Daily Baby and Todler DayCare

Rumah Penitipan dan Pengasuhan Anak Terpercaya di Ciputat, Tangerang Selatan.

Find Out More

Our Services

DayCare

Tempat Penitipan dan Pengasuhan Anak Terpercaya di Ciputat Tangerang Selatan.

Read More

PAUD Khairani

Kelompok Bermain, Pendidikan Anak Usia Dini.

Read More

Child Development

Stimulation Program suach as Phisical, linguistics Skill, Moral, Cognitive and Sicial Development.

Read More

Care and Treatment Program

Bath Training, Toilet training, Meals, Drink Milk, Monitoring Weight and Height (monthly).

Read More

KEGIATAN

Senin, 23 Februari 2015

Permainan Yang Mendidik

Permainan Yang Mendidik

Pada saat anda memilih untuk memberi anak mainan yang disukainya sebaiknya pilihlah permainan yang dapat mendidik anak sesuai dengan usianya. Karena jenis satu hal penting yang harus diketahui, ternyata permainan ini dapat mempengaruhi kepada perkembangan mental anak itu sendiri. Pilihlah jenis mainan yang mampu membantu mendorong aktivitas serta proses tumbuh kembang anak.

Akan lebih baik lagi apabila permainan tersebut cenderung lebih cocok dengan karakter yang dimiliki anak. Dalam hal ini anda tidak harus memilih mainan yang  anda suka, ataupun yang hanya disukai anak tetapi pilihlah yang cocok dengan karakter anak dan mampu meningkatkan serta membantu perkembangan otak si kecil. Sebaiknya mainan ytang dipilih tidak terlalu sulit, sebab jika terlalu sulit untuk dimainkan maka bisa membuat anak menjadi frustrasi. Tetapi juga jangan memilih permainan yang terlalu mudah, sebab akan cepat membuat anak menjadi bosan.

Bahkan menurut para ahli seperti Alvin Eden, M.D., yang merupakan seorang profesor klinik di sebuah jurusan Pediatrics, Weil Medical College of Cornell University, New York. Sebaiknya saat anda memilih mainan untuk anak, pertimbangkan tingkat keamanannya mainan tersebut. Pada dasarnya mainan yang digunakan anak tidak boleh memiliki sudut yang tajam, atau bagian-bagian yang mudah dilepas, dan pilih mainan yang tidak mudah patah juga pecah. Pilihlah mainan yang berukuran cukup besar untuk menjaga agar mainan tidak bisa dimasukkan ke dalam mulut atau jangan memberikan mainan yang bisa ditelan.

Hal penting lainnya adalah jenis permainan untuk anak ini harus disesuaikan dengan usia serta tahap perkembangan sang anak. Acara bermain merupakan sebuah proses yang bisa dilakukan anak untuk belajar mengenal dunia nyata. Oleh sebab itu  sudah menjadi tuga orangtua untuk memilih permainan yang baik untuk aktivitas mereka. Anak berusia 12 bulan mempunyai rasa ingin tahu yang cukup besar untuk mengetahui proses ‘sebab-akibat’, dengan kegiatan bermain petak umpet, bersembunyi di balik kursi atau meja itu biasanya akan menjadi permainan sangat menyenangkan bagi anak. Kemudian anak dengan usia 20 bulan, kemampuan fisiknya sudah cukup baik, mereka memiliki keinginan kuat untuk tantangan fisik, seperti belajar naik tangga. Tetapi pastikan tempat aman untuk bermain anak serta orang tua harus tetap bisa mengawasinya.

Jenis Jenis Permainan Yang Mendidik Dan Baik Untuk Anak

  • Permainan Sosialisasi. Berinteraksi dengan orang lain amat penting untuk perkembangan terutama di tahun pertamanya. Bayi suka melihat, tersenyum, dan tertawa. Bayi yang lebih besar suka permainan cilukba dan permainan dengan menggunakan lagu-lagu yang simpel.
  • Permainan menggunakan obyek. Menyentuh, membanting, memasukkan ke mulut, melempar, mendorong, dan banyak hal lainnya yang akan menjadi eksperimen yang mengagumkan bagi bayi berusia 4 sampai dengan 10 bulan.
  • Permainan Representasi dan Fungsi. Berpura-pura menggunakan alat-alat dengan caranya, misal menggunakan sisir untuk menyisir rambutnya, atau menggosok gigi dengan sikat gigi, adalah permainan imajinasi bagi anak usia 12 sampai dengan 21 bulan, karena pada usia ini imajinasi mereka mulai berkembang.
  • Permainan Simbol. Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak di kisaran usia 2 tahun, berandai-andai bahwa kotak sepatu adalah bis sekolah dan menirukan suara motor.
  • Permainan Peran. Biasanya dilakukan oleh anak usia 30 sampai 36 bulan. Pada usia ini mereka akan menjadi aktor dan aktris cilik yang hebat. Mereka berpura-pura menjadi dokter, guru, ibu, atau lainnya, dan pintar menyerap apa yang terjadi di lingkungannya.
  • Permainan Outdoor. Saat ini, memiliki taman bermain anak di rumah sangat dibutuhkan. Tak hanya sebagai sarana rekreasi, taman bermain juga berguna untuk mengasah potensi serta daya peka si kecil terhadap lingkungan sekitar.

Untuk itu, menciptakan kondisi rumah yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang si kecil sangat dibutuhkan. Tidak terkecuali saat merancang taman bermain yang aman untuk si buah hati. Merancangnya pun bukan sekadar merencanakan jenis mainan apa yang dipilih, tapi utamanya adalah faktor keselamatan. Keselamatan menjadi hal yang utama karena si anak bukan seperti kita orang dewasa yang peka terhadap ancaman bahaya. Dia bermain apa yang menurut dia suka dan nyaman. Untuk itu, penting bagi Anda sebagai orang tua memperhatikan keselamatan anak.

Mengenai keamanannya, ini berkaitan dengan jenis permainan. Permainan yang aman tentu mesti disesuaikan dengan usia si buah hati. Jangan sampai anak yang masih batita Anda beri permainan yang cukup ekstrem seperti lompat-lompatan dengan alat jumping, atau ayunan berukuran besar, atau permainan lain yang sekiranya tidak sesuai dengan usianya.

Hal yang lain tentu berkaitan dengan keamanan permainan. Biasanya, beberapa permainan cenderung menggunakan baut atau ada bagian-bagian tertentu dari permainan yang mesti diberi oli agar tidak keras dan berkarat. Hal seperti itu terkadang kurang diperhatikan orangtua. Oleh sebab itu, wajib bagi orang tua untuk rajin mengecek kekuatan alat permainan secara berkala. Tentu bila permainan kira-kira sudah mulai rusak, sebaiknya segera diperbaiki secara dini, atau bila memang tidak bisa digunakan lagi, lebih baik diganti.

Seperti permainan yang dibuat dari bahan besi, memang material kuat, tetapi cenderung mudah berkarat jika perawatannya tidak diperhatikan dengan baik dan benar. Namun, saat ini sudah banyak permainan yang menggunakan material alami seperti kayu. Material itu yang bisa Anda pilih sebagai alternatif.

Berikut adalah beberapa permainan sesuai usia anak, sesuai saran Alvin Eden, M.D., profesor klinis di jurusan Pediatrics, Weil Medical College of Cornell University, New York:

Permainan Untuk Anak Usia 0-1 tahun

Pastikan mainan tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan dapat dicuci. Boneka binatang sebaiknya merupakan satu bagian; bila ada tangan atau kaki juga tersambung dengan aman. Bagian wajah sebaiknya dilukis atau dibordir, sehingga tidak ada mata dari kancing yang bisa ditarik dan dilepas lalu ditelan. Mainan yang kecil dan ringan lebih mudah dipegang dan dipeluk oleh anak usia ini.

Mainan yang bergerak membantu mengembangkan kemampuan bayi untuk menaruh perhatian pada obyek. Bola yang mengeluarkan suara atau memiliki bagian-bagian yang bergerak di dalamnya memberikan stimulasi motorik, visual, dan pendengaran, serta membantu mengembangkan gerakan mata, merangkak, dan meningkatkan kemampuan motorik. Namun pastikan ia tidak dapat mengeluarkan bagian yang bergerak-gerak tersebut. Mainan yang bergemerincing juga akan menarik perhatian bayi melalui warna, suara, sentuhan, dan rasanya. Gelang-gelang yang didesain untuk merangsang pertumbuhan gigi boleh diberikan, asal tidak mudah patah, tidak ada bagian yang longgar, dan dapat dicuci.

Permainan Untuk Anak Usia 12-18 bulan

Pada tahap ini, bayi sudah bisa berdiri dan duduk, namun ada yang belum bisa berjalan sendiri. Mereka senang memindah-mindahkan obyek, seperti mainan yang bisa ditarik-ulur dan menimbulkan bunyi, mainan yang bisa dibuka-tutup, memencet tombol, dan main ciluk-ba. Bayi juga senang bermain menyusun kotak, namun pilih kotak yang ditutup dengan kain yang lembut dan ringan. Tak perlu menyediakan terlalu banyak kotak, karena akan membingungkan anak.

Bayi senang dengan mainan yang dapat ditumpangi seperti mobil-mobilan, namun mainan ini berbahaya untuk anak yang belum bisa berjalan. Pastikan anak dapat naik-turun mainan dengan mudah, dan dapat melakukan manuver sendiri. Mainan yang bisa ditarik-ulur juga baik untuk anak yang sudah bisa berjalan.

Permainan Untuk Anak Usia 18-24 bulan

Anak usia ini sudah mulai berbicara, dan tertarik dengan ukuran dan peletakan barang. Menyusun kotak berukuran besar akan menarik hatinya. Mulailah dengan satu set berukuran kecil, dan ganti dengan yang berukuran besar begitu minat anak berkembang. Kotak yang diberi wadah membuatnya asyik memasukkan dan mengeluarkan.

Mainan telepon memberikan anak terlibat dalam kegiatan orang dewasa, dan anak suka dengan suaranya. Bentuknya yang menyerupai tokoh kartun membantu anak tetap tertarik. Mainan mengenal bentuk mendorong anak untuk menggabung-gabungkan potongannya. Hal ini membantu mengembangkan koordinasi mata dan tangan, kemampuan mencari pasangannya, dan mengenali bentuk. Namun potongan mainan sebaiknya tidak terlalu banyak.

Mainan lain yang cukup baik antara lain bus dengan penumpang yang bisa dikeluarkan, hand puppets, atau boneka. Bermain dengan boneka bayi dan trolley-nya membantu anak mengembangkan imajinasi, bermain peran, dan membangun kemampuan sosial, selain membantu meningkatkan kemampuan motoriknya.

Permainan Untuk Anak Usia 2-3 tahun

Anak sudah semakin kreatif. Mereka menyukai kegiatan orang dewasa, dan mainan yang realistis akan menstimulasi otak mereka. Kelompok usia ini juga menggemari mainan yang membutuhkan gerak dan ketangkasan.

Mainan atau boneka yang bisa berbicara, atau mainan instrumen musik juga populer. Semakin banyak fitur yang ditampilkan, semakin anak suka, selama masih mudah digunakan. Mobil-mobilan seperti truk baik untuk kegiatan di dalam atau luar rumah, begitu juga sandbox lengkap dengan ember dan sekop untuk menggali atau mengeruk pasir. Kereta api juga menyenangkan, karena anak bisa belajar meletakkan dan memungut kereta dari relnya.

Anak juga sudah bisa bermain puzzle yang sederhana. Permainan ini menguatkan koordinasi mata dan tangan, kemampuan mencocokkan, dan mengenali bentuk, serta akan membuatnya terus penasaran, sejauh sesuai dengan tingkat kemampuannya. Potongannya sebaiknya tidak terlalu kecil, supaya tidak mudah dimasukkan ke mulutnya juga. Mainan yang menunjukkan profesi, seperti perangkat kedokteran, atau memasak, juga mendorong kreativitasnya.

Permainan Untuk Anak Usia 3-5 tahun

Anak-anak usia ini mulai menikmati kegiatan menggambar, mencoret-coret, dan memberi warna. Memberikan kertas dan krayon juga akan mendorong kemampuannya menulis. Mencoret-coret akan meningkatkan imajinasi dan kreativitas, dan menjadi sarana yang baik untuk mengekspresikan emosinya.

Permainan yang menggunakan papan atau "board games" seperti ular tangga dapat mempertajam kemampuan visualisasi dan memori anak. Sebab permainan tersebut membutuhkan imajinasi atau perhitungan mental. Permainan lain yang bisa mulai diperkenalkan adalah buku cerita, mainan untuk membangun sesuatu, mengenakan pakaian pada boneka dan berbagai aksesorinya, rumah-rumahan, puzzle dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan, seperti sepeda.

Demikian tips bagaimana cara memilih permainan yang mendidik untuk anak, sebagai upaya untuk meningkatkan dan membantu dalam masa tumbuh kembang anak sejak usia dini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa membantu para orang tua untuk lebih teliti dalam hal memilih mainan yang cocok dan sesuai bagi buah hati tercinta.

Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646.

Menumbuhkan Semangat Belajar pada Anak

Menumbuhkan Semangat Belajar pada Anak

Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. “Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”, keluh seorang Ibu yang mengantar anaknya sekolah. Ayah Bunda, percayakah Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.

Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata“eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.
Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.
Dari sepenggal contoh diatas dimana ini adalah pengalaman nyata dari saya dan beberapa Orangtua, siapakah yang membuat anak menjadi malas belajar?
Berikutnya ada seorang anak berusia 8 tahun, sebut saja Aji. Orangtuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Aji tidak naik kelas. Saat bertemu, saya yakin Aji adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya ternyata sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga Inggris). Dan Aji, hafal seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal, berikut pelatih dan asistennya serta nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun pemain serta daftar pencetak goal dan assist (pemberi umpan) dan point klasemen liga dan urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati saya) Ngga ada yang salah sama hardware (otaknya), tapi masalahnya sama Software.
Satu orang anak yang sama, otaknya kalau dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung, menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh? Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan tidak suka belajar.
Lalu apa yang saya lakukan untuk mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah belajar?  Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia Aji, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan membantu untuk mengatasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan sangat panjang jika saya jelaskan disini.
Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
1. Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
2. Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
3. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
4. Mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal  yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.
5. Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
6. Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.
Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646.

Agar Anak Tak Lagi Tidur Larut Malam

Agar Anak Tak Lagi Tidur Larut Malam

Kalau perlu, abaikan ajakan bermainnya di waktu tidur malam tiba. 

Umumnya, anak usia batita sudah pergi tidur malam sekitar pukul 8 dan bangunnya sekitar pukul 6 atau mungkin sedikit lebih siang. Sebetulnya, anak yang dibiasakan dengan pola tidur teratur, akan mudah tidur malam. Dengan sendirinya pada jam-jam tersebut karena irama jam biologisnya akan mengikuti. 
Tetapi memang, pada usia batita sering ditemui anak yang tidur larut malam. Namun, apa pun penyebabnya, anak seperti ini berarti mengalami gangguan tidur. Tarafnya masih tergolong ringan kecuali bila frekuensi tidur larut malamnya sering sekali. 
Kebiasaan tidur larut malam perlu dikoreksi karena akan berdampak tak baik buat kesehatan anak. Antara lain, membuatnya lelah secara fisik karena kurang tidur. Ketika bangun pagi, anak biasanya masih mengantuk atau malah susah bangun. Secara psikologis, ia jadi malas melakukan sesuatu, kurang bersemangat, mungkin mudah rewel, dan lekas marah. 
Orangtua pun terkena dampaknya. Waktu untuk beristirahat yang dibutuhkan setelah bekerja keras sepanjang hari, otomatis akan terganggu dengan pola tidur si batita yang kacau. Waktu tidur berkurang karena harus menemani si kecil yang tidurnya larut. Dampaknya akan memengaruhi kondisi emosi juga; rasa penat membuat orangtua tidak sabar, gampang marah, dan anak juga yang akan menjadi sasaran kemarahan. 
Jika gangguan tidur ini dibiarkan saja, dampaknya bisa terus berlanjut di usia berikutnya. Anak jadi sulit bangun pagi. Ini akan jadi kendala bila anak harus masuk sekolah. Ia juga mungkin kurang bersemangat dan berkonsentrasi dalam menerima kegiatan yang diberikan di sekolah.
Sementara anak yang sudah terbiasa dengan pola tidur teratur, tentu punya waktu tidur yang cukup. Dampaknya juga baik bagi kesehatan fisik dan jiwanya. Tubuh anak akan terasa fit, kondisi emosinya pun baik, tidak gampang rewel dan marah karena anak merasa nyaman dengan dirinya. Di kelompok bermain atau taman kanak-kanak dan selanjutnya, anak dapat dengan mudah menerima kegiatan yang diberikan, termasuk mudah bergaul dengan teman. 
Jika gangguan tidur ini cukup serius, mintalah bantuan pada ahli. Barangkali anak mengalami gangguan neurologis ataukah ada masalah dengan psikisnya. 

PENYEBAB GANGGUAN TIDUR LARUT MALAM 
• Awalnya karena orangtua membiarkan 
Anak-anak mungkin pernah sesekali tidur larut malam. Jika orangtua kemudian tidak membantu mengatasi atau malah membiarkannya, lama-kelamaan pola tidur anak berubah. Jam biologisnya pun akan mengikuti pola tidur larut malamnya. 
• Anak sedang mengembangkan otonominya 
Anak merasa punya power untuk mengatur dirinya. Ditambah pula dengan sikap negativistiknya yang sedang berkembang di usia ini. Ketika orangtua menyuruhnya tidur, si batita mencoba bertahan dan menolak tak mau segera tidur. Bentuk penolakan ini terkait dengan tahap perkembangannya tadi. Apa yang disuruh orangtuanya tidak ingin dia lakukan. 
• Ada kekhawatiran berpisah (separation anxiety) dengan orangtua 
Bagi anak, mungkin saja tidur bukanlah aktivitas yang menyenangkan. Di usia ini, anak juga memiliki ketakutan akan bermacam-macam hal. Saat tidur malam, ada kecemasan kalau-kalau ditinggal orangtuanya. Anak merasa takut sendirian, takut jika terjadi sesuatu pada orangtua apabila tidak bersamanya. 
• Ada tekanan emosi yang tak terungkap 
Misal, si batita punya adik bayi dan ia merasa perhatian orangtuanya terbagi. Tekanan secara emosi karena berkurangnya perhatian orangtua bisa membuat anak mengalami gangguan tidur; tidurnya jadi larut. Dengan begitu, ia berharap mendapat perhatian lebih dari orangtuanya. 
• Belum mengantuk 
Bisa jadi anak masih ingin bermain atau melakukan suatu kegiatan bersama orangtua, ikut menonton tayangan televisi seperti ayah-ibu, dan sebagainya. Bisa juga anak tidak mengantuk karena terlalu lama tidur siang dan waktu tidur malamnya bergeser lebih larut. 
• Berharap kedatangan orangtua dari kantor 
Sering kali anak-anak yang ditinggal pergi kerja oleh orangtuanya berusaha menahan kantuk supaya bisa bertemu ayah-ibunya. Bisa jadi perhatian di pagi hari dirasa kurang dan ada sesuatu yang diharapkan seperti oleh-oleh untuknya dari orangtua.

UPAYA MENGATASI
Agar tak sampai terjadi gangguan tidur larut malam yang berkelanjutan, maka atasi dengan langkah-langkah berikut: 
• Lakukan pembiasaan waktu tidur yang teratur 
Tentukan pukul berapa anak seharusnya tidur. Begitu pula dengan waktu bangunnya, agar bisa beradaptasi dengan jadwal playgroup-nya kelak. Lakukan pembiasaan tersebut secara konsisten dan terus-menerus. Lama-kelamaan jam biologis tidur anak pun akan mengikuti. 
• Jangan secara mendadak dan tiba-tiba menyuruh anak tidur malam 
Sebelum waktunya tidur, lakukan persiapan, yaitu menggosok gigi, cuci kaki, ganti baju dengan piyama, membacakan cerita, dan berdoa. Anak perlu waktu transisi sekitar 5-10 menit untuk naik ke tempat tidur. Jika dilakukan secara tiba-tiba, anak umumnya akan menolak. 
• Suasana menjelang tidur malam hendaknya mendukung 
Misalnya, lampu kamar diredupkan, lampu ruang keluarga dimatikan, tak ada lagi televisi menyala, dan tak ada lagi aktivitas lain yang bisa menarik perhatian anak dari ritual tidur. 
• Perhatikan kenyamanan yang dibutuhkan anak di ruang tidur
Jika anak takut gelap, sebaiknya atur pencahayaan di kamar menjadi redup tetapi tidak gelap. Bersihkan tempat tidurnya, rapikan seprainya, selimuti anak, dan berikan boneka kesayangannya agar ia merasa nyaman di tempat tidur. 
• Lakukan kegiatan bermain tenang di kamar 
Jika anak menolak tidur di waktu yang dijadwalkan dengan berbagai alasan, ajaklah anak beraktivitas di dalam kamar. Pilih aktivitas yang menenangkan seperti, mendengarkan cerita, bernyanyi lagu tenang, dan mengajaknya bercakap-cakap. 
• Perhatikan jam tidur siangnya 
Jika anak tidur larut karena tidur siang yang lama, maka kurangi waktu tidur siangnya.

TERBANGUN DI TENGAH MALAM
Bisa terjadi, anak tidur malam sesuai jam tidurnya, namun kemudian di tengah malam terbangun. Ini wajar saja. Biasanya si kecil terbangun karena mau buang air kecil atau haus. Setelah kebutuhannya itu direspons dengan baik oleh orangtua, anak pun akan tidur kembali. 
Akan tetapi, ada pula anak yang terbangun tengah malam dan kemudian tidak tidur lagi. Ini juga berarti si anak mengalami gangguan tidur. Orangtua harus memerhatikan apa yang menjadi penyebab si kecil terbangun di tengah malam. Antara lain: 
• Ada pengalaman sebelum tidur yang membuatnya resah sehingga ia terbangun di tengah malam. Biasanya adalah pengalaman yang mengecewakan seperti harus berebut mainan dengan adiknya dan merasa orangtua tidak membela dirinya. 
• Mimpi buruk (nightmare). Bisa karena anak melihat tayangan yang menakutkan di televisi hingga terbawa dalam mimpi, atau mimpi sesuatu yang menakutkan tanpa sebab sebelumnya. Jika anak terbangun karena mimpi buruk, orangtua perlu menenangkan di samping anak. Tak perlu panik karena anak akan bertambah takut.
• Anak terbangun karena sakit, entah karena terbentur pinggiran tempat tidur atau rasa sakit lainnya. Segera atasi rasa sakit dan penyebabnya. Anak perlu merasa nyaman agar dapat tidur kembali. 
• Sebelum tidur banyak makan sehingga pencernaannya tetap bekerja. 
• Aktivitas di siang hari berlebihan, contohnya terlalu banyak berlari-lari dan tertawa-tawa. 
• Bisa juga karena ada gangguan pada sistem sarafnya yang membuatnya terbangun di malam hari. 
• Ingin mendapat perhatian orangtua atau anak ingin melakukan kegiatan seperti bermain. 

Abaikan saja keinginan anak bermain dan pergi ke luar kamar. Beri penjelasan pada anak bahwa waktunya untuk tidur dan main bisa dilakukan esok hari. Sebaiknya, orangtua juga tidak menemaninya karena akan memperkuat perilakunya dan mengulang kebiasaan bangun di tengah malamnya. Ini berarti mendukung pola tidurnya yang kacau. Biarkan ia bermain sendiri dengan mainannya di dalam kamar. Hanya saja sebelumnya, pastikan suasana kamar aman buat anak. Selain itu, jangan sediakan banyak mainan dalam kamar yang bisa dimainkan anak saat terbangun di tengah malam. Bila anak dibiarkan main sendiri, ia akan cepat merasa bosan, lelah, dan akan tertidur sendiri.
Sering kali sebelum anak terbangun di tengah malam, ia merengek dalam tidurnya. Jika tampak seperti itu dan penyebabnya bukan karena si anak sakit, orangtua tak perlu mengelus atau menepuk-nepuknya agar tertidur lagi. Bisa-bisa anak malah terbangun. Anak juga jadi tergantung secara fisik pada orangtuanya. Padahal, semakin usianya bertambah, ia sudah harus belajar untuk bisa tidur sendiri. Jadi, sebaiknya abaikan saja dan alihkan pada kenyamanan lain, seperti membetulkan letak selimut dan bantal gulingnya, atau mendekatkan mainan kesayangannya.
Dedeh Kurniasih /nakita
Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646.

Kebiasaan Tidur Larut Malam Pada Otak Anak

Kebiasaan Tidur Larut Malam Pada Otak Anak

Anak-anak yang memiliki kebiasaan tidur malam dan tidak teratur dapat mempengaruhi kinerja otak mereka. 
Menurut sebuah penelitian, Penemuan mengenai kebiasaan tidur dan kemampuan otak anak-anak ini berasal dari studi di Inggris yang melibatkan lebih dari 11.000 anak-anak berusia tujuh tahun.
Anak-anak yang tidak memiliki kebiasaan tidur yang teratur atau yang tidur diatas jam 21.00 memiliki skor yang rendah dalam membaca dan matematika.
Kurang tidur kemungkinan akan menganggu ritme tubuh dan menghambat otak untuk mempelajari informasi baru, seperti yang ditulis dalam penelitian tersebut.
Mereka mengumpulkan data dari anak-anak berusia tiga, lima dan tujuh untuk mengetahui bagaimana kemampuan mereka mempelajari sesuatu dan apakah ini kemungkinan akan berkaitan dengan kebiasaan tidur mereka.
Kebiasaan tidur yang tidak teratur banyak terjadi pada anak-anak, sekitar satu dari lima anak-anak memiliki jam tidur yang bervariasi.
Pada usia tujuh tahun, lebih dari setengah anak-anak memiliki jam tidur yang regular antara 19.30 dan 20.30.
Secara keseluruhan, anak-anak yang tidak pernah kebiasaan tidur yang teratur memiliki skor yang lebih rendah dalam tes membaca, matematika dan kepedulian disekitarnya.
Dampak dari kebiasaan tidur ini tampak lebih nyata pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
Jadwal teratur 
Membuat anak agar memiliki jadwal teratur sedini mungkin merupakan yang terbaik, dan itu tidak pernah terlambat untuk dilakukan demikian dipaparkan oleh  Amanda Sacker
Para peneliti yang dipimpin oleh Prof Amanda Sacker University College London, mengatakan anak-anak dengan jadwal tidur yang tidak teratur merefleksikan keadaan keluarga yang kacau. Jadwal tidur yang tidak teratur itu berdampak pada kemampuan kongnitif anak.
"Kami berupaya untuk menghitung kondisi tersebut," kata Prof Sacker.
Anak-anak yang memiliki kebiasaan tidur malam dan tidak teratur berasal dari latar belakang sosial yang lemah dan sedikit tampaknya membaca sampai tengah malam, dan secara umum menonton televisi yang biasanya ada di kamar mereka.
Setelah mengamati sejumlah faktor tersebut, kaitan antara kemampuan mental yang buruk dan jadwal tidur yang tidak teratur pun muncul.
Penemuan itu dipublikasikan dalam jurnal epidemologi dan kesehatan komunitas.
Prof Sacker mengatakan "Jadwal yang teratur tampaknya penting bagi anak-anak.
"Membuat anak agar memiliki jadwal teratur sedini mungkin merupakan yang terbaik, dan itu tidak pernah terlambat untuk dilakukan." 

(diambil dari bbc indonesia)
Jihan Daycare, Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro, Jihan DayCare, Rumah Penitipan dan Pendidikan anak usia dini, usia 4 bulan sampai 6 tahun, Jl Arya Putra No 34 RT 09/10, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan 15415, 082352353646.

Etika Marah Dengan Anak

Etika Marah Dengan Anak

Setiap pasangan selalu mendambakan kehadiran anak. Berbagi cara akan dilakukan pasangan jika sulit mendapatkan keturunan. Apa lagi di zaman yang modern seperti sekarang ini. Banyak alat-alat canggih untuk mendapatkan anak.
Terkadang anak kecil suka menirukan tingkah laku orang dewasa. Biasanya yang ditiru bukan tingkah laku baik, melainkan tingkah laku yang jelek. Nama juga masih anak-anak dinasehati juga susah. Tingkah laku tersebut membuat orang tua jengkel. Pada dasarnya tingkah laku seorang anak dapat dikontrol dengan baik, dengan cara membimbing dan mendidik anak dengan cara yang bijak. Anak adalah buah hati. Mendidik anak merupakan tanggung jawab orang tua yang harus diemban dengan baik. Pada saat usia emas atau golden age yaitu, 1-5 tahun banyak hal yang bisa mempengaruhi anak, sehingga bertingkah laku yang tidak wajar. Pengaruh tersebut terkadang dari teman bermain,lingkungan sekitar atau juga dari orang dewasa.
Memarahi anak  itu boleh saja, tetapi dengan marah yang bagaimana. Memarahi anak bukan berarti kita tidak sayang pada anak, karena kita ingin memberi pengarahan yang baik buat anak. Memarahi anak dengan membentak-bentak, dengan cara kekerasan fisik, memberi ancaman atau memberi hukuman secara berlebihan akan berpengaruh pada perilaku anak yang positif untuk ke depannya.
Dan jika terlalu sering memarahi dengan kekerasan fisik, akan membuat akan semakin berani dan berontak. Dilansir dari lakesideconnect.com memarahi anak secara berlebihan dapat menimbulkan efek negatif bagi perkembagan psikologis anak tersebut.
Menurut penelitian, anak yang tumbuh dengan orang tua yang pemarah akan memiliki sifat seperti kurang bersosialisasi, menutup diri terhadap lingkungan, lebih agresif, depresi, dan tidak empati terhadap keadaan orang lain di sekitarnya.
Banyak orang tua yang sulit mengontrol amarah atau emosinya ketika anaknya melakukan kesalahan dan bertingkah laku tidak wajar. Dan berikut beberapa cara memberitahu kepada si anak atas kesalahannya dengan cara mendidik dan agar pesan tersampaikan dengan baik kepada si anak serta anak mengetahui kesalahan yang telah dibuat.
Berikut beberapa cara menyampaikan ketidak setujuan orang tua terhadap anak:

1. Katakan dengan tegas
Jika anak menangis dan berteriak dengan kencang, biarkan terlebih dulu hingga anak  merasa tenang. Atau tenangkan si anak dengan cara memegang lengannya dan menyuruh untuk tenang dengan nada suara yang tegas.
2. Berdiri sejajar dengan Anak
Ketika sedang memarahi anak, pastikan tinggi Anda sejajar dengan anak. Entah Anda duduk disamping si anak atau dengan cara berlulut. Memastikan adanya kontak mata dan tatap mata si anak dengan tegas  dan berwibawa. Sehingga si anak tahu bahwa Ibunya sedang berbicara serius dengannya.
Cara memarahi anak dengan tinggi sejajar, membuat anak tidak merasa terintimidasi dan membuat anak lebih mudah menangkap nasehat serta penjelasan dari Anda tentang kesalahan yang telah dibuat.
3. Jelaskan Kesalahan Anak
Saat si orang tua memarahi, anak harus tahu apa kesalahan yang telah dilakukan. Beri penjelasan dengan baik kepada si anak, bahwa apa yang telah dilakukan itu salah dan membuat orang lain tidak menyukainya. Terkadang anak masih mengulangi kesalahannya, pastikan orang tua jangan pernah membarikan ancaman kepada anak.
Ancaman pada anak tidak menghasilkan perbuatan baik dan tidak banyak memberi manfaat untuk menghentikan kenakalan anak. Tetapi ancaman akan membuat anak tersebut merasa tidak disayangi oleh kedua orang tuanya. Lebih baik memberikan penjelasan tentang kesalahannya.
4. Beri Hukuman yang Bijak
Sebagai orang tua, sebaiknya kita dapat memposisikan diri sebagai orang dewasa dan mempunyai ketegasan terhadap anak-anaknya agar nantinya dapat dicontoh serta dihormati oleh anak kita. Jika tingkah laku anak sering menyakiti Anda dan sudah berlebihan, maka beri peringatan terlebih dulu jangan langsung menghukum anak. Kalau memang peringatan tidak membuat anak mengurangi kenakalannya baru Anda akan memberi hukuman.
Untuk hukumannya bisa anak tersebut suruh berdiri dipojok ruangan, diminta duduk disuatu tempat, dengan Anda kasih batas waktu atau time out kurang lebih 5 menit. Setelah hukuman selesai minta si anak agar untuk meminta maaf kepada Anda. Hukuman tersebut terkadang tidak mudah dilakukan oleh seorang anak. Apalagi buat seorang anak yang aktif. Tapi Anda tetap harus memintanya agar tetapi menjalankan hukuman tersebut sampai selesai.
5. Buat Perjanjian dengan Anak
Mungkin  membuat perjanjian dengan si anak terdengar aneh, tapi cara ini cukup efektif dalam mengajarkan anak dengan cara bijak. Ajaklah si anak bicara berdua dengan Anda, dan utarakan kepada anak hal apa saja yang tidak baik atau tidak boleh dilakukan yang orang tua tidak sukai. Dengan membuat perjanjian tersebut, jika anak masih melakukan kesalahan lagi maka dia tahu akan menerima hukuman apa.
6. Beri Pujian Terhadap Anak
Pujian? Setiap orang pasti suka dipuji. Begitu pula dengan anak-anak. Anak-anak paling suka dipuji. Jika si anak membuat kesalahan, maka berilah penjelasan bahwa yang dilakukan itu salah. Jika anak  bertingkah laku baik maka berilah pujian, seperti “Duh.. cantiknya anak Bunda,” atau “Pinter banget anak Bunda“. Maka dengan begitu anak akan berusaha bertingkah laku  baik.
Anak dapat mengembangkan rasa percaya diri melalui rasa aman yang tercipta. Anak juga mampu mengembangkan kematangan emosinya, tanggung jawab, kemandirian, dan anak sehat secara mental karena berada di lingkungan yang penuh rasa aman, tenteram, dan diwarnai kegembiraan.

Our Blog

2015 Start
Sejak 2015 Jihan DayCare telah dan akan terus mengabdi kepada Keluarga Indonesia
250 Family
Lebih dari 250 Keluarga Indonesia telah merasakan jasa dan layanan Jihan DayCare dengan penuh suka cita
500 Customers
Totally more than 500 Babby, Toddler and Childs treats as our happy clients

Contact

Talk to us

Untuk Informasi Lebih Lengkap, dapat menghubungi kami pada setiap hari kerja.

Address:

Jl Arya Putra No 34 RT 009/010 Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten 15414

Work Time:

Monday - Friday from 7am to 5pm

Phone/WA Messenger:

+628 235 235 3646

Diberdayakan oleh Blogger.

Ceria Sepanjang Hari

Ceria Sepanjang Hari

Hari Kartini

Hari Kartini

Main Lagi

Main Lagi

Ayo Bermain

Ayo Bermain

Kegiatanku

Kegiatanku

Sekolahku

Sekolahku

Translate

Blogroll

About

Jihan DayCare
; Rumah Penitipan Dan Pendidikan Anak Usia 4 bulan sampai 6 Tahun