-hal diatas, penangaan atau terapi anak nakal dapat berupa obat-obatan, terapi perilaku dan terapi remedial. Terapi perilaku diberikan pada anak usia sekolah. Prinsipnya dengan memberikan hadiah apabila anak melakukan hal baik. Sebaliknya memberikan hukuman apabila melanggar aturan dan perjanjian.
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear
Menghadapi Anak Nakal
Anak nakal? ... Ah... rasanya sih tidak ada tuh anak nakal, yang ada kita menanggapi keinginan anak dengan cara berbeda, atau justru kadang kita sendiri yang terpancing untuk berteriak misalnya.
Anak mulai nakal, dari berteriak, memukul dan berkata tidak sopan, bagaimana menghadapinya?
Menurut Alzena Masykouri, M.Psi., hal pertama yang harus dilakukan adalah Anda secara tegas mengatakan pada anak bahwa perilakunya tidak dapat diterima. Katakan bahwa ketika ia berteriak dan memukul, ia akan menyakiti orang lain.
Jelaskan dampak dari perilakunya ini di hadapan anak sambil menatap langsung pada matanya. “Ucapkan dengan suara datar dan tegas, tapi tak usah marah atau berteriak,” kata Alzena.
Biasanya, reaksi anak saat Anda mengatakan ini adalah malu dan kemudian menangis. Atau, dalam kasus ekstrim, anak bisa saja akan tetap mengulangi perilakunya hanya untuk melihat reaksi orang tuanya.
Tak usah terpancing, Bunda. Tetap ulangi 'peringatan' Anda. Jika Andalah yang menjadi sasaran pukulan anak, tangkap tangannya dan katakan, "Mama tidak mau dipukul. Sakit!" Setelah itu, Anda bisa memberlakukan hukuman sebagai bentuk teguran pada anak, misal time out.
Penitipan anak Bandung, persib, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, penitipan anak terbaik di jakarta, khusus ibu yang bekerja, karir, berkarir, anak anda tidak ada yang mengasuh, anak titipan tuhan, jagalah dia baik-baik, jangan berangkat kerja sebelum menitipkan anak di Jihan DayCare, anak anteng rezeki kenceng, cara tepat pengasuhan anak, lebih praktis ke penitipan anak, anda kesulitan dengan baby sitter, JDC solusinya. Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646
#Anak #Penitipan #PenitipanAnak #TempatPenitipanAnak #Jakarta #Ciputat #Pamulang #Bintaro #Persib #HappyNewYear