Senin, 23 Februari 2015

Etika Marah Dengan Anak

Setiap pasangan selalu mendambakan kehadiran anak. Berbagi cara akan dilakukan pasangan jika sulit mendapatkan keturunan. Apa lagi di zaman yang modern seperti sekarang ini. Banyak alat-alat canggih untuk mendapatkan anak.
Terkadang anak kecil suka menirukan tingkah laku orang dewasa. Biasanya yang ditiru bukan tingkah laku baik, melainkan tingkah laku yang jelek. Nama juga masih anak-anak dinasehati juga susah. Tingkah laku tersebut membuat orang tua jengkel. Pada dasarnya tingkah laku seorang anak dapat dikontrol dengan baik, dengan cara membimbing dan mendidik anak dengan cara yang bijak. Anak adalah buah hati. Mendidik anak merupakan tanggung jawab orang tua yang harus diemban dengan baik. Pada saat usia emas atau golden age yaitu, 1-5 tahun banyak hal yang bisa mempengaruhi anak, sehingga bertingkah laku yang tidak wajar. Pengaruh tersebut terkadang dari teman bermain,lingkungan sekitar atau juga dari orang dewasa.
Memarahi anak  itu boleh saja, tetapi dengan marah yang bagaimana. Memarahi anak bukan berarti kita tidak sayang pada anak, karena kita ingin memberi pengarahan yang baik buat anak. Memarahi anak dengan membentak-bentak, dengan cara kekerasan fisik, memberi ancaman atau memberi hukuman secara berlebihan akan berpengaruh pada perilaku anak yang positif untuk ke depannya.
Dan jika terlalu sering memarahi dengan kekerasan fisik, akan membuat akan semakin berani dan berontak. Dilansir dari lakesideconnect.com memarahi anak secara berlebihan dapat menimbulkan efek negatif bagi perkembagan psikologis anak tersebut.
Menurut penelitian, anak yang tumbuh dengan orang tua yang pemarah akan memiliki sifat seperti kurang bersosialisasi, menutup diri terhadap lingkungan, lebih agresif, depresi, dan tidak empati terhadap keadaan orang lain di sekitarnya.
Banyak orang tua yang sulit mengontrol amarah atau emosinya ketika anaknya melakukan kesalahan dan bertingkah laku tidak wajar. Dan berikut beberapa cara memberitahu kepada si anak atas kesalahannya dengan cara mendidik dan agar pesan tersampaikan dengan baik kepada si anak serta anak mengetahui kesalahan yang telah dibuat.
Berikut beberapa cara menyampaikan ketidak setujuan orang tua terhadap anak:

1. Katakan dengan tegas
Jika anak menangis dan berteriak dengan kencang, biarkan terlebih dulu hingga anak  merasa tenang. Atau tenangkan si anak dengan cara memegang lengannya dan menyuruh untuk tenang dengan nada suara yang tegas.
2. Berdiri sejajar dengan Anak
Ketika sedang memarahi anak, pastikan tinggi Anda sejajar dengan anak. Entah Anda duduk disamping si anak atau dengan cara berlulut. Memastikan adanya kontak mata dan tatap mata si anak dengan tegas  dan berwibawa. Sehingga si anak tahu bahwa Ibunya sedang berbicara serius dengannya.
Cara memarahi anak dengan tinggi sejajar, membuat anak tidak merasa terintimidasi dan membuat anak lebih mudah menangkap nasehat serta penjelasan dari Anda tentang kesalahan yang telah dibuat.
3. Jelaskan Kesalahan Anak
Saat si orang tua memarahi, anak harus tahu apa kesalahan yang telah dilakukan. Beri penjelasan dengan baik kepada si anak, bahwa apa yang telah dilakukan itu salah dan membuat orang lain tidak menyukainya. Terkadang anak masih mengulangi kesalahannya, pastikan orang tua jangan pernah membarikan ancaman kepada anak.
Ancaman pada anak tidak menghasilkan perbuatan baik dan tidak banyak memberi manfaat untuk menghentikan kenakalan anak. Tetapi ancaman akan membuat anak tersebut merasa tidak disayangi oleh kedua orang tuanya. Lebih baik memberikan penjelasan tentang kesalahannya.
4. Beri Hukuman yang Bijak
Sebagai orang tua, sebaiknya kita dapat memposisikan diri sebagai orang dewasa dan mempunyai ketegasan terhadap anak-anaknya agar nantinya dapat dicontoh serta dihormati oleh anak kita. Jika tingkah laku anak sering menyakiti Anda dan sudah berlebihan, maka beri peringatan terlebih dulu jangan langsung menghukum anak. Kalau memang peringatan tidak membuat anak mengurangi kenakalannya baru Anda akan memberi hukuman.
Untuk hukumannya bisa anak tersebut suruh berdiri dipojok ruangan, diminta duduk disuatu tempat, dengan Anda kasih batas waktu atau time out kurang lebih 5 menit. Setelah hukuman selesai minta si anak agar untuk meminta maaf kepada Anda. Hukuman tersebut terkadang tidak mudah dilakukan oleh seorang anak. Apalagi buat seorang anak yang aktif. Tapi Anda tetap harus memintanya agar tetapi menjalankan hukuman tersebut sampai selesai.
5. Buat Perjanjian dengan Anak
Mungkin  membuat perjanjian dengan si anak terdengar aneh, tapi cara ini cukup efektif dalam mengajarkan anak dengan cara bijak. Ajaklah si anak bicara berdua dengan Anda, dan utarakan kepada anak hal apa saja yang tidak baik atau tidak boleh dilakukan yang orang tua tidak sukai. Dengan membuat perjanjian tersebut, jika anak masih melakukan kesalahan lagi maka dia tahu akan menerima hukuman apa.
6. Beri Pujian Terhadap Anak
Pujian? Setiap orang pasti suka dipuji. Begitu pula dengan anak-anak. Anak-anak paling suka dipuji. Jika si anak membuat kesalahan, maka berilah penjelasan bahwa yang dilakukan itu salah. Jika anak  bertingkah laku baik maka berilah pujian, seperti “Duh.. cantiknya anak Bunda,” atau “Pinter banget anak Bunda“. Maka dengan begitu anak akan berusaha bertingkah laku  baik.
Anak dapat mengembangkan rasa percaya diri melalui rasa aman yang tercipta. Anak juga mampu mengembangkan kematangan emosinya, tanggung jawab, kemandirian, dan anak sehat secara mental karena berada di lingkungan yang penuh rasa aman, tenteram, dan diwarnai kegembiraan.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Untuk Informasi Lebih Lengkap, dapat menghubungi kami pada setiap hari kerja.

Address:

Jl Arya Putra No 34 RT 009/010 Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten 15414

Work Time:

Monday - Friday from 7am to 5pm

Phone/WA Messenger:

+628 235 235 3646

Diberdayakan oleh Blogger.

Ceria Sepanjang Hari

Ceria Sepanjang Hari

Hari Kartini

Hari Kartini

Main Lagi

Main Lagi

Ayo Bermain

Ayo Bermain

Kegiatanku

Kegiatanku

Sekolahku

Sekolahku

Translate

Blogroll

About

Jihan DayCare
; Rumah Penitipan Dan Pendidikan Anak Usia 4 bulan sampai 6 Tahun