Daily Baby and Todler DayCare

Rumah Penitipan dan Pengasuhan Anak Terpercaya di Ciputat, Tangerang Selatan.

Find Out More

Our Services

DayCare

Tempat Penitipan dan Pengasuhan Anak Terpercaya di Ciputat Tangerang Selatan.

Read More

PAUD Khairani

Kelompok Bermain, Pendidikan Anak Usia Dini.

Read More

Child Development

Stimulation Program suach as Phisical, linguistics Skill, Moral, Cognitive and Sicial Development.

Read More

Care and Treatment Program

Bath Training, Toilet training, Meals, Drink Milk, Monitoring Weight and Height (monthly).

Read More

KEGIATAN

Rabu, 17 Desember 2014

Ayah

Ayah

Sejak dahulu hingga sekarang umumnya pengasuhan anak lebih banyak dilakukan oleh ibu. Sementara ayah lebih berperan sebagai pencari nafkah dan kepala keluarga di rumah. Meski banyak ditemukan kondisi semacam ini, tidak bisa dipungkiri bahwa pengasuhan dari ayah sangat berperan dalam tumbuh kembang si kecil. Penelitian yang dilakukan Howard Steele, Direktur Attachment Research Center Unit dari University College London, Inggris, menunjukkan bahwa keterlibatan ayah yang lebih sering dalam pengasuhan anak sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian positif anak di masa depan. Karena itu, ketika banyak menghabiskan waktu dengan ayah, balita memelajari banyak nilai-nilai positif, antara lain,

  1. Jadi lebih mandiri karena meskipun ayah terus mendampingi ketika bermain, tapi ayah lebih banyak melihat dari jauh. Ayah cenderung membiarkan anak-anak menyelesaikan masalah mereka sendiri. Jika ada hal genting, seperti terjatuh atau benar-benar kesulitan melakukan sesuatu, baru ayah turun membantu.
  2. Berani mengambil keputusan. Sebab laki-laki cenderung cepat mengambil keputusan tanpa banyak pertimbangan, berbeda dengan ibu.
  3. Memandang suatu masalah lebih global. Dibandingkan ibu yang melihat segala sesuatu dengan detail, ayah justru melihat masalah dari sudut pandang yang lebih luas. Misalnya ketika makan, ibu harus menyiapkan sendok, garpu dan pisau. Sedangkan ayah mungkin tidak membutuhkan itu semua karena hanya dengan tangan saja maka makanan sudah bisa disantap.
  4. Lebih periang karena mampu mengeksresikan dirinya kepada orang-orang di sekitar. Sosok ayah yang mendampingi anak dalam masa pertumbuhan menjadikan anak berani untuk mengutarakan pendapat, aktif bergerak dan juga lebih spontan dalam bertindak. Hal ini membuat anak menjadi pribadi yang terbuka dan menyenangkan.
  5. Menjadikan ayah sebagai tolak ukur dalam melihat orang lain dan diri sendiri. Ketika dewasa, anak akan mencari atau menjadi sosok yang dia lihat dari ayahnya. Misalnya, seorang anak perempuan yang besar bersama sosok ayah yang menghargai ibu, menyayangi anak dan tidak segan membantu keluarga di rumah, maka ketika dewasa di mata dia seorang lelaki adalah seperti yang dia lihat dari ayahnya. Sama halnya dengan anak laki-laki, dia akan tumbuh dengan pemahaman bahwa laki-laki itu adalah sosok yang harus menghargai lawan jenisnya, menyayangi anaknya kelak dan mau membantu pekerjaan keluarga di rumah, seperti ayahnya dulu. Sehingga saat menjadi kepala keluarga, dia akan menjadi sosok seperti ayahnya.

Meski memiliki pola pengasuhan yang berbeda, ayah dan ibu tetap harus sama-sama terlibat dalam pengasuhan anak. Supaya anak tidak hanya percaya diri dari dalam, namun juga mampu mengekspresikannya di luar.



Jihan DayCare I Rumah Penitipan & Pendidikan anak usia dini I Kedaung - Ciputat I 021-8038-1550; 08-235-235-3636 I

Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro

Pilih Karir atau Keluarga

Pilih Karir atau Keluarga

Banyak perempuan yang tinggal di kota besar menunjukkan eksistensi dirinya melalui karir profesional. Pendapatan pribadi yang diterima setiap bulan merupakan bentuk kebanggaan sekaligus identitas sebagai individu yang mandiri. Namun hal ini sering berbenturan dengan peran lain ketika perempuan terikat dalam institusi pernikahan. Kewajiban pun berlipat ganda. Terlebih jika sudah memiliki keturunan. Tak sedikit perempuan mengaku mengalami dilema ketika dihadapkan kepada dua pilihan besar, yakni mengabdi sebagai istri dan ibu di dalam rumah, atau tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Terdapat beberapa alasan paling utama saat seorang perempuan akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja.
  1. “Pertama adalah jumlah anak. Semakin banyak anak, biasanya kemungkinan si ibu berhenti bekerja menjadi semakin besar. 
  2. Kedua adalah tidak ada pengasuh atau orang yang bisa dimintai tolong untuk mengasuh si anak. 
  3. Ketiga adalah permintaan suami, 
  4. dan terakhir adanya dukungan keuangan yang cukup, yaitu dari pihak suami.”
Banyak ibu muda yang memilih untuk mengorbankan identitas profesionalnya di kantor demi turun tangan langsung dalam pengasuhan anak, karena atas permintaan suami dan mengurus rumahtangga
Selain itu, dibutuhkan kesiapan mental dalam menghadapi transisi besar, yakni dari lingkup dunia kerja menjadi dunia rumah tangga.
Sudah Mantapkah Mental Anda?
Pada kenyataannya, tidaklah mudah bagi seorang perempuan yang telah lama bekerja untuk begitu saja menjadi ibu rumah tangga. Patut diakui, lingkup dunia rumah tangga jauh lebih sempit dibandingkan lingkup dunia profesional. Di dunia kerja, seseorang dimungkinkan untuk berinteraksi dengan begitu banyak orang dengan beragam latar belakang. Sementara dunia rumah tangga tidaklah demikian. Si ibu umumnya hanya berinteraksi dengan anak, asisten rumah tangga, atau tetangga.
“Seorang ibu bekerja yang akan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga bisa diibaratkan seperti orang yang nanar. Maksudnya, jika mentalnya tidak benar-benar siap, dia bisa bingung, frustasi. Sudah seperti orang yang mau pingsan saja,.
Ketika seorang perempuan bekerja memutuskan untuk total menjadi ibu rumah tangga, maka dia akan menghadapi suatu perubahan drastis dalam hidup. “Ruang publiknya saja sudah berbeda. Belum lagi merasa sendirian di rumah, ditinggal suami, sementara dia harus menghadapi anak. Selain itu, tanggung jawabnya juga menjadi jauh lebih berat karena harus mengurus suami dan anak sekaligus,” Ayub menambahkan.

Pengaruh Terhadap Anak
Mungkin Anda pernah mendengar tentang suatu pendapat yang menyebutkan bahwa anak yang kedua orang tuanya bekerja akan tumbuh menjadi sosok yang lebih mandiri dibandingkan dengan yang tidak. Tanpa bermaksud untuk membantah pendapat ini, Ayub mengingatkan bahwa meskipun hal ini benar, tapi tidaklah menjadi jaminan.
Dalam beberapa kasus, memang ada anak yang menjadi mandiri karena ibunya bekerja. Tapi kemandirian yang dia capai berasal dari suatu proses trial and error. “Sesungguhnya, si anak limbung karena ibu yang menjadi tempat dia bergantung hanya punya sedikit waktu untuk berinteraksi dengannya. Akhirnya, si anak belajar dari pengalamannya sendiri dan lambat laun menjadi mandiri,”
Sementara itu, anak yang diasuh oleh ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga juga belum tentu menjadi sosok yang manja. Ayub dengan bangga mencontohkan kesuksesan ketiga putrinya yang diasuh penuh oleh istrinya yang seorang ibu rumah tangga total. “Pada dasarnya, orang yang mengendalikan rumah tangga adalah perempuan, bukan laki-laki. Mandiri tidaknya seorang anak lebih dipengaruhi oleh bagaimana si ibu menjalankan perannya, dan ini tidak ada hubungannya dengan profesi, entah itu di kantor, atau sebagai ibu,” Ayub menegaskan.

Sama-sama Menguntungkan
Dihadapkan pada dua pilihan besar memang tidaklah menyenangkan. Terlebih ketika kedua pilihan tersebut dirasakan sama-sama signifikan, baik untuk Anda, maupun masa depan keluarga. Pada dasarnya, masing-masing pilihan tentu memiliki sisi plus minus dan tidak berefek sama pada kasus per kasus. Semua kembali kepada situasi dan kondisi Anda maupun rumah tangga yang sedang dijalani. Namun yang perlu diingat, kedua pilihan ini sama-sama memiliki keuntungan.
Ibu bekerja yang memutuskan untuk berhenti mungkin akan cemas dengan lingkup pergaulannya kelak, atau juga dengan laju inflasi yang terkadang tak bisa diprediksi. Tetapi tengoklah keuntungan besar yang bisa Anda raih apabila menjadi ibu rumah tangga. Dengan mengasuh anak tanpa bantuan orang lain, Anda punya kendali besar dalam tumbuh kembang anak hingga dia dewasa nanti. Andalah yang akan mentransfer ilmu berupa pendidikan usia dini, penanaman nilai yang dianut keluarga serta kematangan emosional ke diri anak.
Jika khawatir dengan lingkungan pergaulan yang menyempit, tetaplah tenang dan optimistis. Karena pada dasarnya, lingkungan pergaulan bisa dicari atau dibentuk sendiri. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan adalah:
  • Pertahankan teman-teman lama. Jika perlu, luangkan waktu sekali seminggu atau sekali dua minggu untuk bertemu dengan mereka.
  • Bergabung dengan kelompok-kelompok tertentu. Di zaman modern sekarang, tidaklah sulit untuk mencari klub atau kelompok berdasarkan hobi tertentu. Carilah klub tersebut melalui internet lalu bergabunglah di mailing list mereka. Atau, Anda juga bisa sedikit menyibukkan diri dengan aktif di sekolah, lingkungan tempat tinggal, ataupun kegiatan sosial yang umumnya diselenggarakan di rumah-rumah ibadah.
  • Mencari pekerjaan tambahan. Pada dasarnya, ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah. Menerjemahkan buku, membuat transkrip, menjahit, membuka catering, bergabung dengan MLM hanyalah sejumlah kecil pekerjaan yang bisa dilakukan seorang ibu rumah tangga. Dengan demikian, Anda tetap bisa berkarya dan memunyai penghasilan sendiri.
Sementara ibu yang tetap bekerja umumnya khawatir dengan perkembangan anaknya kelak, terlebih karena dia memiliki waktu yang lebih sedikit untuk berinteraksi dengan sang buah hati. Memang menyewa babysitter adalah hal yang paling mudah. Tapi itu tetap bukan satu-satunya pilihan. Karena Anda bisa memercayakan tumbuh kembang anak dengan:
  • Melibatkan keluarga. “Entah itu orang tua sendiri, saudara kandung, ipar, ataupun mertua, yang pasti tidak perlu ragu untuk meminta bantuan keluarga, bahwa keluarga adalah pihak yang lebih bisa dipercaya dalam hal pengasuhan anak, bahkan lebih dari babysitter.
  • Menitipkan ke daycare. Daycare bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan, khususnya bagi orang tua bekerja. Karena di daycare, anak tidak hanya disediakan tempat beristirahat maupun makan, tapi juga aktivitas lain seperti bermain ataupun belajar seni dan olahraga. Carilah daycare yang tempatnya strategis dan mudah dijangkau, baik dari arah rumah ataupun dari kantor Anda.


Jihan DayCare I Rumah Penitipan & Pendidikan anak usia dini I Kedaung - Ciputat I 021-8038-1550; 08-235-235-3636 I

Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro

 

Pola Pengasuhan Anak Usia Dini

Pola Pengasuhan Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah anak yang berusia 0 sampai 6 tahun. Usia ini merupakan kerangka dasar yang menentukan  bentuk kehidupan manusia selanjutnya. Bila pada masa ini orang tua atau keluarga memberikan pengasuhan dan bimbingan yang benar pada pertumbuhan dan perkembangan anak, maka anak tersebut tentu akan tumbuh menjadi manusia yang baik secara fisik, mental maupun spiritualnya.
Kehidupan dan keberadaan anak pada usia dini seperti ini hampir seratus persen tentu masih berada di lingkungan orang tua dan keluarga.  Orang  tua punya  kewajiban dan tanggung jawab pada upaya menumbuh- kembangkan,  agar mereka dapat  tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 pada pasal 6, memuat tentang kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap anak, antara lain yaitu tentang:  
  1. Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak;
  2. Menumbuh kembangkan anak sesui dengan kemampuan, bakat dan minatnya; 
  3. Mencegah terjadinya perkawinan pada usia dini.
Bagi orang tua sebetulnya mengasuh anak bukan suatu hal yang baru, namun demikian ternyata tidak semua pola asuh yang sudah dilakukan  itu berhasil dengan baik sesuai dengan harapan. 
Kondisi ini mungkin terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan dan wawasan orang tua tentang arti dan makna dari tumbuh kembang anak, atau mungkin disebabkan kurangnya  informasi tentang   bagaimana cara mengasuh dan mengembang kan anak yang baik dan benar.
Pengasuhan secara harfiah adalah serangkaian upaya orang tua atau keluarga kepada anak baik secara fisik, moral, kecerdasan dan juga kepribadian, sedangkan perkembangan anak  adalah proses pematangan atau pemantapan dari kemampuan psikomotorik, intelektual, emosi dan spiritual seorang anak.
Kita melakukan pengasuhan dan membimbing perkembangan anak secara baik  ini tujuannya adalah;
1.     Untuk mengembangkan konsep diri anak.
Konsep diri adalah gambaran dan pengertian atau pemahaman tentang dirinya sendiri, dan konsep diri yang sehat yaitu bila seseorang bisa memahami dan menerima kelebihan maupun kekurangan dirinya, serta selalu mau berusaha untuk merubah atau mengembangkan  sisi buruknya ke arah yang lebih baik.
Konsep diri yang sehat  itu akan membuat  munculnya kepercayaan  diri serta  fikiran yang selalu  positip. Dalam upaya untuk mengembangkan konsep diri yang sehat  pada anak,  peran dan bimbingan orang tua atau keluarga sangat diperlukan, karena bentuk konsep diri pada anak tersebut, akan  tergantung pada bentuk pola asuh yang selama ini di lakukan
2.    Untuk mengajarkan disiplin
Disiplin adalah sikap dan perilaku yang sesui dengan aturan-aturan yang berlaku dan norma-norma yang ada di masyarakat. Orang yang disiplin biasanya adalah orang yang selalu mampu mengendalikan diri dan selalu berusaha untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada, dan  biasanya disiplin ini juga punya  hubungan secara tidak langsung dengan tanggung jawab. Disiplin harus diajarkan pada anak sejak usia dini, agar mereka memahami bahwa dengan berperilaku disiplin akan banyak kebaikan-kebaikan yang akan diperolehnya.
3.    Untuk mengajarkan ketrampilan perkembangan
Ketrampilan perkembangan anak adalah kemampuan anak untuk dapat mencapai berbagai kemampuan atau kecerdasan yang harus dimiliki. Ketrampilan perkembangan ini merupakan proses perubahan yang teratur dan bertahap  sesuai dengan usianya. Ada tujuh aspek perkembangan yang harus menjadi perhatian orang tua yaitu : gerakan kasar, gerakan halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, menolong diri sendiri dan tingkah laku sosial.
   
Ada sisi positif lain dengan mengajarkan ketrampilan perkembangan pada anak yaitu secara cepat akan dapat melakukan deteksi dini sekiranya anak  tersebut tidak dapat melakukan suatu ketrampilan yang seharusnya sudah dimiliki, itu artinya orang tua dapat secepatnya melakukan tindakan.
Untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang cara pengasuhan dan pengembangan anak usia dini, orang tua dapat mencari informasi dari berbagai buku tentang pengasuhan anak, atau dapat juga  bergabung dengan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB). Ikut dalam suatu  kelompok  yang mempunyai kepentingan bersama tentu sangat menguntungkan, karena selain ada pengetahuan secara formal disitu juga dapat melakukan sharing tentang berbagai hal mengenai cara mengasuh dan mengembangkan anak dengan baik. Ada hal yang perlu diingat oleh pembaca, bahwa dalam pengasuhan dan pengembangan  anak kualitas lebih penting dibandingkan dengan kuantitas.
 
Jihan DayCare I Rumah Penitipan & Pendidikan anak usia dini I Kedaung - Ciputat I 021-8038-1550; 08-235-235-3636 I

Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro

Dilema Pengasuhan Anak

Dilema Pengasuhan Anak

Sebagai seorang ibu, Anda pasti menginginkan yang terbaik bagi buah hati Anda, termasuk dalam pola pengasuhan anak.  Namun bagaimana jadinya bila Anda dan suami sama-sama bekerja sehingga Anda harus memercayakan anak Anda kepada babysitter atau orang tua Anda?

Menurut konsultan Monty Satiadarma, idealnya, pengasuhan anak yang dilakukan langsung oleh ibu adalah lebih baik bagi perkembangan pribadi anak kelak. Namun, adakalanya tuntutan sosial kerja membuat ibu kurang memiliki  cukup waktu untuk mengasuh anak. Selain itu, ada kemungkinan mereka yang biasa bekerja kantoran akan mengalami stres jika hanya mengasuh anak di rumah. 

"Masalah Anda mengenai pengasuh anak yang tidak profesional, tentu bisa diatasi dengan cara profesional. Artinya, jika ia tidak cukup terampil mengasuh sesuai dengan harapan, Anda punya hak untuk memberhentikannya. Anda layak mempertimbangkan pola asuh yang lebih layak bagi masa depan perkembangan anak Anda," ungkap Monty.


"Memang berat untuk langsung berhenti bekerja. Tetapi, membiarkan  buah hati Anda dirawat oleh pengasuh yang Anda anggap kurang becus, tentunya membuat Anda cemas. Anda memang harus mengambil tindakan untuk mengatasi dilema ini. Anda perlu mempersiapkan diri memahami perkembangan anak usia dini," jelas Konsultan Irma Makarim.

Menurut Irma, masa usia dini, yaitu  satu sampai delapan tahun, merupakan fase perkembangan fisik dan mental yang terpenting dalam seluruh kehidupan seseorang. Perkembangan otak yang paling intensif terjadi dalam  tiga tahun pertama dalam kehidupan kita semua.

"Anda berdua mempunyai beberapa pilihan. Berhenti bekerja dan merawat anak Anda sendiri, ideal sekali bila Anda bisa hadir dan merawat anak Anda sendiri. Jika belum memungkinkan, maka Anda harus berusaha menciptakan pekerjaan yang bisa Anda lakukan dari rumah. Kalau perlu dengan didampingi pengasuh yang dididik sebelumnya sehingga bisa Anda percayai untuk ikut merawat anak Anda," ujar Irma.

Bila kedua pilihan ini tak juga bisa dilaksanakan, maka dengan terpaksa Anda harus mendidik seorang pengasuh sampai bisa Anda serahkan tanggung jawab perawatan anak Anda. Dalam hal ini, kalau dimungkinkan, minta bantuan  ayahanda untuk bisa ikut mengawasinya. 

( diambil dari femina )


Jihan DayCare I Rumah Penitipan & Pendidikan anak usia dini I Kedaung - Ciputat I 021-8038-1550; 08-235-235-3636 I

Pendidikan anak, Usia dini, Pendidikan anak usia dini, Penitipan anak, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak di kedaung, Tempat penitipan anak, Biaya tempat penitipan anak, Penitipan anak di pamulang, Harga tempat penitipan anak, Tempat penitipan anak tangerang, Kurikulum penitipan anak, Usaha tempat penitipan anak, Taman penitipan anak, Jasa penitipan anak, Biaya penitipan, Jasa penitipan anak, Penitipan anak jakarta, Penitipan anak ciputat, Penitipan anak pamulang, Penitipan anak tangerang, Penitipan anak tangerang selatan, Penitipan anak bintaro



Minggu, 14 Desember 2014

Program Jihan DayCare

Program Jihan DayCare

Orang tua tentu sangat ingin mengerti dan tahu tentang kegiatan yang akan diberikan di Jihan DayCare, sehingga anak-anak merasa aman berpisah dari orang tua dan demikian dengan orang tua merasa aman untuk melanjutkan kegiatan dan aktifitas harian.

Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat dijadikan acuan pada Rumah penitipan & pendidikan anak Jihan DayCare:
• Keberanian untuk bereksplorasi dengan mainan dan lingkungan sekitar
• Belajar makan dan minum secara mandiri
• Toilet training.
• Melatih “problem solving” konflik sesama kawan
• Stimulasi motorik kasar dan halus yang sesuai dengan tahap perkembangannya.
• Stimulasi bahasa menggunakan bahasa ibu supaya menghindari “speech delay”
• Mengenal lagu sambil menggerakkan tubuh secara sederhana
• Belajar membereskan mainan dengan dibantu.
• Melatih kegiatan mandiri (membuka dan memakai baju, sepatu, dsb)
• Pengenalan angka, huruf dan warna
• Mengembangkan imanijasi anak dengan membaca
• Kegiatan bekerjasama dalam kelompok.
• Keberanian untuk mencoba hal-hal yang baru.

Jihan DayCare
Rumah Penitipan & Pendidikan anak Pra Sekolah
Jl Arya Putra No 34, RT 09/010 Kedaung
Pamulang-Tangerang Selatan 15415
Tlp: 021 80381550
HP: 08-235-235-3646
(dekat RSIA RP Soeroso)

Mengapa Jihan DayCare

Mengapa Jihan DayCare

Jihan DayCare hadir untuk menjadi mitra kepercayaan setiap orang tua modern yang menginginkan pengasuhan terbaik bagi putra/putri tercinta. Didukung oleh SDM yang cinta anak-anak, terlatih dan professional, mampu memberikan rasa aman, nyaman dan rasa percaya diri. Sehingga sang buah hati memiliki keberanian untuk memulai semua hal baru yang positif.
Terletak di lokasi yang sangat strategis di daerah Kedaung, ciputat Tangerang Selatan yang dapat diakses dari mana saja, sehingga memberikan kemudahan bagi setiap orang tua untuk mempercayakan buah hatinya di Jihan DayCare. Dengan didukung oleh Caregiver, para orang tua akan memperoleh rasa aman sehingga dapat melanjutkan rutinitasnya dengan tenang.
Kami melaksanakan program pengembangan anak yang berdasarkan tahapan tumbuh kembang yang sesuai dengan umur sang buah hati. Titik berat kami adalah pengembangan sensor motorik halus, sensor motorik kasar, daya visual dan komunikasi verbal yang akan diberikan dengan segala macam aktivitas yang menyenangkan. Sang buah hati akan merasa nyaman bagaikan di rumah sendiri, serta mendapatkan pengembangan diri yang positif.
 
Jihan DayCare
Jl Arya Putra No 34, RT 09/010
Kedaung, Pamulang- Tangerang Selatan 15415
Tlp: 02180381550
HP: 08-235-235-3646
 
rumah penitipan anak, tempat penitipan anak, penitipan anak, anak, anak-anak, penitipan anak jakarta, penitipan anak tangerang, tangerang, jasa penitipan anak, kriteria penitipan anak

Our Blog

2015 Start
Sejak 2015 Jihan DayCare telah dan akan terus mengabdi kepada Keluarga Indonesia
250 Family
Lebih dari 250 Keluarga Indonesia telah merasakan jasa dan layanan Jihan DayCare dengan penuh suka cita
500 Customers
Totally more than 500 Babby, Toddler and Childs treats as our happy clients

Contact

Talk to us

Untuk Informasi Lebih Lengkap, dapat menghubungi kami pada setiap hari kerja.

Address:

Jl Arya Putra No 34 RT 009/010 Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten 15414

Work Time:

Monday - Friday from 7am to 5pm

Phone/WA Messenger:

+628 235 235 3646

Diberdayakan oleh Blogger.

Ceria Sepanjang Hari

Ceria Sepanjang Hari

Hari Kartini

Hari Kartini

Main Lagi

Main Lagi

Ayo Bermain

Ayo Bermain

Kegiatanku

Kegiatanku

Sekolahku

Sekolahku

Translate

Blogroll

About

Jihan DayCare
; Rumah Penitipan Dan Pendidikan Anak Usia 4 bulan sampai 6 Tahun